Jae Han masih tidak mengenali Ha Na sampai dua hari berikutnya. Setiap kali Ha Na mencoba mendekati, Jae Han akan berlari pada Jae Hyun atau Nyonya Jung seolah meminta perlindungan.
Oleh karenanya, Ha Na bermaksud membuat pancake kesukaan Jae Han pagi ini. Dia berharap Jae Han tidak akan ketakutan lagi ketika melihatnya nanti.
"Nona duduk saja. Biar saya teruskan."
Dengan sopan seorang asisten rumah tangga menawarkan bantuan. Menyaksikan perut sebesar itu, ia tak tega melihat Ha Na mondar-mandir membuat makanan.
"Tidak perlu, Ahjumma. Aku masih kuat, lagipula menjelang kelahiran kan harus banyak bergerak."
Ha Na bersikukuh mengerjakan semuanya sendirian.
"Tapi Nona akan kelelahan."
"Ahjumma, aku melakukan ini agar Jae Han tidak menghindariku lagi. Aku benar-benar merindukannya."
Ha Na tersenyum selagi dirinya menuang adonan ke atas teflon. Namun, senyuman Ha Na luntur tatkala perutnya terasa kram yang luar biasa.
"Nona apa yang terjadi?"
"Sakit, Ahjumma. Tolong."
Ha Na menjatuhkan benda-benda yang dipegangnya, dengan ringisan di wajahnya. Nyonya Jung yang kebetulan akan mengambil apel seketika panik melihat keadaan menantunya yang kesakitan.
"Kenapa Ha Na? Perutmu sakit? Apa kau akan melahirkan sekarang?"
.
"Selamat pagi, Na-ya."
Kebiasaan Sung Chan menyapa saudara perempuannya. Hyu Na menoleh, ia mendapati Sung Chan telah berpakaian rapi.
"Selamat pagi. Oh, kau sudah rapi. Ada kelas pagi ini?"
Lelaki itu hanya diam membuat Hyu Na heran pada kembarannya, kemudian mereka sarapan bersama.
"Sebenarnya aku ingin bercerita denganmu tapi, kalau kau tidak sibuk hari ini."
Sung Chan membuka pembicaraan akhirnya. Hyu Na seketika teringat pesan Min Ho kemarin untuk bertanya mengenai apa yang terjadi pada Sung Chan. Namun bahkan sebelum gadis itu merealisasikannya, dengan sendirinya Sung Chan menawarkan diri untuk bercerita.
"Ceritakan saja, aku akan mendengarkan."
Hyu Na tersenyum hangat pada Sung Chan.
Flashback on
Sung Chan masih menguping pembicaraan kepala manager Kang dengan Kim Ye Ri.
"Bagaimana? Apa kau mau menerima tawaranku Kim Ye Ri?"
Tanya lelaki itu sambil mendekati Ye Ri.
"Aku jamin semua kebutuhan hidupmu akan tercukupi dan kau tidak akan kekurangan apapun lagi. Kau bahkan tidak perlu lelah bekerja paruh waktu di sini. Kau bisa seperti teman-temanmu yang lain belajar dan bermain, kau bisa tinggal di tempat yang layak, bukan di rumah bawah tanah."
Ucap lelaki itu selagi memandang Ye Ri lama-lama. Ye Ri menatap lelaki tua yang saat ini kembali berada dihadapannya.
"A...apa yang harus aku lakukan?"
Gumam Ye Ri kebingungan. Menjadi simpanan suami orang memang tidak benar, tapi Ye Ri juga tak tahan hidup kesulitan terus menerus. Dia ingin seperti teman-temannya.
KLONTANG
Suara barang jatuh di luar ruangan manager menginterupsi keduanya.
"SIAPA ITU?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Annyeong Sunbae (Completed)
FanfictionSemua tipe ideal akan melebur ketika kau merasa nyaman dengan seseorang. Lee Min Ho pikir, dia hanya akan tertarik kepada gadis yang lemah lembut dan berpenampilan anggun. Namun pikiran itu pecah tatkala lelaki itu mulai memperhatikan Jung Hyu Na. ...