Chapter 22

2 2 0
                                    

Jae Hyun mengajak ibunya mengobrol sesuai rencananya. Tepatnya setelah makan malam selesai dilakukan. Ibu dan anak itu duduk di tepi kolam renang di belakang rumah.

"Apa yang ingin kau bicarakan, Jae Hyun? Sepertinya penting."

Jae Hyun menyunggingkan senyumnya.

"Eomma, jika kelak Ha Na melahirkan bayi perempuan lalu dia tumbuh sedikit berbeda, bagaimana pendapat Eomma? Maksudku, Eomma tahu sendiri kan, sebelumnya kami hanya memiliki dua anak laki-laki, kalau anak ketiga kami ternyata perempuan dan terbiasa dengan lingkungan yang dipengaruhi kedua kakak laki-lakinya, apakah aku harus khawatir?"

Tanya Jae Hyun hati-hati.

"Kau khawatir kalau anak perempuanmu bertingkah seperti Jae Han dan Jae Hyuk?"

Jae Hyun mengangguk. Dalam hatinya berharap akan adanya pemikiran baru yang bisa membantu ibunya agar bersedia mendukung Hyu Na.

"Bagaimana, ya? Setiap anak itu unik, Nak. Terlepas dari bagaimana lingkungan sekitarnya, didikannya. Menurut Eomma, biarkan dia tumbuh seperti apa adanya namun tetap memberinya pengawasan. Dalam arti, dia harus tetap ingat bahwa dia anak perempuan yang memiliki batasan, seperti soal pergaulan."

Lagi-lagi Jae Hyun tersenyum. Benar kan, jika ibunya diberi sudut pandang yang lain maka pemikirannya akan berbeda.

"Berarti itu juga berlaku bagi Hyu Na kan, Eomma?"

Nyonya Jung seketika menoleh pada putra sulungnya dengan tatapan terkejut. Jadi perumpaan itu bertujuan pada Hyu Na?

"Eomma selalu melarang Hyu Na hidup dengan mandiri. Tinggal sendiri, berteman dengan banyak anak laki-laki bahkan mengikuti taekwondo. Eomma bersikap demikian semata karena mengkhawatirkan dia, kan?"

Jae Hyun mencuri kedua tangan ibunya untuk dia letakkan di atas pahanya. Lelaki seputih susu itu menatap penuh permohonan kepada Nyonya Jung.

"Aku mengerti perasaan Eomma sekarang, walaupun aku belum lama menjadi orangtua. Namun, seperti yang Eomma katakan, membiarkan anak tumbuh apa adanya dan tetap mengawasinya. Itu berlaku juga untuk Hyu Na kan?

Hyu Na mungkin tidak berpenampilan feminim, namun dia tetap cantik, seperti Eomma. Dia tidak lemah lembut namun dia tangguh. Dia mandiri, tidak bergantung pada siapapun. Dia berkelahi hanya saat ada yang mengganggunya, itupun demi melindungi dirinya sendiri, Eomma. Bukan untuk adu kekuatan.

Setidaknya, Eomma bangga kepadanya walau tidak mendukungnya, bukan?"

Nyonya Jung terdiam. Hyu Na memang tak pernah berperilaku menyimpang kendati dia berada di lingkungan yang didominasi para lelaki.

.

Pertandingan telah berlangsung selama dua hari. Sedangkan hari ini merupakan babak final. Felix dan Hyu Na berhasil maju hingga babak final, keduanya kini sedang duduk di pinggir lapangan sambil melihat pertandingan

"Hyu Na, hanya Sung Chan yang datang?"

Felix heran, tak melihat siapapun selain saudara kembar Hyu Na.

"Biarkan saja. Mereka sibuk."

Balas Hyu Na cuek.

Flashback on

Hyu Na dan Min Ho sedang berjalan-jalan sore.

"Na-ya, pertandinganmu satu minggu lagi kan?"

"Iya, Oppa. Kenapa?"

Sejujurnya, jantung Hyu Na berdebar cepat saat ini. Memikirkan apa yang akan Min Ho katakan selanjutnya.

"Tidak apa-apa. Hanya aku ingin minta maaf, tidak bisa melihatmu bertanding."

Min Ho berucap dengan wajah sedih. Berikutnya dia menatap gadis di sebelahnya yang terlihat sedikit kecewa.

"Iya, Oppa. Tidak apa-apa, doakan aku dan Felix menang."

Sebisa mungkin Hyu Na tak menampakkan rasa kecewanya dengan senyuman.

"Pasti. Fighting!!!!"

Min Ho memberi Hyu Na semangat.

Flashback off

Riuh sorak terdengar ketika pertandingan di depan telah usai, membuat Hyu Na tersadar dari lamunan sesaatnya.

LEE FELIX

Panggilan dari juri pertandingan terdengar dari pengeras suara, Felix segera berdiri.

"Doakan aku, ya."

Felix menuju arena pertandingan, Hyu Na menyemangati Felix.

Pertandingan berjalan selama tiga ronde dengan masing-masing ronde selama dua menit. Pertandingan berlangsung sengit dan dimenangkan oleh Felix, semua yang berada di sana bertepuk tangan.

"Felix selamat."

Hyu Na dan para saboem memeluk Felix.

"Terima kasih. Sebentar lagi giliranmu maju dan menangkan pertandingan ini Na-ya."

Pesan Felix.

JUNG HYU NA

Hyu Na berjalan menuju arena pertandingan sambil berkali-kali menghela napas menenangkan dirinya sendiri.

"JUNG HYU NA SEMANGAT. KAU PASTI BISA!"

Teriakan Han dari arah bangku penonton membuat Hyu Na mendongak dan tersenyum lega. Di sana Han tidak sendirian. Hadir pula kedua orang tuanya, Sung Chan, Jae Hyun dan Ha Na juga si kembar. Serta seseorang yang dinanti Hyu Na, Lee Min Ho.

.

Pertandingan dimulai dengan babak pertama dimenangkan oleh pihak lawan tiga dua. Karena lawan dari Hyu Na sangat agresif dalam menyerang.

Babak kedua, Hyu Na mulai berkonsentrasi untuk menumbangkan lawan dengan poin empat satu. Sorakan penonton semakin ramai dengan jalannya pertandingan. Bahkan Felix sampai berdiri demi bisa melihat Hyu Na.

Babak ketiga dimulai, kembali semua fokus menyaksikan pertandingan. Nyonya Jung sampai menggenggam tangan sang suami dan merapalkan doa agar sang anak yang sedang bertanding memenangkan pertandingan tersebut. Sung Chan, Min Ho dan Han berdoa agar Hyu Na tidak cidera karena mereka melihat lawan Hyu Na sangat hebat dan agresif kali ini.

Pertandingan babak ketiga kembali dimenangkan oleh Hyu Na dengan skor tiga dua. Itu artinya Hyu Na yang memenangkan babak final ini.

Hyu Na turun dari arena pertandingan disambut oleh riuh sorak penonton dan pelukan dari saboem serta Felix.

"Kau hebat Jung Hyu Na."

Felix mengacak rambut Hyu Na.

Nyonya Jung bahkan sampai meneteskan air mata melihat putrinya berjuang memenangkan pertandingan ini.

"Hyu Na kita menang, Yeobo. Anak kita menang."

Ucap Nyonya Jung gembira. Tuan Jung mengangguk dan memberikan Hyu Na dua jempol ketika anak gadisnya melihat ke arah mereka.

"Jae Hyuk, lambaikan tanganmu pada Aunty."

Ha Na melambaikan tangan Jae Hyuk ke arah Hyu Na dengan pandangan takjub dan bangga. Sementara Jae Hyun yang tengah menggendong Jae Han, menyunggingkan senyum terbaiknya pada adik perempuan satu-satunya itu.

Bahkan Sung Chan dan Han sampai berteriak-teriak, memyerukan nama Hyu Na dan Felix. Min Ho tersenyum melihat Hyu Na dan Felix yang melambai ke arahnya.

Lelaki itu terlihat bangga melihat Hyu Na dan Felix di sana. Bergantian naik ke podium guna menerima trofi. Felix maju pertama mewakili kelas kyorugi lelaki, sorakan Han terdengar menggema begitu Felix menerima trofi dan medalinya.

Felix turun dari podium digantikan oleh Hyu Na bersama juara kedua dan ketiga, riuh sorakan kembali terdengar di sana. Diantara suara riuh setelah Hyu Na menerima trofi mendali terdengar suara lantang terdengar.

"JUNG HYUNA SARANGHAEE!!!!"

TBC








Siapa tuh yang terang2an😂😂.Btw makasih buat yang selalu setia ngikutin cerita ini💚💚.

Annyeong Sunbae (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang