Taeyong POV
Jung Hyu Na gadis yang beberapa waktu lalu menjadi penguntitku, bukan tanpa sebab aku menyebutnya seperti itu. Mahasiswi jurusan hukum semester dua, salah satu adik dari Jung Jae Hyun. Aku tahu semua itu.
Aku kira dia seorang gadis yang lemah lembut, anggun dan manja seperti putri para kolega Appa pada umumnya, tapi ternyata tidak. Dia berbeda dari gadis yang mendekatiku selama ini. Hyu Na adalah tipe gadis yang aku cari.
Fakta lainnya tentang Hyu Na adalah dia sepupu Jung Sung Chan, lelaki yang berusia tiga tahun dibawahku. Juga setingkat dengan gadis itu sekaligus salah satu anggota dari gengku.
Untung saja aku tidak bercerita kepada siapapun kalau Hyu Na menguntitku. Bisa-bisa aku dihajar oleh sepupunya yang lebih tinggi sepuluh sentimeter dariku itu.
Sore ini mantan kekasihku Irene, mengajakku bertemu untuk terakhir kalinya. Sebenarnya aku malas bertemu dengannya. Namun ia mengancam akan menerorku dan dengan terpaksa aku menemuinya sekarang.
Dan sialnya saat aku berdebat dengan Irene dan meninggalkannya di depan sebuah cafe, netraku malah menatap sosok Hyu Na yang kebetulan berada di dalam kafe. Ia pun sedang melihat kearahku dan langsung membuang pandangannya dariku.
Aku bergegas masuk ke dalam mobil meninggalkan mantan sialanku di sana.
Taeyong POV end
Hyu Na turun dari sebuah mobil bersama dengan Sung Chan. Mereka berjalan beriringan hingga tiba di tangga dua belas, mereka berpisah. Hyu Na ke kelas jurusan hukum sementara Sung Chan menuju kelas teknik.
Saat berjalan sendirian, pundak Hyu Na tiba-tiba ditepuk oleh seseorang. Tak lain orang tersebut adalah Song Ye Mi, teman sekelas sekaligus satu jurusan dengan Hyu Na.
"Selamat pagi Jung Hyu Na."
Tidak biasanya Ye Mi menyapa Hyu Na seramah itu. Pasti ada sesuatu di balik sikap aneh yang Ye Mi tunjukkan.
"Oh. Selamat pagi Song Ye Mi. Tumben sekali kau menyapaku di luar kelas."
Entah apa tujuan sesungguhnya, Ye Mi memilih tidak menanggapi pertanyaan sarkas Hyu Na. Dia malah menyajikan sebuah pertanyaan di luar dugaan.
"Hyu Na, aku tadi melihatmu keluar dari mobil Sung Chan, apakah kalian saling mengenal?"
Jadi itu sumber sikap mencolok Ye Mi. Sung Chan memang belum lama kuliah di kampus ini sebab sebelumnya lelaki itu tinggalnya di luar negeri. Tak heran jika tak banyak orang tahu identitas Sung Chan sebenarnya, meski begitu penggemar Sung Chan tidak terhitung. Termasuk Ye Mi.
Baiklah, sedikit manipulasi bukan sesuatu yang buruk sepertinya, malah akan sepadan dengan sifat Ye Mi. Hyu Na pura-pura panik dan takut.
"Sssttt. Jangan keras-keras bicaramu."
Mendadak Hyu Na bicara dengan cara berbisik.
"Hah? Memang kenapa? "
Berhasil. Ye Mi mulai penasaran. Sebentar lagi gadis itu akan masuk ke perangkap cerdik Hyu Na.
"Tapi janji, ya. Hanya kau yang tahu rahasia besar ini."
Hyu Na menoleh ke sekeliling, seakan tak mau orang-orang mendengar perkataan mereka.
"Iya. Kau bisa mempercayaiku."
Tanpa pikir panjang, Ye Mi mengiyakan. Rasa penasarannya sudah mencapai ujung tanduk.
"Sebenarnya itu anu... "
Hyu Na sengaja berhenti, seru sekali mengerjai Ye Mi.
"Apa? Cepat katakan."
"Sebenarnya, aku dan Sung Chan suami istri. Itulah mengapa kami memiliki marga yang sama."
Hyu Na berusaha mati-matian menahan tawanya di depan Ye Mi yang langsung menampakkan tampang bodohnya.
"Ingat. Ini rahasia diantara kita saja."
Ye Mi menganggukkan kepalanya walau ekspresi wajahnya tetap sama. Obrolan tadi telah mengantarkan keduanya sampai ke dalam kelas. Hyu Na lekas mendudukkan diri di sebelah Felix dengan tawa yang tak lagi dapat ditahan.
Tentu saja Felix merasa ngeri, sahabat wanitanya baru tiba berapa detik namun langsung tertawa tanpa sebab yang jelas. Felix pun bertanya mengapa Hyu Na bersikap demikian.
"Apa tugas-tugas kampus sudah membuatmu gila?"
Tawa Hyu Na berhenti, walaupun sudut-sudut bibirnya masih tertarik ke samping.
"Akan aku ceritakan. Tapi hanya kita saja yang tahu. Berjanjilah."
Hyu Na mengangkat kelingkingnya agar Felix juga bersedia menautkan miliknya sebagai tanda kalau mereka sepakat.
Hyu Na pun menepati ucapannya. Dia menceritakan kronologi sejak dia datang bersama Sung Chan, sampai bertemu Ye Mi dan mendapatkan sapaan dari gadis itu.Tak berhenti di sana, Ye Mi juga bertanya mengenai status Hyu Na dengan Sung Chan. Terbesit ide jahil untuk Ye Mi dengan menyebutkan jika Hyu Na dan Sung Chan adalah suami istri.
Felix yang menyimak cerita Hyu Na langsung tertawa dengan dengan deep voice yang dimilikinya. Aksi mereka menuai perhatian dari teman satu kelas. Beruntung, saat itu sang dosen yang bersangkutan belum masuk. Jika sudah, maka dapat dipastikan keduanya akan diusir dari kelas dan mendapat nilai "F" untuk mata kuliah tersebut.
.
Besoknya, gosip bahwa Sung Chan dan Hyu Na adalah suami istri beredar di kampus. Gosip itu bahkan menjadi trending topik di kampus, bahkan Sung Chan yang saat ini berjalan melewati lorong seorang diri, menjadi pusat perhatian mahasiswa lain.
Pemuda itu sebenarnya tahu betul apa yang sudah terjadi karena saudara kembar tersayangnya sudah memberitahu hal ini saat mereka pulang dari kampus kemarin.
Awalnya lelaki itu terkejut mendengar penuturan dari Hyu Na tapi setelah dipikir-pikir lagi, tidak apalah sekali-kali mengerjai tukang gosip seperti Ye Mi. Toh, nyatanya Hyu Na adalah saudara kembarnya.
Bahkan Hyu Na sudah menyusun sebuah rencana yang lebih jahil lagi untuk Song Ye Mi, sang ratu gosip kampus.
Saat berkumpul dengan gengnya, Sung Chan langsung dicerca dengan pertanyaan oleh anggota gengnya.
"Jung Sung Chan jelaskan pada kami apa maksud berita ini?"
Tanya Johnny begitu Sung Chan duduk di sampingnya.
"Kenapa tidak mengatakan pada kami kalau kau sudah menikah?"
Belum sempat Sung Chan menjawab satu pertanyaan, dia sudah mendapatkan introgasi dari Jung Woo. Sung Chan merasa menjadi seleb dengan tiba-tiba. Informasi yang mereka dengar masih simpang siur, tidak jelas dengan siapa Sung Chan digosipkan
Demi meredakan rasa penasaran tak berujung, Sung Chan menjelaskan kisah sesungguhnya. Semua temannya tak habis pikir dengan perilaku Ye Mi dan kejahilan Hyu Na. Diantara ocehan-ocehan para lelaki tampan itu ada seseorang yang bernapas lega setelah mengetahui bahwa itu hanya sebuah jebakan saja.
"Hyung, kau kenapa? Kenapa mukamu seperti itu?"
Lee Je No menyadari bahwa sosok Tae Yong menampilkan raut wajah tak biasa.
"Ah, memangnya aku kenapa?"
"Kau terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu yang berat."
Na Jae Min memperjelas keheranan rekan-rekannya.
"Tidak. Aku tidak apa-apa. Kalau begitu aku pergi dulu."
Ketidaksinkronan antara jawaban dan tingkah laku Tae Yong malah memperbesar keingintahuan semua orang. Namun itu Lee Tae Yong. Dia tidak akan terbuka selain keinginannya sendiri.
Siapa sangka, Sung Chan memperhatikan dengan seksama setiap gerak gerik yang Tae Yong lakukan. Walau bibirnya tertutup, firasatnya tetap bersuara.
TBC
Gemes sama Taeyong, kenapa gak dideketin aja sih kalau emang suka? Apalagi udah jomblo juga🤣🤣. See you next chapter guys😉.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annyeong Sunbae (Completed)
FanfictionSemua tipe ideal akan melebur ketika kau merasa nyaman dengan seseorang. Lee Min Ho pikir, dia hanya akan tertarik kepada gadis yang lemah lembut dan berpenampilan anggun. Namun pikiran itu pecah tatkala lelaki itu mulai memperhatikan Jung Hyu Na. ...