Part 21 Honeymoon (2)

239 9 3
                                    


Pukul 4.30 pagi. 

Aku melihat layar ponsel. Sudah subuh rupanya. Aku segera membangunkan Abi. Ia menggeliat sebentar lalu mengucek matanya. 

"Bi, cepetan bangun," ujarku yang sudah duduk di pinggir ranjang. Aku menoleh ke arahnya. Dia malah menutupi wajahnya dengan selimut. Lah kenapa ni bocah??

"Bi, jadi ke pasar beringharjo nggak?" tanyaku.

"Jadi," jawabnya yang masih bersembunyi dibalik selimut.

"Aku mandi dulu ya." Dia bergeming dan masih menutupi wajahnya dengan selimut.

"Iya, duluan aja sana," perintahnya dengan menjulurkan tangannya memberi isyarat agar aku cepat pergi ke kamar mandi.

Aku yang penasaran mendekatinya dan menyibak selimutnya. "Kamu kenapa sih?"

Ia malah cengengesan dengan pipi bersemu merah. "Aku malu."

Aku menatapnya heran. "Malu? Kenapa?"

"Kan abis itu...," ia tak meneruskan kalimatnya dan malah menutupi wajahnya dengan selimut lagi.

Duh, ni bocah aneh banget. Harusnya kan ceweknya ya yang tersipu malu kalo habis malam pertama. Ini kenapa jadi kebolak eh kebalik ding.

"Ya udah aku mandi dulu," aku turun dari ranjang dan bergegas ke kamar mandi.

Selesai mandi, aku menunggunya untuk subuhan berjamaah. Ia keluar dari kamar mandi dengan lengkap memakai kaos putih, sarung dan peci.

Selesai sholat, aku mencium punggung tangannya. Ia membacakan doa lalu mengecup keningku. Kayaknya udah nggak tersipu malu lagi.

"Jangan ngeliatin aku kayak gitu ah," protesnya sambil memalingkan muka. Ah malu lagi dia.

"Nggak usah malu kali Bi, kan kita ini suami istri sah," kataku. 

"Ehmmm....entahlah," gumamnya nggak jelas.

Aku melepas mukenaku dan melipatnya, lalu meletakkannya diatas meja.

"Mau kemana?" Ia menarik tanganku ketika aku hendak berdiri.

"Buka jendela. Liat sunrise. Pasti bagus deh Bi," jawabku santai. 

Ia menatapku lekat. Lalu menyelipkan anak rambut yang tak sengaja terurai di belakang telingaku.

"Lanjut yuk?" Dia mengedipkan mata genit. Nah, tadi malu-malu sekarang malah begitu. 

"Apanya?" Aku pura-pura tak mengerti. Wajahnya bersemu merah lagi.

"Lanjutin yang semalem." Katanya malu-malu.

"Ehhmm...gimana ya," aku menggodanya. Ia menggigit bibir dari wajahnya sedikit kecewa. Jadi nggak tega buat godain.

Aku menganggukkan kepala. Senyum manisnya terbit. Dengan sedikit malu-malu ia menuntunku beralih ke atas ranjang. Dan mulai lagi kejadian semalam.

*****

Selesai melakukan ritual mandi berdua, kami bersiap menuju destinasi pertama kami hari ini yaitu ke pasar beringharjo untuk kulineran. Keliling melihat-lihat barang-barang antik disana. Berburu jajanan pasar yang nggak bisa ditemui di Jakarta.

Setelah puas berkeliling, kita pindah ke destinasi wisata lain, yaitu Candi Prambanan. Sebenarnya pengen ke borobudur juga, tapi cukup nggak ya kira-kira waktunya... hhmmm....

"Ke Borobudur?" Aku mengagguk antusias. Abi nampak berpikir.

"Nggak capek ntar? Kan katanya mau ke parangtritis juga," Abi nampak ragu.

Bronies (Berondong Manies)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang