14 ; Cobaan apalagi?

12K 1K 34
                                    


14. Cobaan apalagi?

      Saat ini, Seyla dan Zaviar tengah berada di dalam mobil dalam perjalanan menuju rumah kedua orang tua Seyla.

Sudah seminggu berlalu sejak pemakaman Reynan. Dan Seyla berniat menjenguk Amel setelah terakhir kali mereka bertemu di rumah sakit.

Kepergian Reynan pun tak membuat Zaviar berubah simpati padanya, yang ada mereka malah semakin renggang. Zaviar lebih sering meninggalkan apartement dan pulang ketika hari sudah larut malam.

Ini saja Zaviar mau menemaninya karena di paksa oleh Hana. Wanita ber-anak dua itu memarahi habis-habisan Zaviar saat mengetahui putranya meninggalkan Seyla sendirian di apartement.

Zaviar lebih dulu keluar dari mobil setelah memarkirkan kendaraannya di halaman depan rumah Seyla.

Seyla memegang perutnya yang terasa nyeri akhir-akhir ini. Mungkin efek dari seminggu lalu yang membuatnya hampir jatuh baru terasa sekarang.

Gadis itu membuka pintu rumahnya, pertama kali yang ia lihat hanya kesunyian. Bayang-bayang bagaimana Reynan yang selalu menyambutnya ketika pulang sekolah terlintas begitu saja.

Buru-buru Seyla menghapus air matanya, ia sudah berjanji pada Papa-nya untuk tidak menangis bukan? Maka Seyla akan mewujudkan nya meskipun terasa sulit.

Lagian ia masih mempunyai Amel yang akan selalu menyayanginya.

Ditengah lamunannya, Seyla hampir saja terjengkang ke belakang jika tidak da Zaviar yang sigap menahan tubuhnya.

"Ceroboh! Lo gak liat lantai di bawah lo ada air? Makanya kalo jalan itu jangan sambil melamun!" Zaviar membantu Seyla berdiri dengan tegap.

"I-iya maaf, gue gak tau kalo di bawah ada air," Seyla merutuki kecerobohan dirinya. Dua kali ia hampir celaka karena kecerobohan nya sendiri.

Zaviar berdecak. Lalu menatap sekelilingnya. "Lagian Mama lo gak suruh pembantu buat bersihin ini air apa? Bahaya kalo di biarin gitu aja,"

"Gue gak tau," ujar Seyla.

Gadis itu kembali melangkah, namun kali ini lebih hati-hati. Ia menuju kamar Mama-nya, membiarkan Zaviar duduk menunggu di sofa ruang tamu.

Perlahan Seyla membuka pintu kamar Amel dengan pelan, takut mengganggu istirahat Mama-nya. Tapi Seyla malah mendapati Amel yang duduk membelakangi nya, namun bukan itu fokusnya.

Kedua alisnya mengkerut saat kepulan asap yang tak terlalu banyak membubung ke atas. Menandakan bahwa Amel tengah membakar sesuatu. Tapi apa yang di bakar oleh Mama-nya di dalam kamar?

"Mama," panggil Seyla.

Dapat Seyla lihat bahwa tubuh Amel sedikit menegang. Sebelum akhirnya berbalik dan melayangkan senyuman termanis pada putrinya.

"Mama lagi bakar apa?"

Seyla berniat untuk melihat, namun Amel lebih dulu menahannya. Mengajak Seyla keluar dari dalam kamarnya.

"Bukan apa-apa. Kamu .... kesini sama siapa? Sama suami kamu?" tanya Amel. Wanita itu terlihat berusaha mengalihkan rasa penasaran Seyla.

Meskipun Seyla sempat aneh, tapi gadis itu mengangguk. Amel kemudian menuntunnya untuk kembali ke ruang tamu.

"Zaviar, apa kabar kamu?" tanya Amel saat mereka sampai di ruang tamu.

"Baik, Tante,"

"Oh iya, kalian ada apa ke sini?"

Pertanyaan itu malah semakin membuat Seyla merasa heran pada Mama-nya.
Melihat wajah heran Seyla, Amel segera meralat ucapannya.

"Maksud mama, kamu ngapain ke sini Sey? Kamu kan lagi hamil muda, harus banyak  istirahat!"

ZAVIAR and HIS MISTAKES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang