Bab 3: Disfungsi antara Kamu dan Aku

1K 99 7
                                    




Seokjin melihat sketsa di mejanya dan mengacak-acak rambutnya dengan frustrasi. Itu tidak berhasil. Garis-garis bodoh ini tidak cocok sesuai dengan bayangannya. Tampaknya begitu mudah di kepalanya, tetapi begitu dia meletakkan grafit ke kertas, ukurannya tidak bertambah,  dan Seokjin terjebak dengan sebuah bangunan yang kehilangan bagian kecil dari dinding.

Itu sudah cukup untuk membuat seorang pria gila.

"Jika kau menambahkan dua meter lagi ke fondasi di ujung selatan dan kemudian memperpanjang atap sampai tumpang tindih, kau akan mendapatkan jumlah sudut yang benar," kata Kim Min Seok, bersuara dari balik bahu Seokjin.

Seokjin mencibir dan menoleh si pengganggu pekerjaan yang kebetulan bekerja untuk Seokjin dan bukan sebaliknya

"Jika aku memperpanjang atap, maka tidak akan ada ruang untuk membuat fondasi atau dukungan. Aku harus meletakkan tiang di tengah denah lantai. Kau harus memikirkannya dengan logis dan bukan hanya bagaimana itu terlihat di atas kertas," jelas Seokjin, mengingatkan Min Seok alasan Seokjin mendirikan Perusahaannya ini.

Min Seok mengendikkan bahu dan kembali ke bilik kerjanya sendiri. "Aku telah menyelesaikan struktur perpustakaan juga mengirim cetak biru untuk disalin."

Seokjin mengangguk dan meremas kertas yang telah dia kerjakan selama dua jam terakhir. "Aku ingin kau memeriksa dan memastikan kerja Tim berada di jalur yang tepat untuk rumah kaca baru untuk gedung itu. Jika mereka melakukan kesalahan, katakan sampai jumpa dariku," kata Seokjin.

Min Seok mengangkat alis dan dengan cepat bangkit dari mejanya, pergi untuk menyebarkan pesan ke ruang staff lain. Pekerjaan ini sudah menjadi jabatan Seokjin sejak dia lulus dari universitasnya setahun sebelum Suno dilahirkan. Kim Seokjin terkenal sebagai atasan yang keras kepala dan dingin, dia tidak mau mengerjakan proyek yang asal-asalan dia sangat teliti dan sangat mendetail dengan hal yang sangat kecil. Dia akan mengeluarkan tenaga ekstra bahkan dana yang besar untuk bahan yang terbaik agar konsumen puas dengan kinerja perusahannya. Sehingga banyak konsumen yang puas dengan kinerjanya walaupun mereka harus mengeluarkan dana yang cukup besar agar bisa bekerjasama dengan seorang Kim Seokjin.

Itu adalah pekerjaan elit yang hanya sedikit orang ingin kejar, karena memerlukan waktu berjam-jam, bakat dalam membuat sketsa, Arithmancy, matematika, fisika, dan sejarah. Setiap orang yang bekerja untuk Seokjin, baik di kantor ataupun di lapangan, adalah beberapa orang cerdas dan tentunya bisa mengikuti cara kinerja seorang Kim Seokjin. Terlepas dari karyawanya sering membicarkannya di belakang dan rasa kesal mereka padanya karena kata-kata kasarnya ataupun harus extra kerja keras dan lembur untuk menyelesaikan tugas mereka sesuai dengan kemauan Seokjin . Seokjin tetaplah atasan mereka, kapten mereka, yang sangat mereka hormati.

Dia melirik jam yang tergantung di ambang pintu, menunjukkan bahwa itu hampir jam lima. Dengan satu desahan frustrasi terakhir pada sketsa acak dan kertas kusut di sekeliling mejanya, pria itu meraih jubah kemudian meninggalkan kantornya.

Sebuah pesan singkat Seokjin berikan pada Min Seok sekaligus perintah keduanya untuk memastikan karyawan lain menyerahkan agenda dan portofolio harian mereka ke kotak masuk kantor eksekutif. Dia meninggalkan pusat administrasi megah yang terletak di Seoul, pusat bisnis utama di Korea.

Dia berkendara dan tiba di pintu masuk sekolah. Dia berjalan masuk untuk menemukan guru lain (dia tidak ingat namanya) duduk di lobi di belakang meja depan. Seokjin mendongak ketika dia masuk dan tersenyum cerah.

"Hai, Tuan Kim!" katanya sambil meletakkan majalah ELLIEnya. Bobby ada di sampulnya.

"Halo..."

"Lisa. Just Lisa," potongnya sebelum Seokjin sempat mengungkapkan bahwa dia lupa namanya.

Amazing Fake Wedding (JinSoo) (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang