e m p a t

1.8K 180 26
                                    

Pagi ini semuanya berjalan seperti biasa, semua remaja seperti biasa tentunya, berangkat ke sekolah nya untuk menuntut ilmu tentunya.

Dan pagi ini juga Jean nampak sudah berada di sekolahnya, berjalan sendirian di koridor sekolah menuju kelasnya.

Sejak kepulangan Jake dan Jean kemarin dari supermarket, Jean nampak mendiami Jake sesampai nya di rumah.

Jake mati-matian meminta maaf, namun Jean tak kunjung memaafkan dirinya sama sekali.
Dan berakhir Jean mengusir Jake untuk pulang.

Dengan beralasan sudah malam, padahal biasanya Jake sering menginap di rumahnya saja ia tak keberatan, tapi karena suasananya berbeda saat ini ya mau tak mau Jake akhirnya pulang kerumahnya.

"Hai Jake!"

Jean sedikit menoleh ke belakang ketika dirinya mendengar nama Jake di sebut oleh seseorang.

"Hai juga Cilla" sapa Jake balik ke Cilla yang memanggil nya, tapi Jake juga baru sadar ternyata di depan sana ada Jean yang memperhatikan dirinya dengan Cilla.

"Jake kamu udah tau belum, kalo sekolah kita bakal ngadain pentas drama gitu" Cilla entah sadar atau tidak, dia mendekap pelukannya di lengan Jake, terlihat jika Jake agak risih. Dan berusaha untuk melepas dekapan cilla dari lengan nya.

"Ah... iyakah?"tanya Jake pura-pura tak percaya, sembari melepaskan dekapan Cilla dari lengannya.

Cilla yang sadar dengan tindakan penolakan Jake sedikit terlihat wajah kesalnya, namun setelah itu gadis itu tersenyum manis ke arah Jake.

"Eum..aku ikutan daftar loh Jake di drama itu" ucap cilla dengan semangat nya, Jake menanggapi ucapan gadis di depannya itu seperti biasa, Sangat ramah.

"Oh iya...kamu ikutan juga yuk daftar, siapa tau kita jadi pasangan di pentas drama nanti" jake agak sedikit kaget.

tidak mungkin ia ikut pentas drama seperti itu, apalagi jika ia sampai terpilih dan berpasangan dengan Cilla. Bisa bisa ia kena amuk jean,

"Aduh gimana ya, aku gak berminat sama sekali. Maaf ya, duluan ya cill" Jake langsung berlari pergi meninggalkan cilla.

Cilla masih tersenyum menyedihkan di tempat, ketika Jake meninggalkan dirinya. Memalukan batin Cilla.

"Jean!" Panggil Jake sembari menghampiri Jean.

tentunya cilla langsung memberikan tatapan tak suka nya ke arah cilla saat nama gadis itu di sebut oleh Jake.

"Jean ayo, aku anter ke kelas" Jean nampak menatap Jake dengan mata nya yang sudah merah dan berkaca-kaca, Jake panik melihat keadaan Jean.

"Jean kamu baik-baik aja?" Tanya Jake sembari memegang lengan Jean.

"Pergi sana, nanti kita ketahuan" kesal Jean mendorong tubuh Jake menjauh dirinya berlari kecil menuju kelasnya.

Jake mengikuti Jean dari belakang, ia hanya mengikuti tak ingin memaksakan Jean untuk berhadapan langsung lagi kepada dirinya, karena takut Jean akan mengamuk.

Hingga akhirnya Jake bisa melihat Jean sudah duduk di bangku kelasnya, tapi Jean sibuk dengan buku nya. Jake hanya bisa menghela nafas nya gusar dan langsung pergi je kelasnya juga.

°°°°
Kini kelas Jean sudah mendapatkan jam istirahat, seperti biasa semuanya pergi keluar untuk makan di kantin.

Karena Jean orangnya sangat malas pergi ke kantin, dirinya hanya diam di kelas. Ia membawa bekal sendiri dari rumah.

Dirinya tersenyum melihat bekal yang ia bawa dari rumah, ia tadi pagi mencoba memasak nasi goreng dan ternyata saat di coba rasanya enak, tidak aneh sedikitpun.

Kini Jean sedang melahap nasi gorengnya di kelas sambil sesekali dirinya Melihat ke arah jendela kelasnya, menatap langit yang cerah.

Suara langkah kaki membuat dirinya sedikit menoleh ke sumber suara.

Terlihat wajah cilla yang menatap dirinya datar, sambil tangannya dilipat di dada.

Jean tentunya bingung apa yang akan cilla lakukan kepada dirinya.

"Gw disini cuma mau nanya sama Lo, lo  pake apa sih?. Buat bikin Jake Deket sama lo?" Kini Cilla duduk di meja depan meja Jean.

"Maksudnya kamu, kamu nuduh aku ngasih pelet ke Jake, cill?"

"Hahaha...gw gak ngomong Lo ngasih pelet ke Jake loh. Kok Lo yang ngevonis diri Lo sendiri gitu sih?" Cilla nampak tertawa remeh ke Jean.

Sungguh saat ini rasanya Jean ingin menyumpal mulut gadis itu dengan sendok yang ia pegang.

"Cilla, aku tau kamu naksir Jake kan. Harusnya kamu sadar sama sikap Jake ke kamu itu keliatan gak nyaman. Harusnya kamu sadar dari situ Jake gak suka kamu deketin kaya gitu"

cilla benar-benar emosi mendengar penuturan Jean, cilla mengeratkan kepalan tangannya di sisi kanan kiri tubuhnya.

"Kamu juga gak bisa maksa Jake buat jadi pacar kamu juga cill.."

Plak
Itu adalah suara tamparan, tamparan keras tersebut berasal dari tamparan Cilla ke pipi kiri Jean.

Jean sedikit menoleh ke arah samping, Jean mulai merasakan pipinya terasa panas dan kebas.

"Asal Lo tau ya, Lo itu bukan siapa-siapa disini. Lo juga gak berhak menilai gw sama Jake. Karena Lo itu cewek cupu yang kegatelan".

Setelah mengatakan kekesalan itu, cilla langsung pergi dengan keadaan kesal menuju keluar.

Kini air mata Jean menetes turun, dirinya tidak bisa berbuat lebih di depan cilla. Ia sangat membenci fakta itu.

Ia sangat ingin membuat Cilla sadar bahwa sebenarnya dirinya milik Jake.

Tapi itu hanyalah kata 'ingin' yang bisa ia ucapkan di dalam benaknya, dan tidak bisa ia ucapkan langsung di hadapan cilla.

Jean rasanya sudah kenyang Melihat bekalnya sendiri, walaupun kenyataannya ia baru memakan 5 suap sebelum cilla datang tadi.

"Maafin mama ya dek, nanti abis pulang sekolah kita makan banyak di rumah ya" ucap nya sembari mengelus perut Jean, yang masih rata.

Jean benar-benar tak sadar, Jake tengah memantaunya dari balik jendela.

Jake menyaksikan juga Jean saat di tampar oleh Cilla tadi, sebenernya ia ingin masuk tadi. Tapi ia ingat dengan hubungan nya dengan Jean.

Ia kembali mengurungkan niatnya untuk berjalan ke arah Jean tadi.

Saat ini ia rasanya ingin melangkahkan masuk ke dalam sana, mendekap gadis itu. Dan meminta maaf karena ulahnya kemarin sore dan tadi pagi saat baru sampai di sekolah yang sudah membuat Jean menahan cemburu pagi-pagi.

Tapi langkah nya harus terhenti kembali saat mendengar suara bel berbunyi, itu adalah bel masuk.

Bahkan Jake belum sempat pergi ke kantin untuk makan, karena sejak tadi ia hanya berdiri di balik jendela kelas Jean, hanya untuk melihat keadaan gadisnya.

Yang ternyata sangat menyedihkan.

Jake kemudian melangkahkan kakinya pergi menjauh dari kelas Jean, menuju kelasnya sendiri [].


Tbc

YOUNG PARENTS | JAKE  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang