Setiap orang memiliki perbedaan dalam mengutarakan perasaan. Some choose to be silent, some choose to speak. It's up to you to decide.
_____
Happy Reading.
_____
Nadia pulang lebih awal hari ini, mencoba untuk melihat keadaan Indah setelah permasalahan di antara mereka kemarin.
Indah masih mengurung dirinya di kamar. Sementara Nadia enggan berbicara dengan Indah. Ia yakin hasilnya akan percuma saja. Mengingat adiknya keras kepala dan jika sudah marah, ia tidak mungkin bisa diluluhkan.
Merenung di kamar, Nadia mencoba menghubungi sang ibu supaya dapat mengatasinya.
_____
"Assalamualaikum, Bu."
"Waalaikumussalam Nadia. Alhamdulillah kamu menghubungi Ibu, ada apa? Piye kabare toh, Nak?"
"Nadia baik kok, Bu. Ibu sama Bapak gimana?"
"Alhamdulillah kami sehat. Indah mana?"
...
"Kok meneng wae?" (Mengapa diem aja?)
"Bu, sebenarnya aku mau bilang sama Ibu soal Indah." Suara Nadia mulai serak akibat tertahan untuk menangis.
"Kalian ribut?"
"Aku memarahi Indah sampai menamparnya. Sekarang Indah nggak mau bicara sama aku. Aku harus bagaimana, Bu? Indah susah dibilangin. Dia nggak keluar kamar dari kemarin."
"Astaghfirullah Nak, tidak seharusnya kamu memperlakukan kasar kepada Indah. Cepat berbaikan, apapun permasalahan antara kamu sama adikmu jalan keluarnya adalah berbaikan."
_____
Nadia berupaya menuruti perkataan sang ibu agar dirinya dan Indah bisa saling memaafkan. Hanya satu cara yang mungkin bisa ia selesaikan; menemui Alex dan memintanya datang ke rumah.
"Gue manggil lo ke sini hanya karena Indah, gue minta tolong bujuk dia supaya bisa bicara sama Indah."
Alex hanya mengangguk, ia menuju kamar Indah.
"Indah, ini aku." Alex mengetuk pintu, beberapa detik kemudian baru ada respons dari Indah.
Di balik pintu, Indah menyahut. "Kamu ngapain ada di sini?"
"Buka dulu pintunya. Ada sesuatu yang mau aku bicarain. Jangan kayak gini caranya, Ndah. Kamu nggak bisa murung terus di kamar."
Sementara Nadia masih menatap dari jauh sambil mondar-mandir berharap sesuatu yang baik akan hadir.
Tepat saja, tanpa berlama-lama Indah membuka pintu meski wajahnya terpampang jelas masih marah. Namun, ia malah langsung memeluk Alex dengan erat.
Barulah mereka berkumpul di ruang tengah. Indah masih menatap kesal dengan raut tak sama sekali melirik Nadia.
"Kalau ada masalah, selesaikan. Bukan mengurung di kamar," ucap Alex lembut.
"Kamu nggak ngerti rasanya gimana jadi aku. Aku pikir juga begitu tapi, berbeda dengannya. Ia berani menampar aku, Lex." Indah tampak naik pitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer ✓
Romance*Kisah seorang gadis yang bertemu dengan seorang pria yang merupakan pelanggan setia di cafe tempatnya bekerja. Siapa sangka dari pertemuan itu menyebabkan keduanya sering bertemu hingga berteman baik. Di saat itu pula, gadis tersebut memendam sebua...