Kini sudah 4 hari yang lalu masalah Jean dan Jake, Jean ternyata masih betah merajuk.
Tetapi di satu sisi dirinya sangat merindukan Jake, setiap Jake menghubungi nya Jean akan pura-pura menghiraukan nya.
Padahal dalam hati ia sangat ingin memeluk laki-laki itu, namun kembali lagi pada diri Jean.
Jean itu orangnya gengsi, gengsi nya sangat besar melebihi apapun.
Dan sekarang Jean tengah mengantarkan buku ke perpustakaan, sebenarnya ini bukan pekerjaan nya.
Namun karena Jean orang terakhir yang berada di kelas, guru pun menyuruhnya untuk mengantarkan buku-buku paket yang lebih dari 20 biji itu ke perpustakaan.
Sangat melelahkan sekali, apalagi Jean harus menaiki tangga.
Tiba-tiba ada sesuatu yang menahan kakinya untuk melangkah, untungnya Jean tak terjatuh dari tangga.
Untungnya hanya buku-buku paket yang ia bawa saja yang terjatuh.
"Haha ups...maaf ya cupu, gw gak liat Lo lagi bawa buku soalnya" ejek gadis berwajah super julid, siapa lagi kalau bukan Cilla.
"Cilla!! Kamu apa-apaan sih, kamu bisa bunuh aku kalau kaya begitu tadi!" Kini Jean sudah benar-benar tak bisa menahan emosinya.
Emosi Jean benar-benar terluapkan begitu saja di hadapan cilla, tentunya cilla kaget dengan luapan emosi Jean Padanya.
"Wow, seorang cupu ternyata bisa ngebentak gw ya" ucap cilla kaget, masih tak menyangka.
Jean hanya mendelik ke arah cilla, sembari membereskan buku-buku paket yang berserakan di lantai kembali.
"Semua orang juga punya batas kesabaran Cilla, permisi" kini Jean buru-buru melangkahkan kakinya menuju perpustakaan kembali.
"Idih sok banget si cupu, awas aja Lo gw bakal bikin perhitungan sama Lo. Benci banget gw sama tuh orang cupu tapi gak punya kaca deketin Jake gw"
Kini cilla melenggang pergi entah kemana.
° ° °
"Terimakasih ya Jean, waduh maaf ya merepotkan kamu" guru yang tadi menyuruhnya untuk menaruh buku ke perpustakaan, pak Siwon.
"Iya pak sama-sama, saya permisi ya pak"
"Iya-iya"
Kini Jean pergi keluar dari perpustakaan, namun saat berjalan di lorong kelas Jean merasakan mules di perutnya.
"Aku hampir lupa blom minum obat vitamin, makannya perutku bereaksi kaya begini" kini Jean berjalan sembari memegang perutnya yang mulas, menuju kelas.
Jean kaget karena kelas nya sudah cukup ramai, karena mungkin jam istirahat sebentar lagi akan bunyi.
Jean mengambil tasnya yang berada di bangku yang sedang di duduki pria.
"Lo kenapa?, Pucet gitu muka Lo?" Tanya anak laki-laki, panggil aja minhee.
"Bukan urusan kamu, tolong minggir dulu aku mau ngambil tas" ucap Jean.
Untungnya minhee tak rese, biasanya laki-laki itu suka jahil, untungnya kali ini sepertinya Tuhan sedang memihak pada dirinya untuk membuat minhee menjadi kalem.
Kini Jean sudah berbalik ingin menuju keluar, namun tangan minhee menahan dirinya.
"Jean i-it-" ucap minhe terbata-bata.
Jean malas menunggu laki-laki itu melanjutkan ucapannya, ia benar-benar sudah mulas sekali.
Saat di lorong pun banyak pria yang membicarakan dirinya, namun ia tidak tau apa yang mereka bicarakan.
Jean sedikit overthinking apakah mereka tau jika Jean tengah hamil?.
Ah tidak tidak, semoga saja mereka tidak mengetahui apa-apa.
Akhirnya Jean sampai juga di toilet, Jean langsung mengambil pil di dalam tas nya yang sering ia bawa bawa.
Jean lantas melihat dirinya ke pantulan kaca, ternyata wajahnya benar-benar pucat sekali.
"Pantes aja minhee bilang aku pucet banget"
Kini Jean membasuh wajahnya dengan air.Saat Jean menoleh ke samping atensi Seseorang lagi-lagi membuatnya kaget, lantas ia langsung memasukkan pil vitamin hamilnya dengan buru-buru ke dalam tas.
"Cupu Lo sakit?" Tanya Cilla.
Pertanyaan cilla tak seperti khawatir, namun seperti mengejek Jean.
"Seperti yang kamu liat, Gimana?" Tanya Jean balik.
Jean berusaha membasuh wajahnya kembali.
Cilla hanya smirk ke arah Jean.
"Heh cupu gw bilangin ya, pembalut murah jangan kaya orang miskin udah tau menstruasi darah menstruasi Lo dibiarin tembus gitu aja" ucap cilla sedikit membuat Jean bingung.
"Maksud kamu apa?" Tanya Jean masih bingung.
"Udah cupu, budek pula" kini cilla setelah mengatai Jean budek langsung pergi dari toilet.
Jean lantas masih berusaha mencerna kalimat Cilla tadi.
"Maksud cilla apaan sih"
Kini Jean memutar badannya mencoba mengaca pada cermin di depan nya.
Jean panik setelahnya melihat noda darah di rok nya.
Pantas saja apa mungkin laki-laki di lorong serta minhee tadi melihat darah di rok nya ini, astaga. Batin Jia.
Eh tapi sebentar, jean pun baru ingat kalau orang hamil tidak akan menstruasi.
Lalu ini darah apa?!!.[]
Hayoloh Jean kenapa itu, ada yang bisa tebak?
Sorry ya gak panjang" amat cerita nya:)
Janlupa voment nya ya cayangku(✯ᴗ✯)
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG PARENTS | JAKE [✓]
Fanfiction[🔞] Lika-liku perjalanan kisah Jake dan Jean yang harus mengalami kesulitan di masa-masa muda nya karena perbuatan mereka sendiri. ↳please look at the text below↲ ⎙ This story is purely from my own writing, there is no plagiarism element in any sto...