Five's POV
Pemakaman Reginald sebentar lagi akan di mulai, Allison bilang kepadaku bahwa Reginald membuat patung Ben di halaman belakang rumah ini. Aku memutuskan untuk pergi kesana sebentar, setidaknya aku bisa merasa sedikit lega karena hal itu.
Five's POV end
Tak lama, Five sudah berada di halaman belakang rumah nya dulu. Ia melihat patung Ben dari kejauhan dan berjalan menuju patung itu.
Dari dekat, Five berpikir bahwa patung itu tidak mirip dengan Ben sama sekali. Ia melihat kebawah dan melihat tulisan bertuliskan,
"In the memory of Ben Hargreeves,"
"Hai, Ben." Five akhirnya mengeluarkan suara.
"Maafkan aku karena tidak dapat membantumu di hari itu, maafkan aku karena terlalu keras kepala.." lanjut Five.
Five berbicara seolah-olah sedang berbicara langsung dengan Ben.
And he actually did.
Ben sedang berdiri di samping Five dengan tangannya yang berada di dalam kantong hoodienya.
"Jangan menyalahkan dirimu, Five. Kau tidak bersalah atas semua ini." Kata Ben, yang Ben tahu bahwa Five tidak akan bisa mendengarnya.
"Kau tahu, Ben? Aku juga kehilangan orang yang kusayangi. Aku merasa hidupku sangat hampa setelah kejadian itu. Lagi-lagi sifat keras kepalaku membuatku kehilangan orang yang kusayangi. Aku tidak tahu harus bagaimana, Ben." Air mata mulai turun dari mata Five. Meskipun Ben tidak tahu siapa yang Five maksud, tetapi Ben membiarkan Five untuk mengeluarkan emosinya.
Five melihat ke sekeliling lalu menemukan bunga yang tidak terlalu layu. Ia memetiknya lalu meletakkannya di bawah patung Ben.
Five melihat patung itu sebentar lalu berkata,
"I guess I'll see you later, Ben. Senang bisa meluapkan emosiku denganmu. Terimakasih telah mendengarkanku."
Five mengelap air matanya dengan kasar lalu tersenyum ke arah patung Ben.
Five pun berbalik dari patung Ben. Ia teringat dengan istrinya, [Name]. Ia ingin sekali mengunjungi makam [Name] lagi, tetapi ia tidak bisa karena makam [Name] berada di kiamat. Ia tidak mungkin kembali kesana.
Para Hargreeves pun datang, itu cukup untuk menyadarkan Five dari lamunannya. Ia melihat Luther memegang sebuah guci kecil, yang Five tahu bahwa itu adalah abu Reginald.
Klaus melihat Ben yang sedang melihat ke arah Five, hatinya terasa seperti sakit karena mengingat hari-hari dimana Five pergi. Karena mengingat tentang Viktor dan Ben.
Five mulai menghampiri saudara-saudara nya dan membentuk sebuah barisan dengan Luther yang berada sedikit di depan.
"Apakah sesuatu terjadi?" Grace bertanya dengan nada yang tidak bisa di tebak.
"Ayah meninggal, apa kau ingat?" Allison menjawab.
"Ya, tentu saja." Wajahnya yang hangat berubah menjadi kesedihan.
"Apakah Mom baik-baik saja?" Allison bertanya ke Diego dengan nada cemas.
" Yeah, dia baik-baik saja, hanya butuh istirahat. Kau tahu, isi ulang energinya." Balas Diego.
"Kapanpun kau siap, Nak." Pogo berbicara.
Luther mengangguk dan membuka guci nya. Perlahan ia menuang abu Reginald yang ternyata menjadi sebuah gunungan abu.
Five tidak menyangka bahwa akan jadi seperti itu. Tapi tidak apa-apa, Reginald tidak pantas mendapatkan pemakaman yang indah.
"Mungkin akan lebih baik dengan angin." Kata Luther setelahnya.
"Apakah ada yang mau berbicara?" Pogo bertanya kepada Hargreeves bersaudara.
Tidak ada yang berbicara. Pada akhirnya Pogo lah yang menyampaikan pesan nya.
Five tidak terlalu menyimak apa yang Pogo katakan. Yang ia tahu sekarang, Diego dan Luther sedang bertengkar seperti anak kecil. Five sangat jengkel, ia pun berbalik karena ia tidak punya waktu untuk hal macam ini.
"I don't have time for this."
-------------------------
Enjoy! ❤️
Minggu, 9 Januari 2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's About Time (five hargreeves)
FanfictionPernahkah kamu membayangkan bahwa ada 2 orang anak yang memiliki kekuatan yang sama dari 43 anak berkekuatan super yang lahir pada tanggal 1 Oktober 1989? Mereka menyebutnya "soulmate", dua orang yang sudah di takdirkan untuk bersama. Number Five, s...