Part - 15

432 52 6
                                    

||Selamat Membaca||



^•^

"Rin bangun hey, udah malem" Jevan menggoyangkan lengan Karin agar gadis itu segera bangun.

Karin pun menggeliat sedikit, namun kemudian ia kembali tertidur, bahkan gadis itu membalikkan tubuhnya membelakangi Jevan dan memeluk guling nya dengan nyaman.

Jevan terkekeh gemas melihatnya, ia mendekati bibirnya ke telinga Karin lalu berbisik "Sayang bangun, udah malem, kamu tidurnya udah kelamaan"

Mata Karinpun reflek terbuka, ia kembali menatap Jevan sambil mengedip-ngedipkan matanya lucu "udah malem?"

Jevan mengangguk "Iya, bangun yuk cuci muka dulu, habis itu kita turun ke bawah buat makan malem" ia menarik tangan Karin agar gadis itu bangun dari tidurnya.

"Aku tidurnya udah berapa lama sih?" Tanya Karin saat sudah duduk.

Jevan menyelipkan rambut Karin ke belakang telinga agar tidak menutupi wajah cantik istrinya "Kamu tidurnya dari siang, bangunnya nanti sekarang, sebenernya aku pengen bangunin kamu pas masih sore, tapi aku gak tega pas liat kamu tidurnya nyenyak banget"

Karin mengangguk saja "Mau peluk" ucapnya sambil merentangkan tangan nya lebar-lebar.

Jevan tertawa pelan "Manja banget sih"

"Gak tau, pengen aja" ucap Karin sambil menyamankan kepalanya di bahu lebar suami tampannya.

"Oh iya, bunda gak marahkan kalo aku baru bangun?" Tanya Karin ragu, ia takut ibu mertuanya itu nanti akan menganggapnya gadis pemalas karena baru bangun jam segini.

Jevan yang tengah mengusap punggung Karin kini menghela nafas pelan "Nggak lah, lagian bunda paham kok kalau menantunya ini lagi sakit jadi harus butuh istirahat lebih"

Karin mengangguk, kini hanya sunyi lah yang mengisi kegiatan mereka yang masih berpelukan.

Karin sangat merasa nyaman ada di pelukan Jevan seperti ini, Jevan pun tak masalah saat Karin bersikap manja padanya yang penting hanya padanya gadis itu bermanja, bukan ke cowok lain.

Walaupun Jevan belum mencintai Karin tapi sampai kapanpun ia tak ikhlas kalau Karin melakukan itu ke cowok lain.

"Pelukan nya udah cukup, bunda sama ayah udah nungguin kita di ruang makan, ayok aku bantuin cuci muka" Jevan melepaskan pelukan nya, lalu menuntun Karin turun dari ranjangnya.

"Perut kamu masih sakit?" Tanya Jevan khawatir.

"Udah nggak kok, setelah bangun aku udah ngerasa enakkan"

Jevan mengangguk "Yaudah" cowok itu lanjut membantu Karin berjalan ke kamar mandi, lalu mulai membasuh wajah istrinya dengan air beberapa kali.

Kemudian ia mengambil handuk kecil yang tergantung di dinding kamar mandi lalu mengelap wajah istrinya dengan lembut, Karin hanya menurut saja, ia merasa senang di perlakukan dengan lembut oleh Jevan, ini yang ia mau dari dulu.

"Udah cantik, yuk ke bawah"

Karin menahan tangannya yang ingin di tarik Jevan "Tanggu dulu"

ANNOYING GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang