Suasana dojang siang itu terlihat cukup lengang hanya terlihat beberapa orang berlatih di sana, termasuk dua orang lelaki yang sedang asik memainkan game pada ponsel masing-masing.
"Aku mencari kalian kesana-kemari tidak ada. Bahkan tidak ada satupun dari kalian yang mau membalas chatku. Dasar keterlaluan."
Omel Hyu Na begitu sampai di dalam dojang dan mendapati Han serta Felix sibuk dengan benda persegi panjang itu.
"Maaf."
Demi Tuhan, mengatakan maaf tanpa menatap pada orang yang dimintai maaf itu terasa menjengkelkan.
Hyu Na berdecak kesal akan kelakuan dua sahabatnya. Gadis itu mengambil tempat di samping Han agar bisa menyandarkan diri di punggung lelaki itu. Seperti biasa.
"Yes!!! Aku menang."
Reaksi berbeda ditunjukkan Felix karena jelas ia telah kalah dari Han.
"Akh! Aku kalah!"
Keduanya menyimpan ponselnya dan mengalihkan fokus pada Hyu Na.
"Aku tadi bertemu Sung Chan. Katanya sekarang kau kembali ke apartemenmu. Benarkah?"
Han perlu menguak kebenaran kabar terbaru yang dia dapatkan belum lama.
Tentunya Hyu Na mengangguk."Tanganmu sudah kuat digunakan untuk menyetir?"
Hyu Na mengedikkan bahu. Dia sendiri belum mencoba sejak kejadian itu. Mendapat respon yang cukup minimalis memaksa Han menoel-noel bahu Hyu Na agar menengok ke arah mereka, Bahkan Felix sampai berjongkok di depan Hyu Na namun gadis itu hanya diam saja.
"Kau marah pada kami karena main game?"
Tak ada kalimat seuntai pun yang Felix peroleh atas pertanyaannya.
"Hyu Na baby..."
Han tetap dengan gerakannya tadi ditambah rengekan khasnya. Keduanya terus menerus mencari cara agar gadis ini berhenti marah, karena akan sangat berbahaya jika Hyu Na sampai mengamuk.
Yang tadinya menjadi gadis ramah akan lenyap lalu berganti menjadi sosok menyeramkan.
"Kau mau aku traktir makan siang tidak?"
Benar. Hyu Na hampir tak pernah bisa menolak sesuatu yang berhubungan dengan makanan. Tapi sepertinya itu tidak berlaku untuk saat ini.
"Aku belikan coklat mau?"
"Croffle? Cake?"
Ya ampun, apakah Han dan Felix harus menawari Hyu Na semua makanan yang dijajakan di Seoul?
"Es krim??"
Hyu Na langsung mengangguk senang dan bertepuk tangan. Sihirnya bekerja hanya pada es krim. Han menggelengkan kepalanya.
"Tapi, aku juga mau croffle dan cake, ya. Oh iya, ice americano boleh?"
Benarkan? Tawarkan saja semua isi kafe kepada gadis itu kalau sedang dalam mode marah. Han dan Felix mengiyakan semua permintaan Hyu Na.
Sorenya selepas kelas hari itu Han, Felix dan Hyu Na pergi ke coffe shop langganan mereka. Mereka mengantri di meja kasir.
"Kalian mau pesan apa?"
Tanya Felix.
"Aku. Aku yang pesan."
Dengan semangat membara, Hyu Na maju untuk menyebutkan pesanan mereka.
"Min Hyuk Oppa, berikan kami satu ice capucino, dua caramel machiato, satu ice americano dan satu ice cream double choco mocca. Lalu untuk cake, aku mau satu cake matcha, satu redvelvet cake, satu cake chocolate dan dua croffle butter dengan taburan bubuk kopi di atasnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Annyeong Sunbae (Completed)
FanfictionSemua tipe ideal akan melebur ketika kau merasa nyaman dengan seseorang. Lee Min Ho pikir, dia hanya akan tertarik kepada gadis yang lemah lembut dan berpenampilan anggun. Namun pikiran itu pecah tatkala lelaki itu mulai memperhatikan Jung Hyu Na. ...