Seorang namja muda yang memiliki paras tampan dan proporsi tubuh yang sempurna nampak berkeliling. Bukan mengelilingi mall ataupun taman yang biasanya di sukai oleh para kaum muda, melainkan sebuah perusahaan makanan besar. Ia tidak sendiri. Ditemani sekertaris dan kepala manager yang memberi penjelasan di setiap stop site. Kegiatan berkeliling ini bukannya tidak bermanfaat, tujuan utamanya adalah untuk memantau dan mengevaluasi perusahaan yang dilakukan oleh pemilik perusahaan itu sendiri. Jeno Lee, sosok namja muda yang sangat dihormati disana. Muda, kaya, tampan, sukses. Dan pastinya idaman semua wanita.
Lee Jeno adalah salah satu pengusaha muda sukses. Ia berhasil mengembangkan perusahaan makanan milik keluarganya yang bangkrut menjadi salah satu dari 3 perusahaan makanan terbesar di Korea. Selain prestasinya yang sangat mengagumkan, wajah tampannya juga menarik perhatian. Mungkin jika bukan sebagai pemilik dan pemimpin perusahaan, Jeno sudah di rekrut untuk di jadikan idol star terkenal atau model sukses.
"Apa jadwalku setelah ini?" tanya Jeno pada sang sekertaris
"Ada beberapa berkas yang harus anda periksa dan tanda tangani. Hari ini tidak ada jadwal pertemuan atau rapat penting, jadi anda bisa sedikit santai" ucap sekertaris Jeno
"Kalau begitu aku mau menghubungi kekasihku dulu. Letakkan saja berkas yang harus ku periksa di atas meja seperti biasa. Aku akan memeriksanya setelah menghubungi kekasihku" Sang sekertaris mengangguk paham. Jeno duduk di kursi yang ada di balkon ruang kantornya. Mengotak-atik ponselnya sebentar.
Ya, Jeno sudah memiliki kekasih. Tidak sedikit tawaran kencan atau ajakan sebagai menantu dari kolega yang ia tolak. Jeno memang tidak secara gamblang mengatakan siapa kekasihnya. Tapi dia selalu menolak dengan mengatakan kalau dia sudah memiliki kekasih. Setiap di tanya siapa kekasihnya juga Jeno tak pernah menjawabnya. Bukan apa, ia hanya tak mau kekasihnya dijadikan target oleh orang-orang busuk demi kepentingan bisnis mereka.
"Aku merindukanmu baby bunny. Kau dimana sekarang?" tanya Jeno setelah panggilannya terhubung dengan sang kekasih.
"Di kantor tentu saja. Ini hari dan jam kerja tuan Lee Jeno yang terhormat. Aku juga merindukanmu" jawab kekasihnya
"Mau makan siang bersama?" ajak Jeno
"Mianhae. Aku diundang untuk makan siang oleh orangtua Mark oppa. Aku tidak mungkin menolaknya" ucapnya menyesal. Ya, kekasih Jeno adalah Jaemin yang tak lain dan tak bukan adalah istri dari Mark Lee. Jeno dan Jaemin sudah menjalin hubungan jauh sebelum Jaemin dan Mark menikah. Terpaksa menikah lebih tepatnya. Tapi hubungan Jeno dan Jaemin belum berakhir bahkan setelah Jaemin resmi menjadi istri Mark. Pun dengan hubungan Mark bersama kekasihnya.
"Yah... Padahal kita sudah seminggu tidak bertemu karena pernikahanmu"
"Mianhae. Bagaimana kalau sabtu nanti hm? Kita berkencan seharian"
"Oke. Aku yang menjemputmu. Kita belanja lalu masak dan berpesta makanan di apartemenku. Kau harus memasak semua menu kesukaanku, mengerti?" ucap Jeno
"Arraseo"
Berbeda dengan kebanyakan orang pacaran pada umumnya, cara Jeno dan Jaemin berkencan itu sedikit berbeda. Dibandingkan dengan pergi jalan-jalan, keduanya lebih memilih menghabiskan waktu bersama. Seperti yang mereka rencanakan. Mereka akan membeli bahan makanan yang banyak lalu memasak bersama dan memakan masakan mereka bersama. Mereka bisa menghabiskan waktu seharian dengan itu. Biasanya juga akan menonton film atau tv bersama sambil bermesraan. Hal ini tidak sepenuhnya karena mereka ingin menyembunyikan hubungan mereka. Jeno yang tak mau Jaemin jadi target dan dicelakai oleh orang-orang bisnis yang ingin berhubungan dengannya. Maupun karena Jaemin yang sudah menikah bisnis dengan Mark
Seperti yang sudah mereka rencanakan. Sabtu pagi, Jeno sudah datang ke rumah Jaemin. Ah, atau lebih tepatnya rumah Mark, suami Jaemin.
"Kalian akan berkencan?" tanya Mark saat melihat Jeno dan Jaemin yang sudah rapi.
"Ne. Kan aku sudah bilang padamu semalam oppa" jawab Jaemin
"Arraseo. Aku juga akan berkencan dengan Haechan nanti. Hati-hati di jalan"
"Duluan hyung" ucap Jeno berpamitan. Mark sudah mengenal Jeno walau belum begitu lama. Setelah pembicaraan soal pernikahan Mark dan Jaemin kala itu bersama orangtuanya, Mark dan Jaemin sama-sama mengatur jadwal untuk bertemu berempat secara privat. Jaemin dan Mark bersama kekasih mereka masing-masing. Selain untuk mengenalkan, mereka juga membicarakan beberapa kesepakatan dan kelanjutan hubungan mereka kedepannya.
Jika boleh berpendapat, menurut Mark, Jeno dan Jaemin itu sangat cocok. Keduanya terlihat begitu cocok setiap bersama. Mulai dari proporsi tubuh juga visual mereka. Jika keduanya memiliki keturunan, Mark yakin anaknya pasti tak kalah cantik/tampan dengan bibit unggul dari kedua orangtuanya. Sikap Jaemin yang lembut dan Jeno yang begitu pengertian membuat aura romantis selalu menguar setiap melihat keduanya bersama. Dilihat dari cara mereka berbicara satu sama lain sangat menunjukkan kalau keduanya saling mencintai. Mark sedikitnya merasa bersalah pada Jeno atas pernikahan mereka. Menurut Mark, Jeno dan Jaemin adalah definisi pasangan serasi yang sempurna. Hanya saja takdir yang sepertinya kurang memihak keduanya.
Bukan berarti Mark tidak menyukai hubungannya dengan sang kekasih, hanya saja terkadang dia juga ingin seperti Jeno dan Jaemin yang memiliki hubungan yang terlihat tentram. Sangat berbeda sekali dengan hubungannya yang penuh keributan. Mark terkadang lelah sendiri, tapi ia juga tak mau kalah. Jadilah hubungannya yang sekarang.
***
TBC
Mian typo bertebaran
Votement juseyo ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Seatap tak serumah [[End]]
RomanceDua orang yang merupakan sepasang suami istri. Menikah bukan karena cinta melainkan karena bisnis. Keduanya tinggal dibawah atap yang sama, ditempat yang orang-orang sebut sebagai rumah. Tapi rumah itu hanya menampung raganya. Tidak keduanya jadikan...