Part - 10

373 54 3
                                    

||Selamat Membaca||





^•^

Saat-saat yang di tunggu pun tiba, dimana pernikahan Jevan dan Karin di adakan.

Dengan satu tarikan nafas Jevan mengucapkan janji suci di hadapan kedua keluarga, tamu, bahkan di hadapan Tuhan.

Dan detik itu juga, menit itu juga Karin Naura Pranata telah resmi menjadi istrinya, gadis yang akan menemani hidup nya kedepan.

Jevan menghela nafas pelan, masih ada rasa sesak di dadanya saat menyadari fakta bahwa yang sekarang menjadi istrinya bukanlah seseorang yang ia harapkan, namun bagaimana lagi, inilah jalan hidupnya.

Mau selama apapun ia menjalin hubungan dengan Lana, kekasihnya. Kalau bukan jodoh nya Mau di apa?

Ia hanya bisa menerima dan menjalani apa yang sudah Tuhan tentukan dalam hidupnya.

Kini, Jevan dan Karin tengah berdiri di atas pelaminan yang telah di hias dengan megahnya, mereka tengah sibuk menyalami tamu undangan yang berdatangan.

Tamu yang di undang hanya lah rekan bisnis ayah Jevan dan papa Karin, serta teman-teman sosialita bunda Jevan dan mama Karin.

Kalau teman sekolah, hanya Windy, Grizell dan Ningning yang datang, karena hanya mereka yang tau perihal hubungan Jevan dan Karin, kalau teman Jevan mereka belum ada satupun yang tau hubungan keduanya yang pasti kecuali Jaenan.

Soal pertengkaran Windy dan Karin kemarin sudah terselesaikan, setelah Karin kembali dari kelas Jaenan ia langsung memeluk Windy dan meminta maaf karena sudah sempat marah dan membentak sahabatnya itu dan Windy pun juga mengaku salah.

"Gak nyangka Rin lo udah nikah aja, terharu banget gue huhu" Ningning memeluk Karin lumayan erat.

Karin tersenyum, ia membalas pelukan Ningning "Makasih yaa kalian udah nyempetin dateng ke pernikahan gue"

Ningning melepaskan pelukan nya "Ngomong apa sih, sahabat kita nikah, jadi kita wajib dateng dong"

"Apa lagi yang berhubungan sama yang namanya makan gratis, mana mau gue nolak" celetuk Windy cengengesan.

Ningning mendengus.

"Senyum dong Jev, datar mulu tuh muka" tegur Grizell menatap Jevan.

Karin ikut menatap Jevan sekilas lalu kembali menatap kedepan, jujur saja ia masih dalam mode bermusuhan sengan Jevan.

Bayangkan saja mereka menikah dengan hubungan yang tidak baik atau masih saling bermusuhan, bukan kah terdengar aneh?

"Bacot" balas Jevan datar.

"Dihhh ngeselin" dengus Grizell.

Mereka bertiga pun pamit untuk menikmati hidangan yang tersedia.

"Hey bro, udah jadi kakak ipar gue aja nih" ucap Jaenan menghampiri Jevan dan Karin.

Jaenan menyentuh sebelah pundak Jevan "Gue titipin kakak gue, awas aja lo bikin dia nangis, gue bakal langsung turun tangan kalo itu terjadi!!!"

ANNOYING GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang