🍁 Saat Hujan 🍁

343 13 0
                                    

🍁🍁🍁

"Mamanya kak Anya cantik, ya? Persis anaknya."

Kak Anya cuma lirik malas. Dari tadi bocah ini terus ngomong ini itu dan gak kasih Anya kesempatan buat ngomong panjang lebar.

"Apasi, gak usah alihin pembicaraan. Kenapa bisa ada didepan ruangan mama gue?"

Mereka berdua lagi jalan beriringan di taman rumah sakit. Setelah mama tidur, Anya seret Gala keluar, yang katanya biar mama bisa istirahat.

"Aku cuma kebetulan lewat aja, kak."

"Kebetulan lewat, tapi pas banget didepan ruangan gue. Dilantai tiga lagi, gak masuk akal."

"Masuk akal kok, bisa jadi kan aku lagi jenguk keluarga di rumah sakit ini yang kebetulan juga ada dilantai tiga, terus waktunya pas dengan kak Anya yang keluar ruangan. Kan?"

"Pertanyaannya, emang Lo lagi jenguk siapa, hm?" kak Anya berhenti jalan dan fokuskan diri pada manusia didepannya.

Dan hal itu sukses bikin Gala gak berkutik.

"Euhh..aku..."

Bingung lagi, kan.

Berakhir dapet putaran bola mata malas dari kak Anya. Mau sampai kapanpun juga, gak akan pernah mau ngomong kayaknya. Jadi yaudah.

"Ck udahlah lupain, gue laper. Mau ikut gak Lo?"

"Boleh," Gala ngangguk semangat, langsung ikuti langkah kak Anya ke halaman depan.

"Kenapa kesini, kak? Gak ke kantin rumah sakit?"

"Enggak, gue lebih suka beli bakso malang didepan. Enak banget, Lo harus cobain pokoknya!"

Cuma ngangguk nurut aja. Sedikit senyum juga liat respon kak Anya yang cukup bersahabat.

🍁🍁🍁

"Ngapain masih ngikutin? Udah sana Lo pulang!"

Gala mundur satu langkah ke belakang. Setelah selesai makan bakso malang tadi, kak Anya suruh Gala buat pulang. Tapi yang terjadi malah Gala yang terus ikutin kak Anya sampai didepan lift.

"Aku mau pamit sama mamanya kak Anya," jawab Gala.

"Gak usah, nanti biar gue aja kasih tau mama kalo Lo udah pulang."

"Tapi kak..."

"Pu-lang!"

Kata penekanan. Oke, Gala harus beneran nurut kayaknya.

"Yaudah deh, aku pulang."

Cuma dijawab hm doang terus langsung masuk gitu aja ke dalam lift setelah kebuka.

"Gak mau bilang hati-hati dijalan gitu, kak?"

"..."

Gak ada yang tanggapi. Jelas, kak Anya udah meluncur ke atas pakai lift. Gala cuma ngomong sama angin.

Kasian.

🍁🍁🍁

Mama udah posisi setengah duduk waktu Anya balik ke ruangan. Senyum manis jadi pelengkap untuk sambut kedatangan sang anak tercinta.

"Mama, kapan bangun?" Anya jalan lebih cepat dekati mama, taruh kantung kresek isi roti yang sempat dia beli tadi diatas nakas.

"Baru aja. Temenmu mana?" mama sedikit tengok ke arah pintu, bermaksud cari keberadaan Gala.

"Udah pulang, ma. Tadi pulang duluan setelah makan."

Beberapa anggukan dan gumam "Oohh..." jadi tanggapan mama. Dalam hati agak sedih juga Gala pulang cepet.

--My Culun Boy--Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang