Part 20 Honeymoon (1)

252 12 2
                                    

Mas Doni dan mbak Desi memberikan kami hadiah berlibur ke Jogja. Mereka juga yang sudah memesankan tiket pesawat dan juga hotel di daerah Malioboro. Aku dan Abi harus berangkat pagi menuju bandara diantar oleh Papa, mama dan si kembar. Mereka juga nitip oleh-oleh sepulangnya kami dari Jogja.

Kami akhirnya sampai di Jogja setelah naik pesawat selama 1 jam 15 menit. Aku dan Abi menggunakan taksi untuk mengantar kami menuju hotel.

Setelah check in dan diantar oleh Bellboy, aku merebahkan diri diatas kasur. Jujur saja aku masih capek, belum cukup istirahat. Rencananya setelah pesta kemaren, aku mau rebahan di dalam kamar seharian. Tapi, menolak pemberian dari mas Doni dan mbak Desi pun nggak enak juga.

"Jalan yuk," ajak Abi.

"Kemana?" tanyaku malas.

"Kulineran kemana gitu, masa iya mau dikamar aja."

"Masih males Bi."

"Ke jalan-jalan ke sekitaran malioboro atau kemana gitu."

Aku melihat ke jam yang melingkar ditangan. Jam 09.45 tepat. Cuaca diluar sangat cerah, tapi tidak begitu terik. Cocok untuk jalan kaki disekitaran Malioboro.

Hotel ini memang tidak jauh dari Malioboro. Jadi memudahkan kita yang pengen jalan santai-santai ke Malioboro.

"Gimana mau nggak?" ajak Abi lagi. Dia sudah bersiap untuk pergi. "Kalo nggak mau ya udah aku pergi sendiri aja. Lumayanlah jalan-jalan sambil cuci mata liat cewek manis Jogja."

Aku langsung duduk begitu Abi mengucap cuci mata liat cewek manis Jogja. Bahaya nih kalo nggak ditemenin.

"Aku ikut," ucapku bergerak cepat mengikutinya yang berjalan keluar kamar. Dia mengunci kamar begitu kami keluar.

Abi tersenyum jahil. "Nah gitu dong. Cuma bentar doang, liat-liat daster sama kaos."

"Daster?" Alisku naik satu.

"Oleh-oleh buat mama mertua juga ibuk. Pasti mereka suka."

"Belinya besok kan bisa Bi."

"Liat-liat aja dulu, belinya gampang lah. Tapi kalo ada yang cocok ya dibeli. Nyicil beli oleh-oleh gitu. Besok kita ke prambanan atau borobudur gitu, tapi sebelumnya pagi-pagi ke pasar beringharjo gimana?"

"Eengg..." aku berpikir sejenak. Ternyata Abi sudah siapin rencana selama liburan disini. Jangan-jangan liburan disini juga rencana dia.

"Kenapa?" Kami sudah berada di dalam lift menuju lantai bawah.

"Nggak papa sih, kayaknya liburan disini kamu yang mau ya. Padahal tiba-tiba lho Mas Doni ngasih surprisenya."

"Oh itu. Waktu aku mampir kerumah mama buat benerin kabel sama mobil mas Doni, kita ngobrol kan, dia nanya pengen honeymoon kemana. Aku asal jawab ke Jogja atau Bandung gitu. Aku beneran nggak tau kalo dia ngasih surprise kita nginep di hotel Jogja buat honeymoon," jelasnya panjang banget sepanjang jalan kenangan.

"Oohh..." aku hanya membulat bibir.

Abi mengecup pipiku tiba-tiba. "Gemes banget."

Aku menoleh kearahnya yang tersenyum jahil. Pipiku terasa menghangat, pasti sekarang sudah mirip udang rebus.

"Yuk!" Abi menggenggam telapak tanganku ketika pintu lift terbuka. Entah kenapa hal kecil yang dilakukan padaku membuatku jadi tersipu malu. Gimana ya susah buat ngungkapinnya.

Kami berjalan-jalan disekitar malioboro menelusuri toko-toko yang berjejer disepanjang jalan Malioboro. Tak hanya pakaian, daster atau kaos yang dijajakan disana, tapi ada berbagai macam kerajinan tangan yang dijual juga. Tapi, harus pintar-pintar menawar harga ya, biar dapat harga murah.

Bronies (Berondong Manies)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang