Kini sudah 3 hari berlalu,hari dimana kepulangan Jake dari olimpiade.
Ya Jean dengar-dengar Jake dan kawan-kawannya berhasil membawa pulang piala olimpiade.
Tapi sayangnya jean tidak bisa melihat Jake, karena hanya beberapa guru panitia dan pembimbing yang ke sekolah, murid yang mengikuti olimpiade di pulangkan kerumahnya masing masing, dan di beri jatah cuti 3 hari jadi mereka tidak masuk ke sekolah selama tiga hari.
Dan Jean juga kesal, karena Jake sama sekali tidak menghubungi nya atau berkirim pesan membuat Jean geram saja.
Kini Jean tengah mengecek pintu belakang rumahnya, dan beberapa jendela dan juga pintu depan.
Ini sudah malam, cuacanya juga sangat dingin dan mendung sejak sore hanya saja sampai saat ini belum turun hujan juga, Jean takut jika nanti ada petir besar.
Namanya juga tinggal sendiri, orang tua nya sibuk bekerja di luar, setengah tahun sekali baru pulang, Jean hanya mengandalkan transferan uang dari orang tuanya dan ia juga harus menghemat.
Kasihan memang, apalagi Jean juga tengah hamil.
Tok tok tok....
Jean melirik pintu depan yang sudah ia kunci, knop pintunya Bergerak karena orang dari luar yang mengerakkan nya.
Jean merinding, ini sudah malam ia takut.
Jam juga sudah menunjukkan pukul 11 malam.Haruskah Jean membuka nya?.
Kini Jean melangkah pelan menuju pintu, namun sebelum nya ia mengambil tongkat golf di sudut ruang tamu, jaga-jaga jika itu orang jahat.
Jean mengintip dari intercom pintunya, oh astaga Jean panik.
Jean melihat seseorang menggunakan outfit serba hitam, jaket tebal warna hitam, serta tak lupa topi hitam dan masker hitamnya.
"Tuhan lindungilah aku dan bayi ku" ucap Jean takut.
Kini Jean mengumpat ke arah tangga rumahnya, Jean melihat bayangan orang tersebut pergi entah kemana, yang pasti ia sudah menjauh, mungkin.
Jean berusaha bangkit, dan berjalan menuju pintu utama, ia melihat intercom nya kembali.
"Udah gak ada, akhirn-AKKHH" tenang Jean, namun dirinya berteriak karena ada seseorang yang menepuk bahunya dari belakang.
"Jean, Jean ini aku hey...calm down baby"
Kini Jean dengan takut melihat orang yang menepuk nya, laki-laki itu tersenyum padanya.
Jean seketika berhamburan ke dalam pelukannya dan menangis histeris.
"Kurang ajar kamu, bajingan" maki Jean di dada bidang lelaki kesayangan nya.
"Maaf, lagian kamu gak bukain pintu buat aku tadi, terpaksa aku lewat belakang, untungnya aku punya kunci cadangan pintu rumah kamu yang pintu belakang"
"Aku kira tadi orang jahat" adu Jean sembari mengerucutkan bibirnya membuat Jake gemas, masih dengan air mata yang berlinang di matanya.
Jake pun mencuri ciuman dari Jean, Jean pun hanya diam menerima kecupan Jake.
"Ya sekali lagi maaf ya sayang udah buat kamu takut" sesal Jake, Jake mengusap air mata Jean yang turun membasahi pipinya.
Jean pun hanya mengangguk.
"Nih liat aku bawain kamu makanan kesukaan kamu" Jean langsung mengambil satu kantung kresek yang di bawa Jake, dan langsung membuka nya.
"Waw martabak, eum tapi...aku maunya martabak telur" ucap Jean manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG PARENTS | JAKE [✓]
Fanfiction[🔞] Lika-liku perjalanan kisah Jake dan Jean yang harus mengalami kesulitan di masa-masa muda nya karena perbuatan mereka sendiri. ↳please look at the text below↲ ⎙ This story is purely from my own writing, there is no plagiarism element in any sto...