🍁 Not Bad 🍁

464 19 0
                                    

🍁🍁🍁

Gala berterimakasih sekali sama bel masuk. Karenanya Gala bisa bebas dari kak Anya. Setelah kejadian melelahkan itu Gala diperbolehkan pergi saat guru yang mengajar di kelas kak Anya masuk.

Gala jalan lunglai menuju kelasnya. Langsung duduk di bangkunya setelah nyapa singkat Rian.

"Nih, diminum dulu," Rian sodorin sebotol minuman dingin ke arah Gala. Setelah gumam 'makasih' langsung aja Gala minum dengan rakus. Haus sekali. Bahkan minumannya habis dalam satu tarikan nafas.

"Cape banget ya pasti?" Rian meringis, bisa bayangkan betapa capenya Gala. Ya, Rian tentunya liat waktu Gala lari bolak-balik dari kantin ke gedung kelas dua belas. Gala jadi tontonan seluruh murid. Dan sedihnya, Rian gak bisa bantu apa-apa.

Gala ngangguk di sela kegiatan menormalkan nafasnya. Ngomong pun rasanya sulit di keadaannya yang sekarang.

Gak lama guru yang mengajar masuk, dan seluruh siswa pun bersiap di bangku masing-masing.

Hah...Gala rasanya mau bolos aja. Dia sama sekali gak bisa fokus buat belajar. Satu jam berlalu dan Gala masih belum tenang, tubuhnya gerah, pengen mandi aja rasanya. Berakhir dia nyerah, mutusin buat ijin ke toilet. Bodo amat, mau ngadem.

Jalan ke toilet pelan sekali, sambil nikmati angin sepoi-sepoi yang berhembus sejuk nerpa kulitnya. Setelah dirasa badannya lumayan adem baru dia masuk toilet. Eh tapi baru mau buka pintu, disaat yang bersamaan pintu toilet perempuan juga kebuka dibarengi sebuah suara.

"Oh—hai babu!" disana kak Anya senyum manis sekali, lambai tangan kecil ke arah Gala.

Dapet perlakuan kayak gitu Gala cuma senyum canggung, ngangguk sekali terus ucap, "Iya kak, permisi."

Habis itu Gala cepat-cepat masuk toilet, menghindari berinteraksi terlalu lama dengan kak Anya.

Di dalam toilet Gala cuma basuh muka, biar lebih seger. Tatap diri di cermin buat tata penampilan, sekedar keringin muka dan tata sedikit poninya biar lebih rapi. Pakai lagi kacamata yang sempat dilepas lalu jalan keluar toilet.

Dan pas keluar toilet Gala dibuat kaget sama presensi kak Anya yang ternyata masih berdiri di depan toilet. Sandarin tubuhnya ke tembok sambil lipat tangan di dada.

Niatnya Gala mau langsung pergi dan abaikan sosok itu, tapi setelah lima langkah dirinya dipanggil, kayaknya.

"Eh tunggu!"

Gala balik badan, tatap si kakak kelas lalu tanya, "Ke-kenapa kak?"

"Ikut gue."

"Kemana?"

"Udah ikut aja."

Kak Anya langsung jalan setelahnya. Gala yang bingung cuma nurut aja, ngikutin di belakangnya.

Dan ternyata kak Anya bawa Gala ke kantin. Suruh Gala duduk dan dia pergi ke salah satu stan kantin. Gala cuma duduk diem, sesekali nengok ke belakang—ke arah kak Anya yang kayaknya lagi pesen sesuatu.

Dan gak lama kak Anya kembali dengan dua jus stoberi ditangannya. Dia duduk di depan Gala dan taruh satu minuman itu di depan Gala.

"Minum."

Gala tatap bingung jus stroberi di depannya, tunjuk dirinya sendiri terus nanya, "Buat aku?"

Kak Anya ngangguk, dan setelah seruput jusnya dia jawab, "Iya. Gue males balik ke kelas, dan Lo temenin gue."

Gala ngangguk patuh. Tatap jus itu doang tanpa niat buat minum.

Sedang kak Anya udah asik minum jusnya sambil mainkan ponsel.

--My Culun Boy--Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang