“Alangkah indah hidup ini jika kita mencintai orang yang mencintai kita.”
•••••
16. Rooftop.
Waktu bergulir begitu cepat, satu bulan berlalu. Selama itu juga Seyla berusaha menutupi kehamilannya dengan memakai seragam yang lebih besar dari ukuran yang biasa ia pakai.
Dua kali dalam seminggu, Seyla masih melaksanakan perintah dari Amel untuk menjadi pembantu di rumahnya sendiri.
Belum ada yang mengetahui kebusukan wanita itu. Dan Zaviar pun tidak tahu jika penyebab Seyla masuk rumah sakit satu bulan lalu adalah perbuatan Amel.
Untungnya Zaviar tidak memaksanya untuk berterus terang. Cowok itu hanya menggertak sekali dan pergi begitu saja saat Seyla enggan membuka mulut.
Kini kelas Seyla tengah mengikuti jam pelajaran olahraga. Cuaca yang sangat panas itu membuat sebagian siswa menepi ke pinggir lapangan yang teduh, sembari menunggu kedatangan Pak Seno, selaku guru olahraga.
Seyla tersentak kaget saat tangannya di tarik secara paksa sampai tubuhnya ikut berdiri. Bukan dirinya saja, namun Sasa yang kebetulan duduk di sampingnya juga ikut terkejut.
Seyla ingin marah, namun saat melihat pelakunya, apalagi tatapan tajamnya mau tak mau Seyla mengurungkan niatnya.
"Ellgar?"
"Ikut gue!" Cowok yang tak lain adalah Ellgar itu membawa Seyla menuju taman belakang yang tak jauh dari lapangan.
"Lo gila?!" sentak Ellgar. Seyla sempat terkejut mendengarnya.
"Lo kenapa sih? Bawa gue ke sini cuma buat marah-marah?"
"Ngapain ikut pelajaran olahraga? Udah tau lagi hamil, bahaya Sey!" peringat Ellgar. Cowok itu sempat terkejut saat melihat Seyla memakai pakaian olahraga. Apa gadis itu lupa jika ia tengah hamil?
Seyla tentu tahu kemana arah pembicaraan Ellgar. Apalagi tatapannya yang terlihat khawatir.
"Gue tau, tapi dalam sebulan ini gue gak ikut pelajaran olahraga dua kali, El," Seyla menghela nafas. "Kalo hari ini gue gak ikut juga, mereka bakal curiga. Gue gak bisa terus-terusan gunain alasan sakit lagi,"
"Kan gue udah bilang tadi, ijin aja hari ini!"
"Gak bisa El, gue ada ulangan fisika hari ini. Cuma ini kesempatan gue buat yakinin Bu Astrid kalo gue layak buat ikut olimpiade," Seyla menatap dalam mata Ellgar. "Lo tau kan keinginan gue sebelum lulus? dan ini kesempatan terakhir gue,"
Ellgar memegang kedua bahu Seyla.
"Lo tetep mau ikut olimpiade internasional itu dalam keadaan lo yang lagi hamil?! Jangan gegabah Seyla! Lomba itu diadain beberapa bulan lagi, dan otomatis perut lo udah keliatan besar,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAVIAR and HIS MISTAKES
Teen Fiction"Gue hamil," Seyla berucap pelan. "Terus gue harus apa? tanggung jawab? gak mungkin. Lagian malam itu gue gak sengaja. Dia ada karena kesalahan." sahut Zaviar tanpa beban. "Terus gue harus nanggung ini sendirian?" "Kalo gak mau ribet. Lo gugurin jan...