“Gue akan berusaha buat lo bahagia, meskipun bukan gue yang menjadi sumber kebahagiaan itu,”
— Ellgar Erlangga“Jika ada kehidupan selanjutnya, gue mau minta sama Tuhan, buat mempertemukan kita kembali. Namun dengan takdir yang berbeda,”
— Ellgar Erlangga
***24. Terbongkar.
"Kalo ada apa-apa buruan kabarin gue! Jangan terlalu capek, gak boleh makan pedes, gak boleh lari-larian, terus—"
"Dua puluh kali," potong Seyla cepat.
"Hah?" beo Ellgar.
Seyla berdecak, dan memakai sweater abu miliknya. "Lo udah ngomong itu dua puluh kali, El. Gue sampe pusing dengernya,"
Ellgar diam. Seyla menghela nafas panjang lalu menatap dalam mata sahabatnya. "Lo gak perlu khawatir, gue gak akan kenapa-napa. Gue bisa hadapin Zaviar sendiri. Lo juga gak perlu larang gue ini itu, gue juga tau batasannya," tegas Seyla.
Seperti biasa, gadis itu keras kepala jika di beri pepatah.
Padahal apa yang salah? Ellgar hanya khawatir padanya.
Ellgar tersenyum tipis, walaupun hatinya sedikit ter iris. "Ya udah, gue duluan ya. Ada rapat Osis,"
Seyla menatap dalam Ellgar yang semakin jauh tanpa menunggu jawaban nya.
***
Seyla menatap lapang basket yang terlihat ramai. Tidak seperti biasanya. Bahkan ada papan mading yang terletak di tengah-tengah lapang. Dan itu yang menjadi fokus mereka.
Seyla sebenarnya tidak mau peduli, namun ia merasa sedikit penasaran. Tak mungkin siswa-siswi rela berdesak-desakkan hanya karena sebuah puisi atau karangan murid lainnya kan.
Sasa tidak masuk hari ini. Jadi mau tak mau Seyla harus turun tangan untuk melihat jika masih merasa penasaran.
Kakinya mulai melangkah menuju keramaian tersebut. Satu persatu dari mereka menyingkir saat Seyla datang, membuat gadis itu mengernyit bingung. Belum lagi tatapan jijik yang di layangkan untuknya.
"Awas guys! Ada sampah!"
"Jijik banget gue liat muka si polos nya,"
"Gak tau malu, di depan guru berlagak siswi baik, eh ternyata udah gak perawan, hamil anak haram lagi,"
"Lont*,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAVIAR and HIS MISTAKES
Teen Fiction"Gue hamil," Seyla berucap pelan. "Terus gue harus apa? tanggung jawab? gak mungkin. Lagian malam itu gue gak sengaja. Dia ada karena kesalahan." sahut Zaviar tanpa beban. "Terus gue harus nanggung ini sendirian?" "Kalo gak mau ribet. Lo gugurin jan...