🍁 Jatuh Cinta 🍁

464 15 0
                                    

🍁🍁🍁

Jatuh cinta itu sebuah perasaan rumit. Muncul secara tiba-tiba bahkan tanpa disadari. Jantung berdetak lebih cepat, ingin selalu bersama dia, apapun yang kamu lakukan selalu teringat tentangnya, dan menyukai apapun tentang dia—definisi jatuh cinta yang Gala baca dari internet waktu itu.

Jatuh cinta, ya?

Hem...kalo soal ini, Gala beneran bodoh banget. Gak punya pengalaman apa-apa soal cinta, juga gak pernah rasain yang namanya jatuh cinta.

Hidupnya cuma fokus pada pelajaran juga keluarga. Gak pernah terpikir untuk memulai suatu hubungan baru bersama seseorang.

Tapi prinsipnya berubah saat dia merasa ada yang aneh dalam dirinya.

Semua berawal saat kemarin, di minggu kedua Gala berperan sebagai asisten Kak Anya—Dia gak mau disebut pesuruh, soalnya gak elit katanya.

Sore itu Gala lagi nonton pertandingan basket di lapangan komplek sebelah. Ini permintaan kak Gara sih, katanya biar Gala bisa liat seberapa hebat kakaknya dalam permainan bola oranye itu.

Iya, kak Gara yang lagi tanding basket lawan anak komplek sebelah. Gala sempet diajak buat gabung di tim, tapi Gala mana mau. Gak minat sama olahraga, katanya.

Jadi yaudah, dia jadi penonton aja—walau dipaksa.

Tapi lama-lama Gala bosen juga. Menurutnya nonton pertandingan itu sama sekali gak seru, yang ada malah bikin ngantuk.

Jadilah Gala keluar area lapangan, niat hilangkan bosan dengan jalan-jalan sekitar taman komplek. Cukup asik juga liat suasana baru. Apalagi waktu dia temuin presensi orang yang dia kenal betul.

Kak Anya.

Tadinya Gala mau samperin, mau disapa seperti biasa. Tapi langkahnya tiba-tiba macet. Kakinya tertahan ditempat dan matanya tetap pada sosok itu—memperhatikan apa yang sedang sosok itu lakukan.

Disana kak Anya lagi kasih makan kucing liar. Berjongkok sambil usap-usap penuh sayang kepala si mpus.

"Makan yang banyak ya meong~"

Dari jarak ini Gala bisa dengar dengan jelas suara kak Anya yang lagi berinteraksi sama si kucing.

Dan sumpah! Suara kak Anya berbeda sekali.

Jika suara yang biasa Gala dengar itu suara yang datar, dingin, kasar dan menusuk. Maka kali ini yang Gala dengar adalah suara yang lembut, penuh perasaan dan kasih sayang.

Oh, dan Gala gak akan pernah lupa senyum yang menghiasi wajah kak Anya hari itu. Sebuah senyuman yang benar-benar tulus. Bukan senyum menantang, meremehkan, atau seringaian. Tapi ini benar-benar senyuman!

Dan semua itu sukses buat jantung Gala berdegup gak karuan. Rasanya ribut sekali.

Hingga hari itu, yang Gala lakukan hanyalah pandangi pemandangan kak Anya yang mungkin aja cuma bisa dia liat sekali seumur hidup, dengan jantung yang bergemuruh hebat.

🍁🍁🍁

Hari-hari berikutnya Gala jadi selalu salah tingkah jika didepan kak Anya, apalagi ketika dia sadar kalau dirinya sudah jatuh cinta—mungkin.

Yeah, Gala cuma bisa andalin internet buat nebak perasaannya. Karena memang Gala setidakberpengalaman itu.

Dan akhir-akhir ini Gala punya kebiasaan yang agak serem sih. Dia suka diam-diam ikutin kak Anya setelah pulang sekolah. Bahkan sekarang Gala tau dimana rumahnya kak Anya—yang ternyata tinggal di apartemen.

Cuma ada satu alasan, Gala berharap dia bakal ngeliat senyum itu lagi, senyum yang—kalo kata Gala—melebihi gula, manis sekali.

Entah sejak kapan Gala jadi candu sama senyum kak Anya, tapi yang jelas Gala ingin terus dan terus liat senyum itu.

Tapi hari ini ada yang beda. Kalau biasanya kak Anya bakal jalan kaki buat pulang ke apartemennya, maka kali ini dia nyetop taksi didepan sekolah.

"Kak Anya mau kemana?" Gala bermonolog, menatap mobil taksi yang membawa kak Anya perlahan menjauh dari pandangan.

Tanpa menunggu lama dia langsung setop taksi, naik lalu bilang ke pak supir buat ikutin taksi didepan mereka.

"Rumah sakit? Siapa yang sakit?" Gala kembali bermonolog.

Didepan sana kak Anya turun dari taksi dan langsung masuk ke dalam area rumah sakit.

Dan Gala tentunya gak akan buang waktu cuma untuk berpikir, jadi setelah bayar taksinya Gala langsung ikutin langkah kak Anya—dengan diam-diam dan tetap menjaga jarak aman pastinya.

Sampai didalem Gala hampir kehilangan jejak, kak Anya udah masuk lift naik ke lantai 3. Jadi Gala cukup lama tunggu pintu lift kebuka lagi.

Sampai lantai 3 Gala celingak-celinguk cari keberadaan si kakak kelas yang udah bener-bener hilang dari pandangan. Berakhir intip ruangan satu-satu jadi pilihan.

Udah lewatin dua ruangan baru ketemu. Didalam sana kak Anya duduk didepan ranjang rumah sakit yang ditempati seorang wanita yang cukup berumur, mungkin ibunya?

Selama beberapa menit Gala cuma perhatiin dari kaca kecil di pintu. Kak Anya lagi ngobrol banyak bareng ibunya. Dan akhirnya Gala dapat liat senyum itu lagi.

Oh ya ampun, jantung Gala ribut lagi. Efek senyum seorang Anya Sagita, luar biasa sekali.

Sampai-sampai Gala lupa dunia nyata, terlalu asik sama lamunan dan gak sadar kalau pintu didepannya dibuka dari dalam.

"Lo?! Ngapain disini?!" kak Anya sedikit tarik badan ke belakang, kaget kok tiba-tiba ada mahluk gak asing didepan pintu. Untung manusia, kalo bukan nanti biar Anya bacain ayat kursi.

"Lo ngikutin gue ya?!" lanjutnya.

"E e-enggak. A a-aku...a-aku..." Gala gelagapan. Ketangkap basah, siapa yang enggak panik?

Tapi untunglah, suara yang asalnya dari dalam ruangan bisa buat Gala sedikit bernafas.

"Anya, ada apa?"

Yang dipanggil noleh ke belakang, "Eng...ga ada apa-apa, ma."

"Ada temen mu, ya? Sini ajak masuk,"

Ada jeda tiga detik sebelum pertanyaan itu dijawab.

"I-iya, ma."

Anya balik noleh pada manusia didepan, tatap lama dengan tatapan yang keliatan sekali menunjukkan ketidaksukaan.

"Ck, masuk."

Setengah gak rela Anya ajak Gala masuk. Kalo bukan perintah mama, jelas Anya udah tendang Gala keluar sedari tadi.

Sampai didepan ranjang rumah sakit mereka berdiri bersebelahan. Dari sini Gala bisa liat dengan jelas wajah orang dengan rupa persis kak Anya. Walau gak muda lagi tapi itu gak melunturkan kadar cantiknya.

"Wah ini temennya Anya, ya?" mama kak Anya tanya ramah sekali. Kelihatan antusias menyambut 'teman' anaknya ini.

Gala angguk sekali, disertai senyum dia sedikit bungkuk dan perkenalkan diri.

"Halo tante, saya Gala, adik kelasnya kak Anya."

🍁🍁🍁

To be continued...
09/03/22



Ada yang ulang tahun, happy birthday yaa🤗

Ada yang ulang tahun, happy birthday yaa🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
--My Culun Boy--Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang