e n a m

1.8K 164 17
                                        

Flashback

"Kamu mau kan jadi pacar aku?"

"Mau Jake" kini Jean mengangguk senang.

Dirinya tak menyangka laki-laki yang selama ini sukai ternyata menyukainya juga.

"Makasih udah nerima aku je"

Kini Jake membawa tubuh Jean dalam pelukannya.

°°°

2 hari kemudian....

"Jake kamu dan hyunjin bakal ibu ikut partisipasikan dalam olimpiade 6 bulan lagi, maka dari itu ibu mau kalian fokus dan giat lah belajar untuk beberapa bulan kedepan"

Hyunjin dan Jake saling mengangguk paham, dengan yang di ucapkan Bu Irene.

"Kalian Punya pacar?" Tanya Bu Irene, sontak keduanya saling menoleh.

"Saya punya" ucap hyunjin jujur.

"Kamu?" Tanya bu irene, menunjuk Jake.

"Dia jomblo bu" ucap hyunjin menyela pertanyaan bu irene.

"Sebenarnya ibu mau kamu break dulu sama pacar kamu, kecuali Jake karena dia gak punya kan" ucap bu irene.

Jake hanya diam, yang dipikirkan dirinya hanya Jean saat ini.

"Kok gitu bu, saya gak mau bu" kini hyunjin mulai protes.

"Ini demi kelancaran olimpiade yang akan datang, sekolah tidak mau jika kamu nanti membawa urusan percintaan kamu ke dalam olimpiade" hyunjin menatap jengah bu Irene.

"Udah ya, ibu gak mau nerima protesan kamu lagi" kini hyunjin dan jake keluar dari ruangan bu irene.

"Hyunjin" panggil Jake saat hyunjin keluar terlebih dahulu.

"Lo bakal nurutin omongan bu irene?" Tanya Jake.

Hyunjin tersenyum dan memegang bahu Jake " gila lo, yakali gw putusin yeji gitu aja cuma karena omongan bu irene".

"Terus lo bakal gimana?"

"Ya gak gimana-gimana lah, yaudah lah ngapain di pikirin kaya lo punya pacar aja nanya kaya gitu segala".

Sungguh Jake sedikit kesal hyunjin meremehkan dirinya, tidak tau saja dia sudah memiliki Jean.

Kini keduanya pergi ke kelas nya, omong-omong mereka sekelas.

°°°

"Kamu mau kita backstreet Jake?"

"Iya, kamu mau kan?  Ini demi hubungan kita. Kalo sampe bu Irene tau aku bisa di diskualifikasi dari olimpiade"

Jean tertunduk, ia memikirkan ulang kata-kata Jake.

"Yaudah gak apa-apa" ucap Jean dengan senyuman manisnya.

"Aku ngerti, kamu dari lama kan pengen ikut olimpiade ini. Semangat ya buat olimpiade nya" Jean menyemangati.

"Makasih sayang" Jake memeluk erat tubuh Jean.

"Aku bersyukur punya kamu, aku gak salah jadiin kamu pacar aku" kini Jake dan Jeab saling menatap satu sama lain dengan tatapan sayu.

Hingga Jake dan Jean saling mengikis jarak di antara keduanya, kini keduanya saling berciuman.

Bukan berciuman lembut, namun ciuman yang penuh hasrat bagi masing-masing, hingga keduanya tak sadar dengan apa yang mereka lakukan setelah nya...

°°°°

"darimana aja kamu?" itu adalah suara dari papa Jake.

"Dari pulang les pah" bohong Jake, padahal ia habis pulang dari rumah Jean

"Bagus, ini baru anak papa" Jake hanya tersenyum kecil menanggapi ucapan papa nya.

"Denger-denger kamu berhasil ikut olimpiade buat sekolah 6 bulan lagi"

"Iya pah"

"Bagus, jangan kecewakan papa ya. Kalo kamu bisa membawa piala pulang, Papa bakal usahain kamu kuliah di Australia"

Jake merasa sedikit tidak berminat mendengar itu.

"Kamu kenapa? Kaya gak seneng gitu, bukannya impian mu pengen kuliah di Australia?"

"Ngga pah bukan gitu, Jake lagi capek aja. Umm...jake naik ke atas ya pah, mau mandi"

Papa Jake hanya mengangguk membiarkan anaknya itu pergi ke kamar nya.

°°°

3 Minggu kemudian....

"Jake aku hamil" lirih Jean sambil menangis

Rasanya Jake seperti tersambar petir, ia benar-benar tak berekspektasi jika bakal mengalami hal seperti ini di masa sekolah nya.

Tapi ia tidak ingin membuat Jean merasa sedih, sebisa mungkin ia harus menjadi penguat disini, walaupun dirinya pun juga sebenarnya kalut dan bingung.

"udah ya, Jangan nangis. Nanti adek bayinya ikutan nangis" ucap Jake lembut sembari mengelus perut Jean yang masih rata.

"Jake, kalo sampe mama aku tau aku hamil gimana? Aku takut orang tua aku kecewa" kini tangis Jean kembali terdengar.

Jake membawa tubuh gadis yang sudah menjadi wanita itu kedalam dekapannya, Jake mengelus punggung Jean dengan lembut, Jake bisa merasakan tubuh Jean yang bergetar.

"Papa ku juga pasti kecewa je'"

"Buat saat ini aku gak bisa ketemu orang tua kamu, tapi aku janji. Begitu kita lulus dalam waktu 8 bulan ini nanti aku bakal langsung nikahin kamu je"

Jean sedikit melepaskan dirinya dari dekapan Jake, dan beralih menatap ke kedua bola mata Jake dengan intens.

"Tapi Jake, seiring berjalannya waktu. Perut aku bakal membesar"

Ah benar, Jake tidak berfikir sampai kesitu.
Bagaimana pun janin di dalam rahim Jean akan bertumbuh kan, seiring berjalannya waktu.

Pastinya jika mereka menyembunyikan terus dari orang tua dan teman-teman mereka, pasti akan ketahuan juga kan pada akhirnya.

"Eum... Masalah itu biar nanti aku pikirin lagi ya je" kini Jake memegang kedua bahu Jean, dirinya sedikit menunduk menghadap wajah Jean."kamu jangan khawatir, aku bakal disini sama kamu".

"Tapi aku juga gak begitu yakin sama omongan aku je, papa udah ngerencanain kelulusan ku nanti buat kuliah ke Australia"

Flashback off.[]

Tbc

Young Parents | Jake  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang