🐾 minggu pagi

1.2K 242 25
                                    

CALL ME DADDY!
Park Chanyeol & Byun Baekhyun

Lokal, non baku, hybrid!cy, human!bh, a lilbit fantasy, just drabble.

 

.

 

.

 

.

 

Sesuai rencana, malam itu mereka mampir ke tempat tinggal Chanyeol untuk mengambil beberapa pakaian. Baekhyun pun dibuat takjub dengan rumah bergaya Jepang modern peninggalan si Kakek. Tak hanya luas, rumah itu juga begitu cantik dan nyaman hingga Baekhyun heran, mengapa Chanyeol rela meninggalkan rumah senyaman ini demi tinggal di apartement-nya?

“Kamu tinggal di sini sendiri?”

“Banyakan. Ada kepala pelayan sama asisten rumah tangga juga.”

Baekhyun menghentikan langkah mendengar keanehan dalam kalimat Chanyeol barusan.

Orang macam apa yang tinggal di rumah semewah ini dan memiliki kepala pelayan?

Sebenarnya Baekhyun cukup penasaran, tapi bertanya langsung pada Chanyeol ketika mereka belum cukup dekat, rasanya kurang etis. Terkecuali Chanyeol duluan yang membahas topik tersebut dan menceritakannya pada Baekhyun. Jadi untuk sementara Baekhyun diam saja, menelan mentah-mentah informasi yang Chanyeol sampaikan.

“Mau tunggu di sini atau ikut saya ke kamar?”

“Di sini aja.”

Sepertinya itu adalah ruang keluarga. Berbeda sekali dengan ruang tamu yang mereka lewati di depan. Di sana suasananya jauh lebih hangat. Mungkin karena pemilihan lampunya yang cenderung kekuningan. Interiornya sendiri masih didominasi oleh kayu khas jepang. Sementara perabotannya lebih banyak menggunakan warna ivory atau broken white.

Chanyeol mempersilakan tamunya duduk. Kemudian dia menghilang setelah berbelok di lorong yang dipenuhi tanaman bonsai.

Yeah, benar. Ada taman kecil di dalam rumah tersebut yang lebih mirip rumah kaca karena keempat dindingnya terbuat dari kaca tembus pandang yang mengilap. Saking mengilapnya, Baekhyun ragu ada debu yang menempel di sana.

Secara keseluruhan, rumah ini tampak luar biasa. Baekhyun yakin dia takkan sanggup membelinya atau membuat yang sama persis seperti ini. Bahkan untuk apartement yang ditinggalinya saja Baekhyun baru bisa mendapatkannya setelah kerja banting tulang, lembur berminggu-minggu demi merampungkan satu game dan merilisnya. Dia ingat betul dirinya sampai tumbang dan merepotkan Jongdae yang saat itu baru menjadi asistennya.

Ah, kenangan yang tidak akan pernah bisa dilupakan.

Chanyeol kembali tak lama kemudian dengan satu tas kecil di tangannya. Dia masih mengenakan pakaian yang Baekhyun belikan tadi siang, namun ada tambahan jaket yang kini melindungi tubuhnya dari hawa dingin. Dia pun pamit pada kepala pelayan yang memeluknya dengan hangat sebagai salam perpisahan, lalu menarik Baekhyun keluar menuju mobilnya.

“Dia itu sebenernya temen deket Kakek. Sebelum ada saya, beliau yang selalu nemenin Kakek.”

“Beliau beneran sebatang kara? Gak punya kerabat lain gitu?”

“Di sini gak ada.”

“Di sini?” Baekhyun mengulangnya untuk memastikan. Jika di sini tidak ada, berarti di tempat lain ada, kan?

Call Me Daddy! [chanbaek hybrid!au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang