Matteo menyalakan shower seraya menyabuni tubuh sispexnya. Setelah dilanda banyak sekali pikiran-pikiran tentang Lucia yang sangat mengganggu sejak semalam, guyuran air hangat di pagi hari sepertinya mampu membuatnya rilex.
Matteo mengusap beberapa area tubuhnya dengan cairan sabun. Termasuk perut sexy yang begitu menggoda untuk disentuh, dan juga sebuah benda berurat yang selalu bereaksi saat pagi hari.
You know, itu adalah probelm semua pria saat pagi hari.
Matteo pun mengurut benda itu seorang diri. Matanya terpejam, seraya membayangkan berbagai fantasi liar dikepalanya.
"Hoeeekkk...!!!"
Belum juga puas menikmati paginya, suara muntahan Lucia langsung membuat moodnya memburuk.
"Hoeeekkk...!!!" Lucia memuntahkan lagi isi perutnya.
"Berisik sekali!" Matteo berteriak.
"Perutku sakit!" Lucia terisak seraya terus mual-mual dihadapan closet kamar mandi tersebut.
Karena khawatir, Matteo langsung menghampirinya. Dilihat dari cara ia muntah, sepertinya Lucia tidak main-main. Bagaimanapun juga, kemungkinan itu anaknya.
"Kenapa? Kamu masih demam?" Matteo mengecek dahinya, yang menunjukkan suhu tubuhnya sudah lebih normal daripada semalam.
"Mual!"
"Nanti kita kedokter. Ayo cepat mandi."
Lucia melebarkan mata begitu Matteo menariknya ke arah shower. Membantunya melepas piyama, lalu membimbingnya berguyur diawah pancuran air hangat dengan jarak yang lumayan dekat.
"Kenapa menunduk? Bukankah katamu kita suami istri?"
Lucia semakin menunduk ketika Matteo berjalan mendekat. Ia terus berangsur mundur untuk menghindari Matteo, hingga posisinya benar-benar terjebak dan tak ada lagi jalan keluar. Matteo memerangkapnya di tembok.
"Aku meminta hakku sebagai suami. Boleh kan?"
Matteo mengangkat dagu Lucia menghadapnya. Damn! Wanita itu benar-benar manis. Seluruh anggota tubuhnya membuat Matteo tergila-gila!
Matteo melumat bibir Lucia dengan lembut. Ia menarik dan menghisap lidah wanita itu, lalu meremas benda kenyal, yang telah menjadi fantasinya beberapa hari terakhir.
Puas mengabsen setiap deretan gigi rapi milik Lucia, ciuman Matteo terseret turun. Bibir dan hidungnya menyapu leher jenjang serta dadanya. Sesekali ia menggigitnya kecil agar jejak lucu kemerahan miliknya tertinggal disana.
"Kamu sangat indah Lucia." Bisiknya dengan suara husky, gentle, dan sedikit serak karena gairah.
*Adegan di hapus. Hanya bisa di baca di ebook dan kerya karsa.
"Aku akan melaporkanmu kepolisi! Ini pemaksaan! Ini kekerasan! Pantatku sakit!"
"Ayo lapor saja. Ceritakan pagi panas kita." Kekeh Matteo seraya bergerak perlahan.
"Ahhh... "
"Aku pastikan kamu tidak akan bisa berjalan siang ini!" Sentaknya seraya menggendong tubuh kecil Lucia dan kembali melemparnya ke atas kasur.
"Bahkan mungkin, polisi yang yang kamu lapori akan iri mendengar kisah kita pagi ini."
****
Maaf yaa, part dewasa ini ga aku up karena terlalu vulgar.
Sebagai gantinya aku double up! :*
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bucin Sexy Bastard
RomantizmSelamat dari kecelakaan mobil, Matteo mengalami amnesia. Parahnya, pria yang anti berkomitmen serta tidak percaya akan cinta, tiba-tiba mendapati dirinya menikah dengan wanita cantik bernama Lucia, dan wanita itu hamil anaknya. What the hell? Bagi M...