🍁🍁🍁
Sore ini Gala tiba-tiba pengen seblak. Jadi dia pamit sama bunda buat nyari tempat yang jual seblak di sekitar rumahnya. Dan setelah muter-muter dengan jalan kaki, akhirnya Gala nemu kedai seblak.
Jaraknya lumayan jauh dari rumah. Dan kedainya pun gak terlalu besar. Ada gerobak didepannya bertuliskan 'Seblak Pak Malih' lalu didalam kedainya cuma ada beberapa meja dan kursi untuk pelanggan.
Masuklah Gala kesana, pesen sama abang penjualnya lalu langsung cari tempat buat duduk.
Hampiri salah satu tempat dipaling depan, senyum Gala ngembang. Ada orang yang dia kenal disana.
"Hai kak Anya. Lagi ngapain?" Gala sapa dengan nada super ceria, tapi balasannya gak demikian.
"Lagi berak. Ya lagi beli lah! Pake nanya," kak Anya jawab sewot lalu fokus lagi sama hp nya.
"Ih gitu aja marah. Aku kan cuma nanya," Gala merengut. Padahal kan niatnya baik, buat nyapa.
"Ya pertanyaan lo ngeselin!"
"Iya deh iya, maaf." dengan wajah cemberut Gala jalan memutar menuju kursi samping kak Anya. Tarik kursinya dan duduk sambil ucap minta izin.
"Aku boleh ikut duduk disini ya, kak?"
"Terserah," kak Anya jawabannya datar sekali, terkesan jutek. Tapi itu sama sekali gak buat Gala keberatan, yang ada cowok itu malah senyum manis.
"Emm kak Anya rumah nya deket-deket sini?" Gala buka topik pembicaraan. Gak salah kan kalau Gala pengen mendekatkan diri sama kakak kelasnya?
"Gak tau." masih dijawab jutek. Tapi Gala tetep senyum dan kembali lontarkan pertanyaan.
"Oh iya, besok kakak mau dibawain bekal apa? Biar nanti aku siapin."
"Gak usah."
"Emm kalau nugget mau gak? Tadi kak Gara request sama bunda buat dibikinin itu buat sarapan besok. Nanti biar aku—"
"Gue bilang gak usah! Denger gak sih?! Cerewet." kak Anya berdiri sambil membentak. Keliatannya marah sekali.
Untung kedainya sepi, cuma ada mereka berdua dan abang penjual yang lagi siapin pesanan mereka. Jadi gak terlalu malu karena bikin keributan, cuma tadi si abang seblaknya sedikit loncat aja saking kagetnya.
Masih dengan emosinya kak Anya beranjak hampiri si abang penjual buat ambil pesanannya dan setelah bayar langsung bergegas pergi.
Sedang gala menatap bingung ditempatnya, sedikit kaget juga karena kak Anya yang tiba-tiba bentak kayak gitu.
"Kak Anya kenapa, ya? Tadi pagi perasaan jinak, kok sekarang ganas lagi?"
🍁🍁🍁
"Beres ya? Gue tunggu laporannya. Okee!"
Gara matikan ponselnya dan masukkan saku setelah beres nelpon.
Masuk ke rumah langsung disambut bunda.
"Bun," Gara cium tangan bunda, gak lupa pakai senyum.
"Gara, gimana? Adekmu gak diganggu lagi, 'kan?" bunda tanya dengan nada cemas. Sepanjang hari khawatir total dengan si bungsu.
Yang ditanya senyum tenang, mengangguk meyakinkan, "Beres bun, tenang aja."
Walau gak lega sepenuhnya, bunda bisa sedikit lebih tenang sekarang. Sulungnya ini memang selalu bisa diandalkan dalam menjaga Gala.
"Bunda Gala pulang~" dari arah pintu yang diomongin muncul, langsung hampiri bunda dan cium tangannya.
"Udah makan seblaknya?" tanya bunda yang langsung dibalas senyum dan anggukan oleh Gala.
KAMU SEDANG MEMBACA
--My Culun Boy--
Teen Fiction[ Selesai ] Sagala Aditya, si culun yang harus berurusan sama ketua geng pembully di sekolahnya. Apa yang akan terjadi? --My Culun Boy-- Start 06/02/22 End 25/12/22 Cover by me 😬✌️ Note : ini 100% straight yaa, bukan BL :)