"Kembalikan kebahagiaan dia Tuhan, buat dia selalu tersenyum di setiap harinya. Hilangkan lah segala kesedihan di hatinya. Biarkan saya kembali melihat dia tertawa bahagia."
- Ellgar Erlangga
****
19. Cinta yang salah.
Seyla melihat kosong pada gambar USG yang berada di tangannya.
Usia kandungannya yang sudah masuk minggu ke lima itu tergolong lemah menurut dokter. Seyla tahu, akhir-akhir ini dirinya merasa stress berlebihan. Belum lagi pekerjaan-pekerjaan lumayan berat yang harus ia lakukan di rumah Amel selalu membuatnya merasa lelah.
Seyla benar-benar berterimakasih karena Ellgar mau menemaninya untuk memeriksa kandungan. Jujur saja ia takut jika harus sendirian di dalam ruangan dokter itu.
Dan yang kemarin memeluknya juga adalah Ellgar.
Zaviar juga sepertinya tidak akan terkena amukan dari kedua orang tuanya, karena Seyla sudah menyuruh Hana dan Arsen pulang lebih dulu sebelum Seyla sampai di rumah sakit. Jadi kemungkinan mereka akan mengira jika ia berangkat di temani Zaviar.
Sudahlah, biarkan itu berlalu.
Seyla melirik jam di ponselnya. Pukul 22.00 pm. Namun Zaviar, cowok itu belum pulang sama sekali. Seyla memilih menunggu di sofa kamar mereka, sesekali ia juga mengajak bayinya bicara.
Setengah jam berlalu, terdengar suara pintu apartement di buka secara kasar. Seyla bergegas untuk melihat, namun pintu kamar mereka lebih dulu di buka kasar yang membuat Seyla refleks bergerak mundur.
Zaviar dengan wajah penuh amarahnya segera mendorong tubuh istrinya sampai jatuh terlentang di atas kasur.
Tentu saja Seyla memekik kaget dengan serangan tiba-tiba dari Zaviar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAVIAR and HIS MISTAKES
Teen Fiction"Gue hamil," Seyla berucap pelan. "Terus gue harus apa? tanggung jawab? gak mungkin. Lagian malam itu gue gak sengaja. Dia ada karena kesalahan." sahut Zaviar tanpa beban. "Terus gue harus nanggung ini sendirian?" "Kalo gak mau ribet. Lo gugurin jan...