Selamat membaca📖!Gak pernah bosen aku ngingetin, Vote + Komennya🙂 Kalo gak bisa komen gpp, Vote juga udah cukup.
Itu artinya kalian menghargai hasil karya aku, meskipun masih jauh dari kata baik ini.
••••
12. Gengsi.
Dapur minimalis yang biasanya sepi itu kini terlihat lebih hidup. Dua orang berbeda gender terlihat sedang mengotak-atik sebuah kompor gas dengan wajah keduanya yang terlihat kesal.
"Ini gimana sih cara masang nya?" Zaviar yang tadinya berjongkok lantas berdiri setelah mencoba memasang tabung gasnya, namun ternyata gagal. Karena ia juga belum pernah melakukan ini sebelumnya.
Keduanya masih sama-sama memakai baju seragam putih abu-abu khas anak SMA.
Seyla yang berada di samping cowok itu pun menggeleng. Ia juga tidak tahu. Selama tujuh belas tahun hidupnya, ia tidak pernah memasang tabung gas. Jangankan memasang tabung gas, masuk ke dapur saja hanya untuk makan.
Selama tinggal bersama Zaviar pun, keduanya selalu memesan makanan delivery, atau makan di luar secara masing-masing.
Namun kini karena acara ngidam nya Zaviar, mau tak mau mereka harus memasak sendiri di apartement.
"Kan, gue juga udah bilang. Makanan nya beli aja! Di jamin enak dan gak bikin kita kesusahan kayak gini," ujar Seyla.
Zaviar berdecak. Hari ini keinginannya untuk memakan tumis cumi buatan Seyla harus terpenuhi, apapun caranya. Mau rasanya asin, atau hambar, Zaviar tidak peduli.
"Lo gak turutin, anak lo nanti ileran,"
Seyla memandang Zaviar jengah. Apa susahnya sih mengatakan jika itu anaknya juga. Lagi pula bayi itu hadir karena kesalahannya.
"Ya udah, telpon aja Mama lo! Tanyain gimana cara masang tabung gas nya. Sekalian lo inget-inget di otak lo, atau gak sekalian aja tulis di kertas biar lo gak lupa."
Zaviar ingin marah. Bisa-bisanya Seyla menyuruhnya seenak jidat. Di sini yang babu nya itu Seyla, mengapa dengan entengnya gadis itu membalikkan keadaan.
"Apa? Mau protes? Gak akan gue masakin," ujar Seyla dengan nada yang sangat menyebalkan menurut Zaviar.
Namun tak urung, cowok itu mengambil ponselnya untuk menghubungi Hana. Masa bodoh di bilang suami tak berguna, salahkan saja Papa-nya yang melarangnya untuk memperkejakan pembantu.
Setelah semua rintangan dilewati, akhirnya kompor menyala. Seyla mulai mempersiapkan bahan-bahan nya yang ia beli tadi di swalayan bersama Zaviar.
Sesekali gadis itu melihat ke arah ponselnya yang menayangkan video cara pembuatan tumis cumi yang baik dan benar.
Sementara sang suami yang tengah mengidam itu, kini duduk santai di meja makan sambil sesekali memainkan ponselnya.
"Gak mau tau, masakan nya harus enak dan bumbunya harus pas. Kalo nggak, lo yang gue makan!" Zaviar menyimpan ponselnya di atas meja dan ikut melihat cara Seyla memasak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAVIAR and HIS MISTAKES
ספרות נוער"Gue hamil," Seyla berucap pelan. "Terus gue harus apa? tanggung jawab? gak mungkin. Lagian malam itu gue gak sengaja. Dia ada karena kesalahan." sahut Zaviar tanpa beban. "Terus gue harus nanggung ini sendirian?" "Kalo gak mau ribet. Lo gugurin jan...