🐾 wtf

4.1K 325 15
                                    

CALL ME DADDY!
Park Chanyeol & Byun Baekhyun

Lokal, non baku, hybrid!cy, human!bh, a lilbit fantasy, just drabble.

Lokal, non baku, hybrid!cy, human!bh, a lilbit fantasy, just drabble

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

 

.

 

.

Pagi ini seperti biasa, Baekhyun bangun pukul 7 pagi. Dia bukan tipe orang yang akan melek di pagi buta. Malahan sebenarnya Baekhyun adalah sejenis makhluk nokturnal yang lebih banyak beraktivitas di malam hari, namun terpaksa selalu tidur tepat waktu agar tidak bangun kesiangan. Lebih tepatnya, agar dia terbebas dari omelan Jongdae. Maklum saja, banyak yang harus Baekhyun urus di kantor. Tidak mungkin semuanya dibebankan pada asistennya itu.

Baekhyun baru saja menyibak selimutnya ketika ponselnya kembali berbunyi nyaring tak lama setelah alarm mati. Dengan malas dia pun menerima panggilan, yang tidak lain dan tidak bukan, datangnya dari Jongdae, sang asisten yang kelewat rajin.

“Udah bangun, Pak?”

Hm, udah,” jawab Baekhyun dengan suara serak khas bangun tidurnya.

“Hari ini ada meeting penting. Jangan lupa, apalagi telat ya, Pak.”

Hm, oke.”

“Jangan tidur lagi, Pak!”

“Iya, enggak.”

“Jangan lupa sarapan juga. Katering seperti biasa ada di gagang pintu setelah Bapak mandi.”

“Iya, iya.”

“Jangan telat loh, Pak. Kita masih harus bahas materinya sebelum meeting dimulai.”

“Astaga, iya! Ini kapan saya bisa mandi kalo kamu ngoceh terus? Yang ada, saya beneran telat.”

“Oh, iya. Silakan, Pak. Saya tutup sekarang.”

Baekhyun mendelik pada ponselnya dan mengomel sendiri. “Dari tadi kek.”

Dengan itu, dia pun bangun, mandi, memilih pakaiannya dengan hati-hati, berias (skincare itu perlu!), kemudian bergegas mengambil sarapannya yang digantung di gagang pintu apartement ketika pesan dari Jongdae datang. Akan tetapi, bukan hanya bungkus makanan yang dia dapati. Melainkan sebuah paper bag yang bergerak-gerak mencurigakan. Ketika mengintipnya, plastik makanan di tangan Baekhyun jatuh begitu saja.

“Jongdae ngirimin gue kucing cuma karena semalem gue bilang kesepian?! Dan... dia... astaga!” Baekhyun berjongkok di depan paper bag itu dengan mata membulat. “INI HYBRID!”

Mimpi apa Baekhyun semalam hingga pada pagi yang (nyaris) damai ini, ia mendapati paper bag berisi hybrid kucing di depan pintu apartement-nya? Dan seolah belum cukup sampai di sana, Baekhyun kembali dikejutkan dengan sticky notes yang menempel di bagian luar paper bag tersebut.

“Call me daddy? WHAT THE FUCK!”

Oh, hancur sudah pagi Baekhyun yang damai.

.

 

.

 

.

Jika ada yang bertanya, siapa sih Baekhyun ini? Well, dia adalah manusia biasa yang hidup di bumi. Hobinya begadang dan main game. Tapi semenjak keisengannya berubah menjadi peluang bisnis, akhirnya dia pun memiliki kesibukan lain, yakni mengelola perusahaan game yang dirintisnya sendiri dari nol. Baekhyun bukan satu-satunya ahli dalam bidang ini, terlebih di zaman modern seperti sekarang. Banyak orang jenius yang berlomba-lomba membuat game bagus dan menarik, jadi saingannya sudah tentu banyak. Dia pun harus bisa bertahan di tengah maraknya game baru yang bermunculan. Tugasnya banyak sekali. Karena itu Baekhyun butuh asisten pribadi.

Bahasa kerennya sih sekretaris.

Tapi kalau Jongdae boleh jujur, dia ini lebih mirip pesuruh yang gajinya besar.

“Kamu mau saya pecat? Berani banget ngeledek saya. Saya emang jomblo dari lahir, tapi itu bukan karena gak laku, tapi saya yang milih buat sendiri. Main game lebih asik.”

Ehm, iya, Pak. Terus...?”

“Ya terus ini apa maksudnya? Kenapa kamu ngirimin saya hybrid?”

Baekhyun merasa terhina karena biasanya hybrid memang dibeli untuk menemani sang majikan yang kesepian. Bukan sekedar berperan jadi binatang peliharaan saja, tapi lebih dari itu. Hybrid yang mampu berubah wujud menjadi manusia terkadang diminta majikannya untuk jadi teman bicara, teman hidup, bahkan teman bercinta. Baekhyun merasa terhina karena sebenarnya dia tidak seputus asa itu dengan kesepian yang dirasakannya. Baekhyun hanya sedang bosan dengan kehidupan monoton yang dia jalani. Mungkin Baekhyun juga hanya rindu duduk seharian di depan komputer untuk main game. Ya, hanya itu.

“Tapi Pak, saya gak ngirimin hybrid ke apart Bapak. Saya cuma suruh orang kirim makanan kayak biasa.”

“Bukan kamu?” ujar Baekhyun kaget. “Terus kalo bukan kamu, siapa dong? Semalem cuma ada kita berdua di mobil.”

“Maaf, Pak. Saya beneran gak tau.”

Baekhyun terenyak di kursinya, terlihat sama bingungnya seperti Jongdae.

“Terus hybrid-nya Bapak ke manain?” tanya sang asisten setelah memberi jeda pada Baekhyun yang tampak masih shock. Dia khawatir bosnya ini membuang si hybrid di tengah jalan.

“Saya tinggalin di apart. Ngapain juga di bawa ke sini? Mana dia gak bisa diajak kerja sama. Saya suruh buat shift gak mau denger, malah ngeong-ngeong terus.”

Awalnya Jongdae tidak percaya, tapi setelah melihat dengan mata kepala sendiri, pikiran tentang bosnya yang gila pun sirna.

“Mungkin dia cuma malu, Pak. Belum terbiasa. Dicoba lagi aja terus.”

“Kamu pikir Ale-ale?”

Ya, bukan. Batin Jongdae dongkol.

.

 

.

 

.

A/N:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/N:

Sorry gak tahan banget, tangan gatel buat ngetik cerita baru abis lihat pic kucing helman. Mohon dimaklumi ya :”))

Lcourage, 220222.

Call Me Daddy! [chanbaek hybrid!au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang