Jangan terlalu banyak perjanjian yang kamu sendiri nggak bisa penuhi itu.
_____
Happy Reading.
_____
Hari ini Dian hadir dalam acara anniversary teman semasa kuliah dulu. Dian memamerkan tas branded yang dibelikan dari suaminya. Bersama Andreas terlihat begitu romantis seperti pasangan muda dilanda mabuk asmara, begitulah kurang lebih gambaran dari komentar teman-teman yang memuji mereka.
"Kalian itu ya meskipun udah puluhan tahun menikah, masih aja romantis. Terbukti masih dibeliin barang branded sama suaminya," ucap Mitha, salah satu rekan kerja Dian di restoran milik suaminya sebelum Gavin mengambil alih restoran tersebut.
"Udah berapa banyak tas koleksimu, Dian? Kayaknya gonta-ganti terus dan soal harga bukan main deh kita melotot kalo dengernya," sambung Saskia yang paling jarang ikut arisan tapi, soal acara besar pasti hadir.
Dian tersenyum lebar, sambil mengelus lengan Andreas begitu lembut. "Sebenarnya saya nggak pernah minta apa-apa ke suami. Pada dasarnya memang suami saya yang romantis dan super baik hati selalu tau apa yang saya mau. Soal koleksi tas saya jangan tanya deh, di rumah aja udah nggak muat. Rasanya saya mau punya ruang khusus untuk koleksi barang branded." Dengan berbesar hati, Dian terus menampilkan citra yang baik di hadapan teman-temannya. Meski Andreas sedikit keluh dalam hatinya melihat sang istri yang terlalu menjaga image.
Mitha dan Saskia merupakan kedua teman Dian yang sangat kenal sifat asli Dian tentunya. Pujian-pujian tersebut tatkala hanya formalitas belaka. Mereka sebenarnya tahu jika Dian memang hobi sekali memamerkan kekayaan yang berasal dari suaminya. Tak jarang Dian juga sering melontarkan hinaan pedas ketika tidak bersama suami.
"Kamu kenapa berbohong seperti itu sama mereka? Kamu juga terlalu berlebihan dalam mengarang cerita, Dian," ungkap Andreas di saat mereka sedang berdua saja.
"Apa yang aku katakan itu benar. Mana ada aku mengarang cerita. Kan memang kamu yang membelikan tas itu sama aku. Koleksi tas, sepatu, baju dan semuanya juga banyak. Salah aku bicara seperti itu?" Dian memekik tertahan hingga terlihat urat bagian lehernya.
"Sifat sombong kamu itu selalu ada dari dulu. Bahkan kamu yang selalu ngemis-ngemis soal barang-barang yang diinginkan."
"Asal kamu tau ya, Andreas. Kalo kamu memang perhitungan dan nggak ikhlas kasih aku tas ini, tinggal pisahkan saja Gavin dengan wanita itu. Mudah kan? Kamu sendiri yang kekeuh ngajak wanita itu ke rumah kita segala duet bareng, apa spesialnya dia sampai kamu menerima dia?" Dian berhenti sejenak untuk mengatur napasnya. Ia melanjutkan, "Aku nggak mau kita berdebat di sini, image aku bakal hancur gara-gara kamu. Sekali lagi aku tegaskan, lebih baik kamu di Amerika dibandingkan berlama-lama di sini, aku bisa gila!" Dian kemudian pergi setelah mengumpat kata-kata kepada Andreas.
"Aku yang gila hidup puluhan tahun bersama kamu," batin Andreas terus bergejolak.
*****
Indry meminta kepada Nadia agar datang di saat dirinya manggung dalam acara event yang diselenggarakan sebuah universitas.
Event itu diberi nama Festival musik. Acara ini biasanya diselenggarakan setiap tahun, terjadi pada akhir tahun akademik. Sebagai kesempatan bagi para mahasiswa untuk melepaskan diri sebelum meninggalkan kampus. Tepatnya yang Indry hadiri di salah satu perguruan tinggi yang ada di Jakarta Selatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer ✓
عاطفية*Kisah seorang gadis yang bertemu dengan seorang pria yang merupakan pelanggan setia di cafe tempatnya bekerja. Siapa sangka dari pertemuan itu menyebabkan keduanya sering bertemu hingga berteman baik. Di saat itu pula, gadis tersebut memendam sebua...