Semenjak Five dibawa The Handler ke The Commission, Five akhirnya bekerjasama lagi dengan wanita berambut putih itu. Semata-mata hanya untuk bisa bertemu dengan belahan jiwanya, [Name].
Five adalah bawahan favorit The Handler sejak dulu. Dan oleh karena itu, Five selalu di beri fasilitas dan apapun yang Five mau olehnya.
Kecuali satu, janjinya.
Janji bahwa ia akan membawa Five ke masa dimana [Name] masih hidup. Itu semua hanya tipuan belaka dari The Handler, agar Five mau ikut lagi dengannya.
Wanita itu beranggapan bahwa [Name] adalah halangan baginya untuk memiliki Five. Not in a romantic way, of course.
Di The Commission, Five juga bertemu seorang perempuan bernama Lila. Ia memperkenalkan dirinya sebagai anak dari The Handler. Meskipun Five menerka-nerka siapa suaminya.
Hari itu, Five mendapat tugas untuk membunuh seorang pria bernama Jake Wilson. Five tidak tahu siapa pria itu, yang jelas ia hanya mengikuti arahan dari wanita berambut putih itu.
Dan seorang Five tidak mungkin gagal dalam menjalankan misinya.
Dan The Handler pun tahu bahwa Five akan menyelesaikan tugasnya dengan baik dan sempurna.
"Kau berhasil, lagi." kata wanita berambut putih itu.
Five tidak berekspresi, sama seperti biasanya.
"Semoga kau tidak melupakan janjimu." Dengan kata itu, Five pun keluar dari ruangan The Handler.
Setelah Five keluar, The Handler hanya bisa tersenyum jahat dan berkata,
"Pria tua yang naif."
***
"Aku tebak, kau berhasil lagi kan?" Kata Lila Pitts, saat ia berpapasan dengan Five setelah Five keluar dari ruangan The Handler.
"It's none of your business." Balas Five tajam tanpa melihat ke arah orang yang di maksud. Dan terus berjalan tanpa memperdulikan Lila.
Lila hanya memutar bola matanya dan menyusul Five.
"Really? Not my business? Mother told me that we're a partner." Balas Lila sambil menyeimbangkan langkahnya dengan langkah Five.
"Aku tidak menganggapmu partner, aku tidak butuh itu."
Lila tertawa.
Five menoleh ke arah Lila sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Jangan gegabah, Five. Aku bisa dengan mudah meniru kekuatanmu dan memindahkanmu ke mana pun aku mau."
"Jangan harap aku akan membiarkanmu."
"We'll see."
"I'm not afraid. I swear if I see you again, I will kill you."
Dengan itu, Five meninggalkan Lila.
***
Five's POV
I can't wait for the day, dimana The Handler akan mengirimku ke masa dimana [Name]ku masih hidup. Tapi, aku takut itu semua akan mengacaukan timeline. Di sisi lain aku memikirkan keluargaku dan kiamat yang akan terjadi. Namun, di sisi lain aku sangat ingin [Name]ku kembali. Aku sangat merindukannya. Aku belum membahagiakannya.
Aku bersumpah. Jika wanita beruban itu tidak menepati janjinya dan hanya mempermainkanku, aku akan mencarinya sampai kemana pun dan membunuhnya.
Tapi untuk sekarang, aku hanya perlu menuruti permintaannya agar ia menepati janjinya.
Sampai bertemu nanti, [Name]ku sayang.
Five's POV End
Kini Five tengah berada di meja kantornya, tak yakin dengan apa yang ia lakukan. Kiamat tinggal 5 hari lagi dan ia belum menemukan satu pun clue untuk menghentikannya.
Tentang bola mata palsu kemarin, ia juga belum menemukan lagi titik terangnya. Belum lagi tentang keluarganya, Five harus menyelamatkan mereka juga dan mungkin akan butuh bantuan mereka. Tapi, lagi-lagi Five belum bisa melakukan apapun karena ia sekarang berada di The Commission. Ia tak tahu kapan The Handler akan puas dan bisa menepati janjinya.
Semua pikiran tercampur aduk di pikiran Five. Ia memutuskan untuk beranjak dari kursinya dan menuju ke pantry untuk membuat kopi. Ia ingin makan roti marshmallow dengan selai kacang, tetapi terlalu gengsi untuk memintanya.
"Hei."
Sebuah suara membuyarkan lamunan Five.
Kenapa harus dia lagi.
Itu yang Five pikir saat melihat siapa orang yang membuyarkan lamunannya.
Lila Pitts.
"Aku lihat kau dari tadi melamun terus."
"So?"
"Tidak apa-apa, memangnya kau sedang memikirkan apa?"
Menurut Five, wanita ini menjengkelkan sekali. Five hanya mengabaikannya dan kembali menyeruput kopi nya.
"Baiklah."
"Kita kan bertemu lagi, kau tidak membunuhku?" Lanjut Lila."Not now."
Lila hanya tertawa kecil.
Five berbalik hendak keluar dari ruangan itu, namun Lila menahan Five.
"Don't touch me." Kata Five sambil menatap Lila tajam.
If looks can kill, Lila will die at that time.
Lila pun melepas tangannya dari lengan Five.
Dan sekali lagi, Five meninggalkan Lila.
***
Tak terasa, hari sudah gelap. Five menyadari bahwa ia harus istirahat. Sudah lama sejak Five beristirahat seperti manusia pada umumnya.
Five masuk ke dalam kamarnya yang telah di sediakan oleh The Handler sejak hari pertama ia sampai disini.
Ia membuka blazernya dan melepas sepatunya. Five berbaring di kasurnya. Semua pikiran yang tadi ia pikirkan pun kembali lagi, Five sebenarnya muak dengan semua itu. Tapi, mau bagaimanapun yang menyebabkan ini semua adalah dirinya, dirinya dan sifat keras kepalanya.
Tanpa sadar, Five pun terlelap. Setelah sekian lama, akhirnya Number Five bisa terlelap dengan nyenyak.
-----------------------------------------------
Hi! Aku kemarin abis ngedit semua chapter dengan ngeganti nama karakter VANYA ke VIKTOR. Karena di seriesnya pun berubah 😁
Enjoy! ❤️
Minggu, 29 Mei 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
It's About Time (five hargreeves)
FanfictionPernahkah kamu membayangkan bahwa ada 2 orang anak yang memiliki kekuatan yang sama dari 43 anak berkekuatan super yang lahir pada tanggal 1 Oktober 1989? Mereka menyebutnya "soulmate", dua orang yang sudah di takdirkan untuk bersama. Number Five, s...