Halo, welcome to Secret Admirer.
Salam kenal untuk semuanya. Semoga suka di bab pertama ini yang menceritakan sosok Nadia Ayudia seperti apa.
2 bab awal ini aku akan menjelaskan 2 tokoh utama di cerita ini. Yakni ada Nadia salah satunya.
_______
Happy Reading
_______
Menjalani hari sebagai anak mandiri dengan menghidupi sang adik serta setiap bulan harus mengirim uang ke kampung. Gambaran kecilku yang harus disyukuri.
Aku tinggal bersama adikku yang kini sudah kelas XI SMA. Menjadi tulang punggung keluarga adalah hal yang sudah aku jalani sejak kecil. Sementara kedua orang tua ada di kampung, mereka lebih memilih tinggal di Yogyakarta. Ya, kota kelahiranku.
Tumbuh besar di Jakarta, membuatku haus akan pengalaman. Banyak hal yang kupelajari hingga bisa bersekolah dan sekarang bekerja di salah satu cafe bernama 'LuFe' sudah tiga tahun lebih aku bekerja di sana sekaligus cafe itu didirikan.
"Indah." Aku memanggil adikku yang tengah bersiap ke sekolah. Sementara aku sudah menyiapkan bekalnya dan bersiap berangkat kerja. "Bekal kamu udah di atas meja ya. Kakak harus berangkat sekarang."
"Iya, Kak." Indah menyahut dari kamarnya. "Lauknya jangan sampai gosong kayak kemarin."
Mengingat kemarin aku pernah memasak ikan goreng kesukaan Indah. Karena ditinggal sebentar untuk mengecek handphone, kebablasan sampai aroma pekat menyerbak ke seluruh ruangan. "Nggak. Liat aja sana!"
Setelah itu, aku menuju cafe sambil berjalan kaki. Jaraknya tidak terlalu jauh, lumayan menghemat daripada naik ojek. Bisa dibilang hidupku sangat sederhana, kalau lagi ingin olahraga ya jalan kaki saja.
LuFe adalah cafe para anak muda yang sekedar ingin nongkrong ataupun menghabiskan waktu bersama orang terdekat. Dari awal opening, aku sudah ikut bergabung menjadi bagian dari cafe ini. Tempatnya yang cozy, aesthetic, dan kekinian. Membuat aku betah kerja di sini. Bukan hanya itu, rekan kerjanya juga seru.
Ada Max yang bisa dibilang manusia teraneh menurutku. Lihat aja tingkahnya ketika aku baru saja datang ke cafe.
"SELAMAT PAGI, NONA CANTIK SIMPANAN MR. LUCAS. SAYA MAU ONE SHOT COFFEE, PLEASE!" Suaranya sungguh memecahkan gendang telinga yang membisingkan area sekitarnya. Max memang mengagetkanku saja, padahal cafe belum buka. Baru pukul 7 pagi, tapi dia sudah bertingkah seolah tamu yang harus dilayani dengan senyuman.
"Lo masih belum waras juga? Bukannya Roy udah beli satu box kapsul khusus buat lo kalo lagi kambuh?" pekikku. "Dan sekali lagi lo ngatain gue dengan sebutan simpanan Mr. Lucas, abis lo!" tambahku sedikit menghilangkan suasana pagi ini yang semula good jadi bad.
Ngomong-ngomong soal Mr. Lucas yang dimaksud. Dia itu adalah Lucas Leite. Pemilik dari LuFe yang merupakan singkatan dari Lucas Cafe.
Lucas masih muda, usianya yang baru 25 tahun sudah sukses dengan bisnisnya."Nadia, Nadia. Pagi-pagi lo udah baperan aje sih. Ini tuh namanya lawak. Alias pemecah suasana. Jangan kaku deh mana masih muda," ujar Max belum berhenti mengusili.
Aku tidak membalas perkataannya barusan. Lebih memilih prepare karena jam 8 pagi, cafe akan dibuka.
*****
Hari ini ada event mendadak berjumlah 50 pax untuk acara birthday. Belum lagi ditambah tamu yang sudah reservasi maupun walk in.
Lucas Leite atau bisa dipanggil Lucas, tentu saja dia datang ke cafe hari ini. Katanya sih event tersebut di-booking oleh sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer ✓
Romance*Kisah seorang gadis yang bertemu dengan seorang pria yang merupakan pelanggan setia di cafe tempatnya bekerja. Siapa sangka dari pertemuan itu menyebabkan keduanya sering bertemu hingga berteman baik. Di saat itu pula, gadis tersebut memendam sebua...