Part 15 Mencurigaimu

151 10 1
                                    

 
POV ABIMANYU

   Cepat katakan dimana kamu sembunyikan istriku ?!" seruku geram menahan amarah.

    "AABBIII!" Kareen menoleh kebelakang terlonjak kaget dengan kedatanganku yang tiba-tiba.

    "A-apa yang kamu lakukan disini?" Kareen nampak gugup.

   "Pertanyaan bodoh?" Sinisku. "Seharusnya aku yang tanya dimana kau sembunyikan istriku? Dan apa yang kamu lakukan disini hah ?!"

   Kareen terdiam sejenak, lalu tersenyum sinis padaku seolah mengejekku.

   "Kamu tanya dimana tante-tante itu?" Kareen mendekatiku. "Aku nggak tahu dan aku nggak pernah sembunyiin dia."

   "Jangan bohong lo!!" sergah Riski mulai geram.

   "Cepat katakan dimana lo sembunyikan mbak Sabrina!" Sambung Febri dengan tangan terkepal.

   "Terserah kalian ya mau percaya atau nggak. Pokoknya gue nggak nyembunyiin siapapun apalagi si tante itu." Kareen melipat tangannya di dada dan tersenyum sinis.

    "Geledah!!" seruku meninggi. Aku sudah tak sabar menghadapi kelakuan bocah ini.

   Febri dan Riski bergegas meniliti semua ruangan termasuk lantai atas.

   "Apa yang kalian lakukan?" Kareen mulai panik. "Kalian nggak boleh sembarangan menggeledah rumah orang."

   "Kalo memang benar kamu nggak nyembunyiin seseorang disini nggak usah panik," kataku. "Santai aja."

   "Ya udah geledah aja, toh kamu nggak akan menemukan apapun disini." Sinis Kareen. Dia nampak santai dan biasa aja. Jangan-jangan emang bukan dia yang menculik Sabrina. Kalo bukan dia lalu siapa? Trus apa yang dilakukannya disini dengan cowok misterius itu??

   Febri dan Riski kembali ke ruang depan. Mereka berdua tampak lesu dan menggelengkan kepalanya. Sepertinya memang benar si Kareen nggak menyembunyikan Sabrina disini. Atau jangan-jangan di tempat lain?

    "Gimana ada?" tanya Kareen setengah meledek. "Dibilangin nggak percaya sih. Lagian ngapain juga aku nyulik istri kamu, nggak guna banget."

    "Oh iya, kamu kan mau ngadain pesta pernikahan sama tante itu ya," lanjutnya lagi. 

    "Wahh... gagal dong pesta pernikahannya, kan pengantin ceweknya diculik." Kareen tertawa bahagia.

   Aku mengepalkan tanganku. Mataku menatapnya nyalang. Kalo bukan karena dia cewek sudah kubungkam mulutnya dan kuhajar sampai habis. 

   Aku memberi isyarat pada kedua temanku untuk meninggalkan tempat ini. Nggak ada gunanya juga aku berlama-lama disini. Aku juga nggak peduli apa yang dia lakukan disini dengan pria misterius itu yang menatap kami dalam diam.

    "Heeyyy....Abi mau kemana kamu?" teriak gadis itu lagi. "Nyerah?! Udah selesai ngobrak abrik rumahku atau kamu mau aku anterin ke rumahku yang satu lagi? Siapa tahu disana ada istri kamu tercinta."

   Terdengar dia tertawa lagi. Aku tak memperdulikannya, segera aku melangkah keluar rumah kosong itu dan memasuki mobil.

   "Sudah gila tuh cewek," ucap Febri ketika memasuki mobil.

   "Strees dia nggak bisa dapetin elo Bi," tambah Riski.

   "Sudahlah, biarin aja," tukasku.

  "Eh lo nggak perhatiin tadi laki-laki itu bawa bungkusan kecil pas kita masuk tadi, tapi dia buru-buru masukin ke saku celana lagi," terang Febri.

Bronies (Berondong Manies)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang