🍁 Payung dan Jas Hujan 🍁

260 12 0
                                    

🍁🍁🍁

"Makasih, kak."

"Hm."

Setelah dipersilahkan duduk, Gala langsung seruput teh hangat nya. Sesekali lirik kak Anya disamping yang tampak nengok ke arah lain.

Berdua dengan kak Anya disini tuh kayak mimpi. Gala gak pernah berekspektasi kalau dia bisa masuk ke dalam apartemennya kak Anya, apalagi sampai duduk bersebelahan kayak gini.

Jangan ditanya gimana kondisi jantungnya saat ini. Total kacau yang jelas.

"Gue gak bisa kasih pinjem Lo baju. Baju gue cewek semua soalnya. Ya kalo Lo gak keberatan sih, gak masalah." kak Anya berucap buat Gala noleh sepenuhnya.

Sedetik kemudian ngangguk lalu senyum kecil, "Oh makasih kak, tapi aku pake bajuku aja deh. Bentar lagi juga kering."

Gala gak bisa bayangin gimana dirinya yang pake pakaian cewek.

Gak banget deh!

Kak Anya ngangguk aja sebagai balasan, beralih jalan ke arah pintu dan ambil satu payung juga jas hujan disamping pintu.

"Nih, pake buat Lo pulang." sodorin payung dan jas hujannya didepan Gala.

Gala yang masih seruput teh nya taruh gelas di meja sebelum ambil payung dan jas hujan ditangan kak Anya.

"Emm...makasih, kak. Tapii kalo aku pulangnya sebentar lagi, boleh gak?" Gala tanya hati-hati. Kak Anya itu susah ditebak, kadang galak tapi kadang juga baik. Jadi yaa harus waspada.

Tapi jujur, Gala belum mau pulang, masih pengen bareng kak Anya.

"Terserah deh."

Gala senyum cerah dengar jawaban kak Anya. Walau cuma jawab terserah, tapi itu artinya boleh, kan?

"Kak Anya mau kemana?" disini gala berdiri dan ikutin kak Anya yang jalan entah mau kemana.

Yang ditanya berhenti jalan, tatap Gala sambil ucap datar, "Bukan urusan Lo. Dan diem aja ditempat Lo tadi, tuh lantainya jadi basah karena Lo." lirik lantai yang Gala injak. Air dari celana dan baju Gala yang masih sedikit basah menetes ke lantai.

Gala refleks ikut tatap kebawah, "Eh iya, maaf. Aku pel deh!"

"Hm."

"Oh iya kak,"

"Apa lagi?" kak Anya melirik jengah. Baru juga mau melangkah, udah dipanggil lagi.

"Aku pinjem hair dryer boleh gak? Buat keringin baju."

"Ambil aja di kamar," jawabnya sambil melenggang pergi.

"Aku boleh masuk kamar kakak?"

"Ya." kak Anya jawab tanpa menoleh juga tanpa hentikan langkah kakinya.

"Kak! Aku ijin buka baju ya di kamar kakak? Sama celananya juga!" ini Gala sedikit teriak, biar kak Anya dengar. Kak Anya udah berbelok dan hilang dari pandangan soalnya.

Dan gak berselang lama terdengar suara kak Anya menjawab, "Terserah."

Karenanya Gala langsung bergegas, masuk ke satu-satunya kamar disana yang sudah pasti itu kamar kak Anya. Gak lupa kunci pintunya juga. Bahaya kalau nanti kak Anya tiba-tiba masuk.

Oke, sepertinya kita tinggalkan aja Gala bersama kegiatannya.

Sekarang mari kita intip bagaimana kak Anya.

Anya melenggang menuju dapur. Mau masak. Setelah hujan-hujanan bikin dia laper. Dan karena ada orang lain di rumahnya, Anya gak mungkin cuma masak buat dirinya sendiri.

--My Culun Boy--Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang