||Selamat Membaca||
^•^
"Pagi"
Jevan baru saja bergabung di ruang makan bersama keluarganya serta Karin yang sudah duduk manis di kursi meja makan.
"Rin?, ngapain?" tanya Jevan heran.
Karin menyengir cantik "Ya nungguin lo lahh, lo nya lama banget"
"Mulai sekarang ayah mau kamu berangkat bareng Karin ke sekolah" ucap Bayu penuh penekanan.
Jevan menatap ayahnya tak percaya "Ayah apa-apaan sih, Gak ahh Jevan mau berangkat bareng Lana"
"Membantah?, ayah tarik semua fasilitas yang kamu pegang sekarang, mau kamu jalan kaki ke sekolah?!"
"Ayah ngancem Jevan?"
"Kenapa tidak?!, biar kamu tidak jadi anak yang pembangkang"
Jevan menatap ayahnya dengan tajam namun sang ayah yang di tatap seperti itu merasa tak peduli.
Jevan menghela nafas pelan lalu duduk di samping Karin.
"Sorry Jen" bisik Karin.
Jevan menatap Karin sekilas lalu mengangguk, dia memang tidak punya banyak keberanian untuk membantah ayah nya yang menurutnya sangat egois.
Entah seperti apa hubungannya nanti dengan Lana kedepannya.
•••
"Jen, ini kan bukan jalan ke sekolah kita" Tanya Karin heran saat jalan yang mereka lewati bukan jalan menuju ke sekolahnya.
"Emang bukan"
"Terus mau kemana sih, tujuan kita kan ke sekolah Jen, ohhh atau lo mau ngajak gue jal-"
"Bawel, jemput cewek gue dulu baru ke sekolah!"
Karin terdiam sejenak "Cewek lo?, Lana?"
"Iyalah, emang cewek gue ada berapa"
Karin mendengus kesal, ia tak membalas perkataan Jevan dan lebih memilih mengalihkan pandangannya keluar jendela mobil.
Tiba-tiba saja mood nya menjadi jelek setelah mendengar nama Lana, hah ia sangat membenci nama itu.
Tak lama mobil Jevan berhenti di depan pagar rumah sang kekasih, Jevan turun dari mobil nya untuk menjemput Lana yang sudah berdiri di depan pagar dengan senyum manis nya.
"Iss gue di tinggal, manja banget sih pake di jemput segala!" Cibir Karin.
Tiba-tiba pintu mobil di samping Karin terbuka, siapa lagi kalau bukan Jevan pelakunya.
"Lohhh apaan nih" ucap Karin tak percaya.
"Ehh ada kak Karin juga disini" sapa Lana dengan tersenyum membuat Karin ingin mencakar wajah itu.
"Iyaa ayah nyuruh aku berangkat bareng dia, Rin lo pindah di belakang yaa, biar Lana duduk di samping gue"
Karin membulatkan mata cantik nya "Kok gue sih yang di belakang, Lana lahh. Orang gue udah duluan disini"
"Rin pliss ngalah yaa" Jevan menatap Karin dengan memelas membuat Karina berdecak kesal.
Kenapa harus memelas sih, kan Karin tidak sanggup buat nolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNOYING GIRL
Fiksi Penggemar[CERITA HASIL PEMIKIRAN SAYA SENDIRI] [On Going] • "Dari kecil gue udah suka sama lo, bahkan gue berharap besar nanti lo bakal bales perasaan gue, tapi apa?, sekarang gue harus ngeliat lo sama cewek lain, prioritasin cewek lain Dan seakan lupa sama...