Banyak waktu senggang, ide pun lancar mengalir. Jadi ya ayo, gass!!!
Hehe...
Happy reading~
🍁🍁🍁
Sampai di tenda benar aja, Rian langsung serbu Gala dengan pelukan.
"Gala, kemana aja?? Gue khawatir tau gak?!"
Dan yang dikhawatirin cuma nyengir, "Hehe maaf Rian, tadi aku kesasar. Untung aja ketemu sama kak Anya."
Bohong perihal kesasar. Gala cuma gak mau nambah masalah aja. Kalau Rian sampai tahu yang sebenarnya, bisa ribut dia sama Bagas. Rian ini tipe best friend posesif.
"Gue gak tau kalau sampe Lo beneran ilang, udah dipanggang kali gue sama bang Gara," ucap Rian melebih-lebihkan, yang bikin Gala ketawa sama ucapannya.
"Haha kamu gak bakal dipanggang kok, kan aku gak ilang beneran."
Rian senyum aja. Lega sekali karena Gala udah sama dia sekarang dan dalam keadaan yang baik-baik aja.
Rian lalu toleh samping, baru ingat masih ada orang lain selain dia sama Gala disini.
"Kak, thanks ya udah bantu cari temen gue," ucapnya tersenyum tulus. Beneran makasih banget sama kak Anya. Dan mungkin setelah ini Rian bakal pelan-pelan hapusin label 'predator buas' dari diri kak Anya.
Kak Anya ngangguk kecil, "Sama-sama. Lain kali jangan ilang lagi, gue gak mau nyari soalnya."
🍁🍁🍁
Anya balik ke tendanya setelah selesai sama Gala dan Rian. Masuk ke dalam lalu langsung duduk diantara Mitha dan Devi yang lagi ngobrol santai.
"Bagi minum dong," seenak jidat langsung ambil minuman ditangan Mitha. Mitha sih gak marah, maklumin aja kalau Anya udah begini.
"Asik banget ya ngobrolnya? Sejak kapan seorang Anya ngobrol sama adek kelas sampai seakrab itu. Mana sambil ketawa-ketawa pula. Ewhh..." sindiran keras itu asalnya dari Devi. Memang dari sejak Anya masuk ke dalam tenda muka Devi udah berubah gak enak.
"Apaan sih Dev, gak usah ngajak ribut deh. Lagian apa salahnya gue ngobrol sama mereka? Toh tujuan makrab ini supaya kita akrab satu sama lain, kan?" Anya kasih alasan. Iya, memang tadi dia sempat terlibat obrolan singkat sama dua adik kelasnya itu. Tapi cuma obrolan biasa, gak ada yang perlu dimasalahin menurutnya.
"Tau ah, males!" disini Devi langsung bangun terus pergi, males sama Anya. Belum reda keselnya karena Anya gak belain dia dan malah ikut nyudutin kayak yang lain perihal hilangnya Gala, dan sekarang ditambah lagi sama masalah ini. Kan makin kesel Devi jadinya.
"Dev, mau kemana?!"
Udah terlanjur marah, bahkan Mitha yang panggil dia pun gak digubris sama sekali dan tetap jalan entah kemana.
"An, liat tuh. Marah sama lo dia," Mitha tunjuk Devi yang jalan semakin menjauh pakai dagunya. Dan Anya cuma liatin dari dalam tenda pakai wajah datar. Sebentar aja, habis itu fokusnya pindah ke Mitha.
"Ya terus? Itu salahnya dia. Dia gak berhak ngatur-ngatur gue. Dan juga, harusnya gue yang marah, bukan dia."
Anya beralih beranjak dari tempatnya yang buat Mitha bertanya, "Mau kemana?"
"Ada urusan."
Mitha akhirnya cuma bisa hela napas. Teman-temannya ini kenapa, sih?
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
--My Culun Boy--
Teen Fiction[ Selesai ] Sagala Aditya, si culun yang harus berurusan sama ketua geng pembully di sekolahnya. Apa yang akan terjadi? --My Culun Boy-- Start 06/02/22 End 25/12/22 Cover by me 😬✌️ Note : ini 100% straight yaa, bukan BL :)