𝐇𝐀𝐋𝐈𝐋𝐈𝐍𝐓𝐀𝐑 𝐗 𝐘𝐎𝐔 ▬ 🄴🄻🄴🅅🄴🄽

3.1K 399 108
                                    

𝐇𝐀𝐋𝐈𝐋𝐈𝐍𝐓𝐀𝐑 𝐗 𝐘𝐎𝐔
𝐛𝐨𝐛𝐨𝐢𝐛𝐨𝐲 𝐞𝐥𝐞𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐥 𝐯𝐞𝐫𝐬𝐢𝐨𝐧!

[𝐘/𝐍] pada akhirnya sampai di rumah dengan bantuan kakinya. Ia memasak makanan kesukaan Blaze karena ini adalah hari terakhir ia akan menginap.

Cklek.

"Oh udah pulang?" Tanya [y/n] sambil menaruh ayam goreng di meja makan.

[y/n] pergi ke ruang tamu dan mendapati Blaze yang tengah terbaring di sofa.

"Blaze? Kalau mau tidur, makan dulu" peringat [y/n].

"Ah iya iya" balas blaze yang kemudian pergi dengan langkah gontai menuju ke meja makan.

Blaze hanya memandang makanan di hadapannya tak nafsu. [y/n] yang melihat hal itu mengernyitkan dahinya.

Lah tumben?

"Beneran ga mau?" Tanya [y/n] sambil duduk di hadapan Blaze. Ia kemudian mengambil satu bagian paha ayam.

Dan digaris bawahi ya. Blaze suka paha ayam.

Blaze masih belum menunjukkan sikap sikap marah atau apapun itu. [y/n] mengendorkan bahunya tak peduli kemudian melahap makanannya. Bagian paha yang dimakan oleh [y/n] telah habis. Kini, tersisa satu bagian saja.

[y/n] mengambil paha terakhir tetapi sudah didahului oleh Blaze. Blaze menatap garang [y/n].

"Oh baiklah. Makan sekarang. Ini adalah yang terakhir" ucap [y/n] tersenyum kemudian mengambil bagian sayap.

Blaze hanya mengangguk kemudian memakan makanannya.

Ia melirik lirik sahabat nya sebentar kemudian makan lagi.

'oh astaga'

"Kenapa Blaze? Remedi tadi gimana?" Tanya [y/n] memulai topik.

"Biasa aja"

Hm~

"[y/n]" panggil Blaze.

"Ya kenapa Blaze?" Tanya [y/n] yang telah mencuci piring.

Blaze nampak ragu mengatakannya terbukti dari tangannya yang nampak gelisah itu.

"Kamu masih suka sama Bang Hali?" Tanya Blaze.

Poff.

Oh mungkin Blaze tidak perlu jawaban. Karena wajah dari sang sahabat saja sudah memerah Semerah tomat.

Blaze kemudian menghela nafas kasar meninggalkan [y/n] di ruang makan. Ia mengambil tas nya yang telah dirapikan.

"Gua pulang ya" ucap Blaze kemudian pergi dari sana.

'blaze... Lu kenapa si?' bingung [y/n]

―✿―

Esoknya, [y/n] disuguhi pemandangan yang benar benar tak akan dia sangka. Blaze, berangkat bersama Caca.

Bukan [y/n] cemburu! Bukan!

Tapi...

Aneh.

"Ah pagi blaz-" baru saja [y/n] akan menyapa sang sahabat di pagi hari yang cerah ini, Blaze hanya mengabaikan [y/n] lalu pergi ke kelas bersama Caca.

[y/n] memandang punggung Blaze yang menjauh darinya.

[y/n] masih tidak menyerah! Ia kemudian mensejajarkan langkahnya dengan Blaze.

"Kamu tau nggak!? Tadi malam fi-"

"Diem. Berisik amat si" potong Blaze dingin.

[y/n] terpaku dengan omongan sang sahabat. Tapi celotehan riang datang kembali memenuhi telinga.

"Blaze!!! Kamu nggak boleh gitu sama [y/n]! Bagaimanapun juga dia sahabatmu!" Ucap Caca yang kemudian melirik sedikit ke arah [y/n].

Smirk.

Astaga apa barusan...

―✿―

[y/n] kemudian ke kelas sendiri. Ia pergi ke tempat duduknya. Termenung memikirkan sesuatu disana.

Ah benar juga! Ia kan duduk sebangku dengan Blaze! Jadi [y/n] akan berencana berbicara dengan sahabatnya itu saat dia masuk kelas.

Nah itu orangnya nongol!

Blaze masuk ke kelas dan memandangi tempat duduknya di samping [y/n]. Ia kemudian pergi ke tempat duduk Ian si ketua kelas yang berada di belakang.

"Heh Lo pindah ke depan" perintah Blaze. Blaze melemparkan tas Ian ke arah [y/n] dan mengenai kepala sang sahabat.

Ya gapapa kan? Ga sengaja. Mungkin itu yang akan dipikirkan oleh Blaze. Tapi...

Tes.

Tes.

Setelah menyingkirkan tas Ian, nampak kepala [y/n] yang bocor akibatnya. [y/n] hanya bisa melongo sebentar kemudian merasakan perih.

"[y/n]!!" Teriak Ian. Dengan segera, sang ketua kelas pergi untuk mengantar [y/n] ke UKS.

"Ah hayoloh"

"Kenapa Blaze gitu sama [y/n]?"

"Mungkin bertengkar kali"

"Wah! Tapi kepalanya sampai bocor!"

"Ah nggak bener si ini"

"Persahabatan bagai kepompong? Apa itu?"

"Udah lah ya namanya juga manusia"

Blaze hanya terdiam kemudian ia hanya bisa cuek dengan semua nya.

―✿―

"Anu ketua kelas-"

"Aku paham kok perasaanmu [y/n]" Ian mulai membuka kotak P3K.

Ia mengambil perban dan alkohol.

"Eh? Maksudnya?" Tanya [y/n] belum paham.

"Aku melihatnya. Blaze... Berubah karena Caca" ungkap ian menatap serius [y/n].

―✿―

Sedangkan hali saat ini hanya sedang menikmati angin di Rooftop. Ia memang menyukai tempat pertemuan pertama mereka.

tapi...

"Hm? Kenapa ada ambulans?" Heran Hali. Pasalnya, jika ambulans datang, pastinya ada yang terluka serius.

Hali berdiri ke pinggiran pagar rooftop untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Pak kepala sekolah yang menggendong seorang siswi yang perban kepalanya memerah.

Itu...

"[y/n]?" Heran Hali.

Hali dengan segera berlari ke lantai bawah. Sayangnya, mobil ambulans sudah pergi begitu saja. Sial! Dia mana bawa motor!?

Sedikit informasi jika motor Hali saat ini lagi di bengkel. Itulah alasan kenapa Blaze datang bersama Caca tadi pagi.

Hali sudah gusar ia mengacak acak surainya. Ah iya! Kan bisa ke kelas Blaze, markonah!

Dengan gelar pelari nomor satu, Hali dapat sampai di kelas Blaze dengan cepat. Ia melihat sang adik yang menunduk menatap kepergian Ambulans tadi.

"BLAZE! KUNCI!" Teriak Hali yang membuat seisi kelas terkejut.

Blaze tentunya terkejut dengan kedatangan sang kakak. Ia kemudian mendengus lalu melemparkan kunci motor kepada sang kakak dan diterima dengan baik. Hali mengangguk kemudian pergi dengan kecepatannya.

























Pikiran pertama saya adalah [y/n] bakalan amnesia🥺 hehe

Halilintar x you ꒰ sedang revisi ꒱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang