06 ; Hari pernikahan

14.8K 1.1K 26
                                    



06. Hari Pernikahan

      Hari ini, hari minggu, hari di mana Seyla yang akan melepas masa lajangnya dan di nikahi lelaki brengsek bernama Zaviar tiba.

Resepsi dan segala macamnya sudah di laksanakan. Pesta kecil-kecilan yang hanya mengundang kerabat keduanya berjalan dengan lancar, sesuai keinginan kedua orang tua mempelai.

Acaranya pun hanya digelar di kediaman Zaviar.

Namun raut wajah bahagia dari keduanya sama sekali tak terlihat. Zaviar yang memasang wajah datar, dan Seyla yang melamun dengan pandangan mata kosong.

Sedari tadi Seyla sesekali melirik ke arah pintu yang terbuka lebar, seperti tengah menunggu seseorang datang.

Ellgar. Seyla menunggu sahabatnya yang selalu menghibur dirinya saat merasa sedih. Tapi sekarang Seyla merasa sendirian, tidak ada yang menghiburnya lagi kali ini.

Apa Ellgar tidak membaca pesan nya beberapa hari lalu? Tapi tidak mungkin. Cowok itu selalu rajin mengecek ponselnya setiap waktu.

"El ..... maaf,"

Tanpa Seyla sadari, Ellgar kini memandang nya dari kejauhan, tepatnya di balik pintu lebar kediaman Zaviar.

Ellgar enggan untuk masuk. Apalagi melihat Seyla dari dekat. Jika melihatnya dari jauh saja sudah sesakit ini, apalagi jika ia memutuskan untuk masuk. Sudah di pastikan air matanya tak sanggup ia tahan lagi.

Hatinya sakit.

Ellgar berbalik, menyandarkan tubuhnya di balik pintu. Tak terasa beberapa tetes air mulai turun dari pelupuk matanya. Ellgar memegang dadanya yang terasa nyeri.

"Sakiitt Sey .... gue gak sanggup. Cewek yang gue jaga mati-matian harus nikah sama cowok lain hanya karena kesalahan semalam,,"


****

"Karena kamar tidur nya cuma satu, jadi lo tidur di bawah!" perintah Zaviar.

Setelah resepsi selesai, keduanya kini berada di apartement yang lumayan besar namun hanya memiliki 1 kamar tidur.

Apartement itu merupakan hadiah dari Arsen. Sengaja pria paruh baya itu memilih apartement yang luas namun hanya memiliki satu kamar, supaya tidak terjadi yang namanya pisah ranjang.

Namun ide dari Arsen tidaklah berguna. Karena yang namanya Zaviar tidak akan pernah mau satu ranjang dengan orang asing.

Seyla melotot tidak terima. "Gak bisa gitu dong. Harusnya lo yang ngalah,"

"Ini apartement Papa gue, berarti apartement gue juga. Jadi yang berhak ngatur segalanya itu gue,"

"Gue lagi hamil, Kak." cicit Seyla pelan.

Zaviar mengangkat kasar dagu Seyla dengan tangannya. "Terus apa hubungannya? Mau lo hamil atau enggak ... itu gak akan merubah keputusan gue,"

Seyla muak, ia tidak habis pikir dengan Zaviar. Laki-laki itu yang menghamilinya namun sikap nya seolah tak peduli pada darah daging nya sendiri.

Plakk

Wajah Zaviar tertoleh ke kiri saat tangan Seyla melayang pada pipinya dengan kencang.

ZAVIAR and HIS MISTAKES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang