🍁 Akhirnya Begini 🍁

449 17 2
                                    

‼️ Peringatan‼️

Ini 3000++ kata
Lebih panjang dari chapter-chapter biasanya.

Selamat membaca...

🍁🍁🍁

Pagi hari yang cerah dihari Senin ini gak lagi cerah, begitu Anya sampai di sekolah lalu berpapasan sama Gala yang juga baru datang. Masalahnya Gala gak sendiri, di sampingnya ada perempuan yang kemarin Anya lihat ada di perpustakaan kota—yang bikin Anya dengan teganya ninggalin Reza sendirian di tepi jalan bersama drama ala-alanya.

"Kak—"

Bahkan sebelum sapaan pagi itu berhasil dilayangkan, Anya lebih dulu pergi. Gak ada niat buat sekedar melirik apalagi membalas sapaan itu.

Sedang Gala ditempatnya merengut, total abai pada gadis di sampingnya yang terus bertanya perihal yang sama, tentang kenapa Gala yang tiba-tiba ubah raut wajah.

Dipikiran Gala saat ini cuma kak Anya. Kenapa kak Anya seakan gak mau lihat wajahnya? Kenapa kak Anya kelihatan marah? Gala salah apa?

Berbagai spekulasi mulai bermunculan di otaknya. Hingga pikiran itu bekerja dengan cepat, memunculkan satu kesimpulan yang mungkin saja merupakan jawaban atas semua pertanyaannya.

"Kak Anya masih menghindar, ya?"

🍁🍁🍁

"Perasaan langit di luar cerah banget, tapi disini kok mendung ya, Mit?"

Sebuah pertanyaan sarkas dari Devi. Ngomongnya sih sama Mitha, tapi matanya lirik manusia yang duduk agak menjauh, seakan menutup akses untuk orang-orang yang ingin masuk ke dunianya. Bahkan dari jarak satu kilometer pun, awan hitam diatas kepalanya itu sudah cukup menjelaskan bahwa dia gak mau diganggu.

Mitha ikut melirik, menghela napas setelahnya lalu mulai berjalan mendekat.

"Kenapa lagi Anya? Muka Lo gak enak banget diliat tau, gak," ucapnya, yang malah dapat balasan super sensi.

"Ya tinggal gak usah di liat!"

"Sensi amat. Ada yang lagi cari masalah sama Lo, ya?" Devi menimpali.

Dia tahu sekali jika Anya sudah begini itu cuma ada dua kemungkinan. Pertama, Anya memang lagi bad mood karena tamu bulanannya. Atau kedua, lagi emosi karena ada yang cari gara-gara sama dia.

Tapi kalau dipikir lagi, udah lama juga gak ada yang cari masalah. Terakhir kali orang yang bermasalah sama Anya itu ya Gala, soal insiden jus stoberi di kantin beberapa waktu lalu.

"Gak ada masalah, kok."

Mitha sama Devi saling lirik, mencoba berkomunikasi lewat tatapan mata. Jawaban Anya yang selalu ngegas setiap ditanya itu sudah cukup menguatkan, kalau orang ini memang lagi ada apa-apa.

Jadi Devi sama Mitha udah sepakat untuk memperpanjang obrolan, mencoba mencari alasan dibalik bad moodnya si sobat karib.

Ya niatnya sih gitu, sebelum bel masuk yang berbunyi nyaring bikin rencana mereka total gagal. Mengharuskan mereka buat duduk di tempat masing-masing karena guru yang datang terlalu tepat waktu.

Dan setelah mata pelajaran pertama usai, keduanya kembali mendekat. Mitha yang pertama berujar. "Yakin gak ada masalah? Sepanjang pelajaran Lo misuh-misuh mulu loh."

"Bilang aja siapa orangnya, yang cari masalah sama Lo. Nanti biar kita yang urus," Devi menimpali.

Tapi yang diperhatikan justru gak berniat buat berbagi cerita. Malah berdiri lalu lekas jalan keluar kelas.

--My Culun Boy--Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang