🐾 pundung pt. 2 🔞

3.2K 312 23
                                    

CALL ME DADDY!
Park Chanyeol & Byun Baekhyun

Lokal, non baku, hybrid!cy, human!bh, a lilbit fantasy, just drabble.

⚠️ Masturbation, sex toys. ⚠️

.

.

.


Baekhyun sebenarnya hanya iseng ingin membalas si hybrid dengan memberinya nama aneh. Yang secara pengucapan terbilang mirip dengan apa yang diminta pada sticky notes, namun penulisannya jelas berbeda. Baekhyun harap si hybrid marah, mengeong galak seperti yang pernah dia lakukan sebelum ini. Tapi yang didapatinya justru membuat Baekhyun tambah jengkel. Dan... tak enak hati.

Hybrid itu berbalik, mengibaskan ekornya yang panjang tanpa mengeong sedikit pun. Dia marah.

Pundung.

Jika diperhatikan, telinganya tampak sedikit turun, tanda bahwa si hybrid juga sedang bersedih. Tapi masa bodo, pikir Baekhyun sebal. Salah dia sendiri yang tidak mau menurutinya untuk melakukan shift dan mengobrol. Padahal kan Baekhyun hanya ingin tahu, dari mana asal usulnya. Karena sama seperti manusia lain di muka bumi ini, Baekhyun benci saat dirinya dibuat penasaran akan sesuatu, namun tak bisa mencari tahu tentang hal itu.

Barangkali si hybrid tak paham. Makanya dia kembali menyingkir dari pandangan Baekhyun, bersembunyi di mana saja di apartement yang luas ini. Dia enggan melihat Baekhyun, apalagi tidur bersama seperti malam sebelumnya. Jadi malam itu Baekhyun pun tidur sendirian di ranjangnya yang luas, tanpa ada sodok berbulu yang mengusiknya.

Sialnya, tidur Baekhyun malah tak tenang. Dia bermimpi, bukan sembarang mimpi. Melainkan mimpi basah.

Di usianya yang ke dua puluh sembilan, kebutuhan biologis Baekhyun banyak terabaikan karena dia sibuk bekerja dan terbilang cuek dengan kehidupan asmaranya. Baekhyun juga tidak suka mencari pelampiasan dengan melakukan one night stand. Dia lebih nyaman bermain solo. Itu pun tidak sering. Makanya ketika mimpi basah menyambangi, apalagi dengan gambaran yang sangat di luar dugaan, Baekhyun pun terjaga dengan cepat. Matanya membuka dengan lebar, nafasnya terengah hebat, keringat bercucuran di sekujur tubuhnya. Namun yang di bawah sana tetap tegak berdiri, keras, juga agak ngilu.

Baekhyun gagal mencapai klimaks karena dia terlalu kaget dengan mimpinya tersebut.

"Fuck!"

.

.

.


"Daddy... Nghh~ Daddy!"

Di dalam mimpinya, Baekhyun mendesah seperti itu.

Dia tidak ingat awalnya. Yang jelas pada saat itu dirinya tengah ditumbuk oleh pria yang memiliki tubuh bak seorang dewa. Ototnya terbentuk dengan sempurna. Biseps, abs, dada, semuanya. Sayang sekali Baekhyun tak sempat melihat wajahnya karena dia keburu bangun. Tapi bukan itu yang penting karena saat ini ada urusan mendesak yang harus segera dia selesaikan.

Baekhyun bangkit dari ranjangnya yang nyaman menuju walk-in closet di samping kamar mandi. Ada laci rahasia yang berisi beberapa mainan andalannya. Dia mengambil vibrator kecil dan sebuah dildo berukuran sedang. Karena rasa sakit di pusat gairahnya sudah tak tertahankan, Baekhyun akhirnya bermain di sana.

Dia mencari posisi nyaman di atas bench yang memiliki bantalan empuk, lalu mulai melakukan pemanasan. Satu jari masuk setelah Baekhyun melumurinya dengan lube. Desahan kecilnya pun lolos begitu saja.

"Ahh~"

Meski tinggal sendirian, Baekhyun tak pernah berisik saat bermain. Jadi ketika dia menambah jarinya sampai tiga, desahannya masih segitu-segitu saja.

Ketika dirasa sudah cukup, Baekhyun menarik ketiga jarinya tersebut dan menggantinya dengan vibrator kecil. Dia sengaja memasukkannya setengah saja karena ingin menyetel getarannya terlebih dahulu. Mula-mula dari yang paling rendah.

"Ohh... FUCK!"

Tubuh Baekhyun seketika bergetar oleh rasa nikmat.

Dia memulai gerakan keluar masuknya, mendorong dan menarik dengan perlahan agar kenikmatan yang dirasakannya bertambah. Dan itu berhasil. Tapi Baekhyun masih merasa belum cukup meski dia sudah menaikkan intensitas getarannya. Jadi baru sebentar saja, vibrator tersebut sudah digantikan tugasnya dengan dildo berukuran sedang. Kali ini butuh usaha sedikit lebih keras untuk mendorongnya masuk dan membuat mainan itu tertanam seutuhnya.

Baekhyun mulai merasa pegal. Kakinya yang tengah mengangkang kini bergetar kelelahan, bukan lagi karena rasa nikmat. Tak hanya itu, dia juga mulai frustrasi karena puncak yang ingin di raihnya tak kunjung datang. Baekhyun akhirnya mengganti posisi, lalu menyambar vibrator kecil untuk membantu mempermainkan dadanya. Kini Baekhyun tengah menunggangi bench kecil tersebut seperti tengah menunggang kuda sambil memainkan kedua nipple-nya yang tegang.

Kiri dia jepit dengan jarinya.

Kanan dia tempeli vibrator yang bergetar maksimal.

Sementara itu, gerakan naik turunnya pada dildo yang menempel di bench kian cepat, bermaksud mengejar klimaks yang masih jauh. Baekhyun mulai merengek kepayahan, air matanya sampai mengalir membasahi wajah.

Baekhyun bertanya-tanya, sebenarnya apa yang kurang? Haruskah dirinya juga mengambil flashlight yang bisa memanjakan penis kecilnya yang kini sudah memerah?

Namun sebelum sempat melakukan hal tersebut, ingatan soal mimpi basahnya menyerbu kepala Baekhyun secara tiba-tiba, tepat ketika dirinya mendongak dan tak sengaja menatap keberadaan si hybrid kucing abu yang tengah menontonnya di atas permukaan pintu.

Ya, kalian tidak salah baca.

Menonton. Di atas. Permukaan. Pintu.

"Daddy─"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Daddy─"

Saat itu lidah Baekhyun terlanjur mengucap satu kata keramat yang dia dendangkan dalam mimpinya. Yeah, siapa tahu dia jadi bisa cepat klimaks, kan? Tapi netranya malah mendapati si hybrid yang tengah menontonnya dalam diam.

"FUCK! Kamu lagi ngapain di sana?"

Si hybrid yang kaget langsung melompat turun, kemudian lenyap di balik pintu.

Ah, mungkin dia masih pundung.

.

.

.


A/N:

Hm, how about 40 votes for next update tomorrow?

Lcourage, 250222.

Call Me Daddy! [chanbaek hybrid!au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang