strange

1.7K 249 63
                                    

Sudah 3 hari sejak hari dimana Five melamar [Name], hari bahagia itu tak pernah luput sedikitpun dari pikiran Five.

Sekarang, mereka bertiga sedang sibuk dengan urusan masing-masing. Five yang sedang meminum anggur merah nya, [Name] yang sedang menyisir rambut hitam nya, dan Dolores yang... well, hanya diam sebenarnya.

"Five, apakah kita tidak punya gunting? Rambutku sudah terlalu panjang." ujar [Name] sambil terus menyisir rambutnya yang kusut dan panjang.

"Tak perlu di potong pun kau tetap cantik."

"Aku serius, Five. Aku mulai merasa gerah."

"Ya, nanti ku carikan."

"Thank youuuu" kata [Name] sambil menyengir lebar.

Five terkekeh dengan tingkah [Name].

"You're welcome, Love." balas Five.

"Love? Panggilan baru untukku?" tanya [Name].

"Iya, apakah salah? Kau kan calon istriku." Five mengacak-acak rambut [Name].

"Hei! Rambutku berharga tau!"

"Aku? Tidak berharga?" Five manyun.

"Tidak, wleee." balas [Name] sambil menjulurkan lidahnya.

"Awas kau yaaa." Five menaruh gelasnya, berjalan ke tempat [Name] dan menggelitik [Name].

"Hahahaha, stop it!"

Mendengar itu malah membuat Five semakin menggelitik [Name], Five mempunyai ide.

"Tidak sampai kau menciumku."

"Dasar mesum"

CUP

[Name] mencium pipi Five dan pipi Five merona sekarang. Karena kurang puas, Five berkata,

"Kenapa di pipi? Kenapa tidak di tempat lain?" Five nyengir.

[Name] yang mengerti maksud Five pun menyentil telinga Five sambil berkata,

"Enak saja."

***

"Sudah ku larang tapi kau tetap keras kepala! Sekarang kau akan merasakan penderitaan dan penyiksaan yang sesungguhnya, Number Five."

Five mendengar suara dari arah belakang, lalu ia menengok dan mendapati lelaki tua pemarah yang ia sebut ayah, Sir Reginald Hargreeves.

"Sifatmu yang keras kepala sangat sulit untuk di lawan, Number Five. Aku harap kau bisa mengendalikannya sebelum sesuatu yang buruk terjadi, lagi."

Reginald menekankan kata "lagi".

Five menatap ayah nya dengan mata yang penuh kemarahan dan penyesalan lalu berkata,

"You never care about me! Kenapa kau sekarang menyuruhku untuk mengendalikan sifatku!?"

"Aku memperingatkanmu, Number Five."

"Apa maksudmu?!" Five mengernyitkan alisnya dengan marah.

Dengan itu, Sir Reginald terlihat berbalik dan berjalan meninggalkan Five.

"KEMBALI! KITA BELUM SELESAI!"

Tapi tidak memengaruhi apa-apa.

"KEMBALI!"
"KEMBALI!"
"KEMBALI!"
...
...

"Five!"
"FIVE! BANGUN LAH!"

Mendengar suara [Name], Five pun terbangun.

Ternyata hanya mimpi, mimpi yang aneh. Untuk apa lelaki tua itu datang ke mimpi nya hanya untuk menasehatinya?

It's About Time (five hargreeves)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang