𝐷𝐽𝑆𝑃𝐺 18+ [𝐵𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑑𝑒𝑛𝑑𝑎𝑚?]

732 132 63
                                    

Up! Up!
Masih ada yang nungguin gk nih? Wkwk.
Jangan lupa tinggalkan jejak, entah itu vote atau koment, agar cerita ini tetap lanjut dan tidak hiatus.

Happy Reading 🌹💜
















Y/n membulatkan matanya kaget. Apa Seyon serius?

"Aku tau kau akan menunjukkan ekspresi seperti itu," ujar Seyon.

"Kau... Kau bercanda kan?" Y/n masih tak percaya. Wajahnya terlihat kebingungan.

"Aku serius. Kau tau? Kita berteman sejak kelas 1 SMA. Kau selalu datang ke rumahku untuk mengerjakan tugas bersama. Sejak itulah, kakakku selalu memperhatikanmu, dia sangat menyukaimu. Pernah sekali, dia menyuruhku untuk mengatakan padamu, kalau dia menyukaimu, tapi aku tidak mau." Seyon menjedah ucapannya membuat Y/n makin penasaran.

"Kenapa?"

"Karena usia kalian sangat jauh berbeda. Saat itu usiamu baru 17 tahun, sedangkan kakakku sudah 24 tahun. Aku tidak mau teman-teman sekelas mengejekmu karena berkencan dengan pria dewasa. Lagipula saat itu juga, kakakku sudah menjadi seorang direktur, teman-teman sekelas kita akan lebih mengejekmu."

Y/n hanya diam mendengar sahabatnya itu menjelaskan.

"Aku sudah menyuruhnya untuk mencari gadis yang lain, tapi dia tetap tidak mau. Dia terus menunggumu sampai kau menginjak kelas 3 SMA. Tapi saat itu, kau sudah di jodohkan dan harus menikah dengan pak guru brengsek itu," lanjut Seyon.

"Kenapa dia tidak pernah bilang padaku?"

"Aku tidak tau, kau tanyakan saja sendiri nanti."

Y/n masih ragu, ia bingung. Apa ia harus mengikuti saran dari sahabatnya itu atau tidak?

"Ayah dan ibumu belum pulang?" tanya Y/n pelan.

"Hei, mereka pulang setahun sekali, dan ini bahkan belum sampai setengah tahun," jelas Seyon. Ayah dan ibunya sibuk berbisnis di negara lain, jadi Seyon hanya tinggal dengan kakaknya.

"Apa kakakmu sudah tau, aku menikah?"

"Tentu saja, hari pernikahanmu adalah hari patah hatinya," kekeh Seyon.

"Tapi..."

"Sudahlah, aku akan bicara padanya. Kau tenang saja," potong Seyon meyakinkan sahabatnya itu.

Ceklek~~
Pintu utama terbuka, terdengar jelas suara langkah kaki memasuki rumah besar itu.

Y/n menoleh dengan tatapan polosnya, terlihat sosok jangkung berjalan pelan mendekati ruang tengah itu.

"Oppa!" Seyon berlari menghampiri pria itu. Y/n hanya diam saja, melihat keakraban 2 saudara tersebut.

Pria itu menatap Y/n sambil tersenyum, sedangkan Y/n ragu untuk membalas senyumannya.

"Taehyung oppa," Seyon membuyarkan lamunan pria itu karena terus memperhatikan Y/n. Yah, pria itu bernama Taehyung, Kim Taehyung.

"Akh... Ada apa?"

"Kau pulang untuk makan siang?"

"Hm," pria itu mengangguk pelan.

"Baiklah, ayo.. aku ingin mengatakan sesuatu padamu." Seyon menarik pria itu ke lantai atas sambil mengacungkan jari jempolnya pada Y/n.

. . .

Cukup lama berselang, Y/n hanya diam di ruang tengah. Ia menunduk sambil memainkan jari-jarinya. Sangat gugup, bagaimana jika Taehyung tidak setuju? Lagipula untuk apa dia setuju? Toh, Y/n bukan siapa-siapa untuknya.

DIJODOHIN SAMA PAK GURU [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang