reginald & the white haired woman

736 105 4
                                    

3 years before Number Five
was gone

"4 April 1999,

Number Five, kekuatannya terlihat semakin meningkat. Dapat berteleportasi dari kamarnya menuju toko donat dekat akademi. Kekuatan meningkat 20%."

Sir Reginald Hargreeves menutup buku catatannya. Dia tahu, Number Five akan bertemu dengan soulmatenya. Namun, dia tidak tahu siapa dan dimana soulmate Number Five berada.

Kemarin, Number Five tiba-tiba marah tak terkendali. Penyebabnya belum di ketahui pasti. Namun, Reginald meyakini bahwa itu adalah pengaruh alam bawah sadar dari soulmate. Bisa jadi waktu itu soulmatenya sedang berada dalam emosi yang tak terkendali pula.

----------------------------------

"1 Oktober 1999,

Number Five dan Number Two bertengkar karena suatu hal, Grace sudah menanganinya. Ditambah, Number Five membuat Number Three menangis karena membawanya berteleportasi ke tengah pulau.

Kekuatannya semakin kuat diduga karena soulmate sedang dalam perasaan bahagia."

Reginald menaruh pena yang dari tadi ia pakai lalu bangkit dari kursinya dan melihat Number 1,2,3,4,5,6, dan 7 sedang bermain di halaman belakang dari jendela ruangannya. Dia memperhatikan mereka satu persatu lalu kembali mengurusi urusannya.

Tiba-tiba, pintu ruangan Reginald terketuk.

"Masuk." Jawabnya dengan datar.

Muncul Grace yang terlihat membawa kopi untuk Reginald dengan senyumnya seperti biasa. Ia berjalan ke arah meja Reginald lalu menaruh kopi tersebut di meja.

"Aku tiba-tiba ingin membuatkanmu kopi." Kata Grace.

"Terima kasih, Grace." Balas Reginald tanpa melihat ke arah Grace.

Grace hanya tersenyum lalu berniat untuk keluar. Namun tertahan oleh panggilan Reginald,

"Grace."

Grace memutarbalikkan badannya lalu menunggu Reginald melanjutkan perkataannya.

"Aku ingin kau untuk memberikan perhatian lebih ke Number Five."

"Baiklah. Ada lagi yang ingin kau katakan?"

Reginald hanya menggeleng.

Dengan itu, Grace pun keluar dari ruangan Reginald.

-----------------------------------------

Hari itu, anak-Anak di akademi dikumpulkan oleh Reginald di ruang tengah mansion mereka. Hargreeves bersaudara juga bingung dengan apa yang terjadi, mereka menerka-nerka apakah mereka telah berbuat kesalahan.

Reginald turun dari ruangannya dan melihat anak-anak berbaris sesuai dengan nomor mereka masing-masing.

Ia memberikan anggukan ke Grace. Dengan itu, Grace membuka pintu mansion dan terlihat seorang pria dengan tas seperti koper yang ia bawa. Ia berdiri di samping Reginald.

"Baik semuanya, hari ini adalah hari dimana kalian akan menjadi bagian dari akademi ini seutuhnya. Aku akan memberikan kalian tanda untuk itu."

Hargreeves bersaudara terlihat bingung dengan perkataan Reginald. Sampai pria yang masuk tadi mengeluarkan sesuatu dari tasnya dan Grace mengeluarkan sebuah kursi dengan gagang penopang di sebelahnya.

Setelah pria itu siap, Reginald memanggil Number One terlebih dahulu.

"Number One."

Luther terlihat kaget, lalu dengan ragu ia menuju kursi tersebut dan duduk di atasnya. Ia diminta mengulurkan tangan kirinya oleh pria itu.

Pria itu mulai menyalakan sesuatu dan terlihat seperti menggambar di pergelangan tangan Luther.

Luther terlihat kesakitan akan tetapi berusaha untuk menahannya. Yang lain lalu terkejut karena ternyata mereka akan di tato. Apakah Reginald gila? Bagaimana anak umur 10 tahun diperbolehkan untuk di tato?

Setelah Luther selesai, ia bangun dari kursi tersebut dan menopang tangannya yang baru saja di tato dengan tangan yang lainnya.

Secara bergantian, satu per satu anak di panggil untuk di tato. Allison menangis karena tidak sanggup menahannya. Yang lain meringis kesakitan.

Number Five pun sama, ia ingin marah karena rasa sakit yang ia terima. Ia pikir Reginald itu gila dan kejam dengannya dan saudara-saudaranya.

Namun mereka tidak menyadari bahwa ada seseorang yang dari tadi memperhatikan. Orang itu terlihat sedih dan menggambar sesuatu di pergelangan tangannya dengan spidol. Dan orang itu adalah Viktor, Number Seven.

-----------------------------------

Back to the future

Pagi ini Five ingin sedikit mendinginkan otaknya dengan berjalan-jalan keluar. Ia sedang tidak ingin mengeluarkan kekuatannya dan hanya ingin berjalan santai.

Five keluar dari mansion Hargreeves dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku, karena cuaca yang dingin.

Five berjalan dengan santai hingga ia terhenti karena suatu benda yang menarik perhatiannya. Ia melihat etalase toko perhiasan di sebelahnya dengan sebuah cincin yang terpajang.

Itu cincin yang ia gunakan untuk melamar [Name].

Five menatap cincin itu lekat-lekat, ia teringat masa-masa lalu nya bersama [Name]. Five tersenyum, tetapi sorot matanya menampakkan kesedihan.

"Hello, Number Five."

Sebuah suara memecahkan pikiran Five. Five menengok ke arah sumber suara dan mendapati The Handler ada disana.

The Handler tersenyum, yang bisa dibilang lebih mirip seringaian.

"Sedang melihat sesuatu yang indah namun tragis, bukan?"

Number Five mengernyitkan alisnya karena tidak mengerti apa maksud The Handler.

"Kau tampak lebih tampan dari terakhir aku melihatmu." lanjutnya.

"What do you want?" Five akhirnya mengeluarkan suara.

"Ah, akhirnya kau menjawabku."

The Handler menghentikan orang-orang di sekitarnya dan Five.

"Sudah lama sekali.." lanjutnya.
"Aku cukup terkesan denganmu yang bisa menemukan cara untuk sampai di masa ini. Meskipun kau terlihat menyedihkan. Eits, jangan kesal dengan perkataanku tadi. Omong-omong, apakah kau tidak rindu bekerja denganku? Apa kau tidak rindu dengan segala fasilitas yang ku berikan saat kau masih bekerja denganku?"

The Handler tersenyum dan mengulurkan tangannya.

"Ikutlah denganku."

Five menaikkan sebelah alisnya.

"Come on, aku bisa membawamu kembali ke masa dimana istrimu masih hidup dan kau bisa menyelamatkannya."

Five terkejut dengan tawaran The Handler. Ia tidak mau ikut dengan The Handler, tetapi ia sangat lemah dengan apapun yang berkaitan dengan [Name].

"Bagaimana? Apakah kau tidak mau hidup bahagia dengan wanita itu?"

Lamunan Five buyar. Hatinya tak ingin, tapi otaknya seperti memaksanya untuk ikut.

Dan Five pun mengikuti apa yang otaknya perintahkan.

Tanpa pikir panjang, Five mengulurkan tangannya dan memegang tangan The Handler. Hingga mereka berteleportasi ke suatu tempat.

The Commission.

-------------------------------------

I'm so sorry for slow update, but I hope y'all still here and read my story. Thank youuuu ❤️
Enjoy!

Rabu, 25 Mei 2022.

It's About Time (five hargreeves)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang