Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semalam, Jisoo tidak bisa tertidur dengan nyaman dan pulas. Selang beberapa menit ia akan terbangun dan melamun
Hingga tak sadar pagi pun mulai muncul, ia melamunkan tentang Jennie
Semuanya terjadi secara mendadak. Jisoo bingung harus memulai darimana untuk memperbaiki hubungan persahabatan mereka
Berhari-hari ia lalui dengan berat di kantor karena Jennie yang selalu menjauhinya. Menatapnya dengan tatapan sinis ketika mereka tak sengaja saling bertatapan
Pernah Jisoo mengajaknya berbicara tapi hanya ditanggapi dengan angin sebagai jawaban, alias Jennie tidak menjawab apa-apa. Wanita itu lebih memilih pergi daripada harus bertatap muka dengannya
Tok tok tok
"Jisoo, sudah bangun? Ibu buatkan susu untukmu"
"ah iya bu, masuk saja"
Jisoo turun dari ranjangnya menghampiri nyonya Tiffany yang membawa segelas susu ibu hamil untuknya "nahh, susunya diminum dulu. Supaya ibu dan bayinya sehat"
"iya ibu, terimakasih banyak"
"sama-sama sayang. Kalau begitu, ibu pergi dulu. Pendeta akan mendiskusikan sesuatu dengan ibu" tersenyum, Jisoo mengangguk
Untuk nyonya Tiffany, beliau sudah tau akan kondisi Jisoo sekarang yang berbadan dua
Wanita bermarga Kim ini menceritakan semuanya bagaimana ia bisa mengalami hal ini. Dimulai dari ketidaksengajaan dia masuk ke dalam peristiwa itu hingga mendapati dirinya hamil melalui alat tes kehamilan
Nyonya Tiffany saat itu hanya bisa menghibur Jisoo yang masih belum menerima kenyataan ini
Tapi yang membuat Jisoo bersyukur adalah, nyonya Tiffany tidak memarahi dan mengusirnya dari gereja. Justru yang ada, nyonya Tiffany selalu mengunjunginya pagi-pagi buta. Membuatkannya susu dan sarapan sehat untuknya
Ia sangat berterimakasih kepada nyonya Tiffany karena masih mau menerima kondisinya
Tentu Jisoo juga bersyukur kepada Tuhan karena mengiriminya orang baik seperti nyonya Tiffany
"oke, sudah kenyang. Saatnya mandi" sebelum melesat pergi, Jisoo sempat dibuat terhenti ketika melihat seragam kerjanya yang tergantung di belakang pintu
Seragamnya sudah tidak muat untuknya "ahh, nanti aku harus meminta seragam baru lagi dengan ukuran yang lebih besar"
