Bab 14: Charge In and Rescue You

1.1K 75 4
                                    


Suno menatap dengan terpesona saat dia melihat Jisoo mengoleskan lip balm merah muda ke bibirnya. Dengan gaun biru bercoraknya dan  gaya rambut digerai lurus, dia adalah Omma tercantik di seluruh alam semesta!

"Bisakah aku pakai sedikit?" tanya Suno, duduk di samping Jisoo di meja rias di kamar tidur utama.

Jisoo menatapnya sambil tersenyum. "Kau ingin pewarna bibir?"

"Ya! Baunya seperti kacang jelly stroberi!" Suno tertawa, sembari memajukan bibirnya.

Jisoo tertawa dan mengoleskan beberapa warna merah muda ke bibir Suno dan membungkuk untuk menciumnya begitu dia selesai. "Sempurna!"

"Rasanya yucky!" kata Suno sambil meringis. "Bisakah aku memakai itu juga di mataku?"

"Kau tidak memakai ini di matamu," terang Jisoo.

"Omma memiliki warna merah muda di matamu," tunjuk Suno. "Aku juga mau!"

Jisoo mengambil bedak dan kuas merah muda terang dan mengoleskan lapisan merah muda ke kelopak mata tertutup Suno. "Ini menggelitik," Suno tertawa. "Apakah aku sudah terlihat cantik?"

Gelembung tawa keluar dari tenggorokan Jisoo karena kepolosan Suno. "Kau anak kecil tercantik yang pernah kulihat."

Suno membuka matanya dan menyeringai licik padanya. "Anak laki-laki tidak cantik, Omma! aku tampan!"

"Oh, maaf," Jisoo tersenyum. "Kau, sejauh ini, anak laki-laki paling tampan di dunia."

Seokjin masuk ke kamar, mengancingkan kemeja hitammiliknya. "Jisoo, apakah kau melihat jasku..." suaranya menghilang saat dia melihat putranya yang duduk di sebelah Jisoo.

"Lihat, Appa! Aku memakai riasan seperti Omma!" Suno dengan bangga mengumumkan.

Seokjin melirik Jisoo dengan marah. "Mengapa putraku memakai riasan?"

"Dia ingin memakainya, jadi aku memakaikannya," jawab Jisoo sambil mengangkat bahu.

"Suno, cuci muka," kata Seokjin lelah. "Anak laki-laki tidak memakai riasan."

"Okey dokey," Suno menurut, melompat dari kursi dan bergegas ke kamar mandi, cekikikannya mengikutinya seperti bayangan. "Wajahku gatal!"

"Sesuatu yang kubutuhkan, Jisoo," desahnya begitu bocah itu meninggalkan ruangan, "Putraku menjadi bahan eksperimen waria; itu akan membuat hidupku jauh lebih mudah. ​​Kenapa kau tidak membiarkan dia mencoba gaunmu juga? "

Jisoo memutar matanya dan tidak bisa menahan tawa. "Putramu sangat percaya diri dengan peran gendernya. Apakah kau akan semakin mencintainya jika dia memutuskan untuk menjadi waria?"

"Jangan tanyakan aku itu," jawab Seokjin dengan cemberut. "Itu bukan pertanyaan yang adil. Kau tahu ayahku membesarkanku dengan standar tertentu dan hanya Tuhan yang tahu apa yang akan aku lakukan jika putraku mendatangiku dan mengklaim bahwa dia ingin menjadi perempuan..."

"Kita bisa memanggilnya Sana," kata Jisoo menggoda, tapi berhenti tertawa saat Seokjin memelototinya. "Dewasalah, Seokjin. Suno adalah tipikal anak laki-laki yang ingin tahu yang akan menghancurkan banyak hati wanita saat dewasa."

Seokjin menggelengkan kepalanya karena kesal dan berjalan ke kloset untuk mengambil sepatunya. "Apakah kau sudah siap untuk pergi?" Seokjin memanggil dari lemari.

"Ya. Apa aku sudah memberitahumu bahwa ibumu mengundang Lisa ke pesta?" Jisoo merespon kembali padanya.

Seokjin berjalan kembali ke kamar dan menggambil ponsel yang dia taurh di meja. "Sungguh? Nah, pesta ini akan jauh lebih menghibur dari biasanya. Aku ingin melihat bagaimana dia berinteraksi dengan wanita tua yang biasanya menghadiri acara-acara ini."

Amazing Fake Wedding (JinSoo) (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang