DIJODOHIN SAMA PAK GURU [✓]

𝐷𝐽𝑆𝑃𝐺 18+ [𝑆𝑎𝑦 𝑔𝑜𝑜𝑑𝑏𝑦𝑒]

Up!!!
Jangan lupa tinggalkan jejak, entah itu vote atau koment. Agar cerita ini tetap lanjut dan tidak hiatus 😉💜

Jangan lupa dengerin lagunya🤧

Happy Reading 🌹💜

Operasi pun di mulai, Y/n terus mondar-mandir tak tenang. Perasaannya bercampur aduk, ia hanya bisa berharap Jungkook akan baik-baik saja.

"Ayo, duduklah dulu," ujar Taehyung pelan, tapi Y/n menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak mau, aku harus tau kondisinya di dalam sana,"

"Aku tau kau cemas, tapi ayo duduklah dan tenangkan dirimu." Taehyung menarik wanita itu untuk duduk di sebelahnya, tak mau menolak, Y/n hanya menurut saja.

. . .

30 menit berlalu, lampu indikator di ruang operasi pun padam, pertanda operasi sudah selesai.

Dokter keluar sambil melepas maskernya, membuat Y/n berlari secepat mungkin menghampirinya.

"Bagaimana? Bagaimana dok, kondisi suami saya?" tanyanya panik.

"Operasinya berjalan dengan baik, kini kondisi pasien sudah mulai membaik, kami akan memindahkannya ke ruang rawat untuk pemulihan," jelas dokter.

"Di ruang VIP saja. Aku ingin dia di rawat di ruang VIP," terang Y/n.

"Baiklah, Bu. sesuai permintaan ibu." Dokter kembali masuk ke ruang operasi, memindahkan pria itu untuk perawatan lebih lanjut.

. . .

Jungkook masih belum sadarkan diri, sedangkan Y/n duduk di sebelah ranjangnya, dari tadi terus menggenggam tangan suaminya itu, berharap ia akan segera bangun.

"Oppa, ayo bangun," ucapnya lirih.

Tak lama berselang, kedua mata Jungkook pun mulai bergerak, membuat Y/n benar-benar senang, perasaannya jadi lebih tenang sekarang.

Jungkook membuka matanya perlahan, merintih kecil saat merasakan nyeri di kepalanya.

"Akh.."

"Oppa, kau sudah sadar? Jangan banyak bergerak, berbaring saja dulu," ucap Y/n, mencoba menghentikan suaminya yang mencoba untuk bangun.

Jungkook menoleh ke arah istrinya itu sambil tersenyum, "kau khawatir?"

Y/n hanya diam. Ia mengusap lembut kepala pria itu yang masih di balut oleh perban, "masih sakit?" tanya balik Y/n.

"Aku baik-baik saja, kau khawatir?" tanyanya lagi.

"Tentu saja aku khawatir, aku istrimu."

Jungkook tersenyum, walaupun sedikit sulit, ia mengangkat tangannya untuk mengelus wajah istrinya itu.

"Kau mengganggap ku seka--"

"Sudah, jangan bahas itu lagi. Lupakan saja kejadian itu," potong Y/n sedikit kesal.

"Bantu aku bangun," pintahnya.

"Tapi-"

"Aku kesulitan terus berbaring, ayo bantu aku."

Y/n mengangguk kecil, lalu membantu suaminya itu untuk duduk di atas ranjangnya.

"Sini." Jungkook menepuk tempat kosong di sebelahnya tapi Y/n hanya mengangkat kedua alisnya.

"Apa?"

"Ayo naik."

Wanita itu menurut saja, ia duduk di sebelah suaminya itu sambil menatapnya intens.