Part - 9

331 51 4
                                    

||Selamat Membaca||




^•^


"Lo berdua kenapa sih?" Tanya Ningning berkacak pinggang di depan Karin dan Windy.

"Heran banget gue, kok bisa sih kalian punya masalah dalam hari yang bersamaan kayak gini, kan pala gue pusing liat kalian jadi sad girl" omel Ningning lagi, kali ini ia melipatkan kedua tangannya di depan dada.

Sedangkan Grizell hanya duduk tenang namun matanya tak lepas dari ketiga sahabatnya itu.

Windy menatap Ningning sinis "Diem deh, pusing gue!"

"Hehhh gue kayak gini karena gue peduli sama lo ya, gak usah belagu, bangga lo bikin orang pusing?" Omel Ningning lagi.

"Udah deh Ningsih mending lo duduk aja sono, gue juga jadi pusing liat lo ngomel-ngomel kayak gitu, untung-untungan kalo omelan lo berfaedah" cibir Windy.

Baru saja Ningning ingin kembali membalas ucapan Windy namun tertahan karena Grizell, lagi-lagi gadis itu lah yang jadi penengah dalam pertengkaran Ningning dan Windy.

"Udah Ning, duduk lo"

Ningning mendengus namun ia tetap menuruti ucapan Grizell.

"Gue tanya satu-satu sama lo berdua, dan gue mau lo pada jujur sama gue!" Grizell menatap Karin dan Windy dalam.

"Lo dulu Rin, apa masalah lo, kenapa tadi pagi lo ngehindar dari Jevan?"

Karin menatap Grizell "Jevannya nyebelin, dia nyium Lana di depan gue kemarin, ya gue sakit hati lah"

Grizell mengangguk.

"Serius lo Rin?" Tanya Ningning kaget.

"Iyalah, mana pernah gue boong!"

"Wahhh brengsek banget sih Jevan"

"Emang"

Grizell beralih menatap Windy "Lo Win, apa masalah lo?"

Windy menghela nafas pasrah, semua tatapan sahabatnya beralih ke arahnya membuat gadis itu terlihat gugup "Kemarin... Jaenan liat gue jalan bareng Evan"

"Lo jalan sama Evan Win?" Tanya Karin.

Windy mengangguk "dia yang ngajak, katanya temenin dia buat milih hadiah, soalnya adek nya hari ini ulang tahun"

"Dan lo mau?" Tanya Ningning.

"Dia maksa gue Ning"

"Win lo tau kan kalo Jaenan suka sama lo?" Tanya Karin pelan, ia kesal mendengar penjelasan Windy.

"Iya gue tau, tapi-" Windy terdiam.

"Tapi apa?, gak bisa jawab kan?, setidaknya hargain orang lahh, jangan dengan seenaknya lo jalan sama cowok lain selagi kembaran gue berjuang buat dapetin lo!!" tegas Karin.

"Rin sabar-"

"Sabar apa Ning, gue kesel, gak seharusnya dia gituin Jaenan, cukup gue yang ngerasain sakit hati karena gak bisa dapetin Jevan, cukup gue jangan adek gue!!, kesel gue sama orang yang gak pernah liat perjuangan orang itu kayak gimana!" Ucap Karin sebelum berjalan keluar kelas, ia marah, marah pada Windy.

ANNOYING GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang