Bab 22: Tidak ada yang tahu What the Future Brings

870 80 9
                                    


Taehyung mendongak dari dokumennya ketika sekretarisnya, masuk dan meminta perhatiannya. "Anda kedatangan tamu, Taehyung-sii."

Taehyung memandang kembali mejanya, ke lembar agenda yang ditulis sekertarisnya untuknya setiap pagi. "Aku memiliki janji temu pagi ini."

"Pria itu bilang ini urusan mendesak," jawab sekretarisnya dengan nada kaku. "Apa saya harus menyuruhnya pergi?"

Taehyung menggelengkan kepalanya dengan santai dan memberi isyarat padanya untuk membiarkan sang tamu masuk.

Sekertarisnya mengerutkan kening namun melanjutkan tugasnya, mengiring pria tersebut ke kantor utama, menutup pintu kembali di belakangnya saat dia keluar.

Seorang pria bertubuh kurus, dengan jas biru mudanya, melangkah maju dan mengulurkan tangannya pada Taehyung, memperkenalkan dirinya dengan cepat. "Saya Kriss Wu. Saya diberi tahu bahwa Anda dapat membantu saya."

"Duduklah, Kriss-sii," kata Taehyung, menunjuk ke kursi di depan mejanya. "Apa sebenarnya yang bisa saya bantu?"

"Sebenarnya, ini lebih seperti aku yang membantu mu," kata Kriss.

"Aku tidak punya cukup kesabaran untuk main tebak-tebakan, tuan," tukas Taehyung. "Mengapa kau ke sini?"

"Keluarga Kim Seokjin membutuhkan saksi untuk Pengajuan Banding mereka," jelas Kriss, menerima tatapan terkejut dari pengacara tampan itu. "Aku bisa menjadi saksi itu."

"Dan kau kenal dengan keluarga Kim Seokjin? kau telah melihat pengasuhan mereka terhadap Suno secara langsung?"

"Aku kenal mereka," kata Kriss. "Aku sudah mengenal Seokjin sejak lama dan baru-baru ini berkesempatan bertemu dengan istrinya."

"Para saksi harus dekat dengan keluarga, Kriss-sii. Aku, ayah baptis Suno dan telah berteman dengan Seokjin sejak kami masih kecil. Saya bahkan belum pernah mendengar nama Anda disebutkan sebelumnya."

"Ah, Kim Taehyung-sii, tetapi saya memiliki satu hal yang tidak dimiliki saksi lain," kata Kriss dengan senyum tulus.

"Saya telah menjalani sebagian besar hidup saya dengan berbohong, jadi saya dapat dengan aman mengatakan bahwa saya sangat ahli dalam hal itu."

"Mengapa Anda melakukan ini untuk keluarga Seokjin? Apa untungnya bagi Anda?" Taehyung bertanya.

"Saya ingin menebus kesalahan tidak bermoral yang sudah saya lakukan," jawabnya.

"Bagaimana kau bisa tahu bahwa mereka sedang butuh saksi?" Taehyung melanjutkan pertanyaannya. Dirinya selalu dikenal sebagai orang yang mempelajari subjek kematian, perlu mengetahui segalanya untuk bisa menang. Itulah salah satu alasan mengapa dia menduduki posisi tertinggi kedua dalam bidang advokasi yudisial di Kementerian.

"Ibuku adalah teman Son Ye Jin-nim, ; aku mendengar percakapan mereka sambil minum teh. Aku bertanya padanya yang mewakili kasus mereka dan dia mengarahkanku padamu."

"Semua saksi menjalani pemeriksaan latar belakang. Apakah kau memiliki pengalaman yang harus ku ketahui, sebelum aku mengirimkan namamu?"

"Aku pernah dipenjara sebelumnya karena penyerangan, tetapi aku diberitahu bahwa itu akan dihapus dari catatan perilaku jika aku menghadiri sesi rehabilitasi psikologis, yang memang sedang ku jalani."

Sebelum Taehyung bisa bertanya lagi, sekretarisnya mengetuk pintu dan menjulurkan kepalanya ke dalam kamar. "Seorang tamu untuk Anda, Taehyung-sii. Dia bilang dia belum membuat janji dengan Anda tapi ini urusan yang mendesak."

"Bukankah semua orang memang begitu?" Taehyung bergumam pelan. "Kau bisa mengantarnya masuk begitu Tuan Kriss Wu pergi."

Bibir sekretarisnya mengerut. "Wanita itu bilang tidak bisa menunggu dan dia sangat menyesal telah mengganggu, tapi dia benar-benar perlu bertemu denganmu."

Amazing Fake Wedding (JinSoo) (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang