0.18 Bonus Chapter 3

3.4K 108 3
                                    

Kediaman Mark tak pernah sepi sejak kehadiran putra pertama mereka. Suara tawa dan celotehan khas anak kecil selalu terdengar setiap harinya. Usia Jungwon kini sudah menginjak 4 tahun. Dia cukup lancar berbicara. Bahkan sering mengejek daddynya setiap melihat Mark diomeli Jaemin. Hari ini Jaemin masak banyak masakan. Dibantu bibi tentu saja. Hari ini mereka kedatangan tamu spesial.

"Woah! Makanannya banyak sekali" ucap Jungwon senang yang menyusul Jaemin ke ruang makan sambil membawa robotnya

"Tentu kita akan kedatangan tamu spesial hari ini" sahut Mark yang ikut menyusul dan berdiri di samping Jungwon.

"Siapa? Grandma? Aku tidak mau kalau grand father. Mereka suka sekali menjahiliku" ucap Jungwon mengadu.

"Hey, tidak boleh bicara begitu boy! Bukan mereka. Ini pertama kalinya Wonie~ bertemu mereka" jawab Mark

Menjelang jam makan siang barulah tamunya datang. Dua rombongan dengan jarak sampai yang tak lama. Rombongan keluarga pertama ada 3 orang. 2 orang dewasa dengan satu anak kecil yang setahun lebih muda dibanding Jungwon.

"Ey~ Yo! What's up! Akhirnya kita bertemu lagi, Mark!" sapa kepala keluarga mereka. Mark menyambut dan mereka terlibat salam khas laki-laki

"Annyeong~! Mari masuk! Lama tak bertemu denganmu Haechan-ah. Bagaimana kabarmu?" sapa Jaemin ramah yang menyusul Mark diikuti Jungwon dibelakangnya.

"Ne, lama tak bertemu denganmu. Kami baik dan kuyakin kalian juga baik dilihat dari suasana cerah ini" ucap Haechan. 

Ya, yang datang adalah Haechan bersama suami dan putranya. Awal mula mereka bertemu adalah saat Mark pergi ke Jepang untuk urusan bisnis. Dia tak sengaja bertubrukan dengan Lucas saat jalan-jalan dan mencari oleh-oleh untuk Jaemin dan Jungwon. Lalu mereka berkenalan karena refleks Mark yang berbicara bahasa Korea dan Lucas yang senang karena bertemu orang Korea. Lalu tak lama Haechan menyusul. Dan saat itulah mereka mulai kembali dekat sebagai teman lama. Lucas pun tau soal Mark dan Haechan.

"Siapa ini? Cantik sekali~ Siapa namamu princess. Eh, apa dia bisa bahasa Korea?" Jaemin berlutut untuk menyapa anak kecil yang berdiri malu-malu di samping Haechan.

"Tentu saja. Sapa mereka sayang~ Ini bibi Jaemin yang sering eomma ceritakan padamu" ucap Haechan

"Annyeonghaseyo~ Wong Hina imnida" ucap putri Haechan menyapa

"Annyeong~ Wonie~ kemari baby. Kau punya teman baru. Namanya Hina, ayo sapa dulu" ucap Jaemin membimbing Jungwon berkenalan

Mereka lalu berbincang-bincang di dalam. Jungwon mengajak Hina yang masih malu-malu untuk bermain bersama. Sedangkan para orangtua sibuk berbicara disana. Hubungan Jaemin dan Haechan masih baik, mereka bahkan sekarang memutuskan untuk menjadi sahabat. Biarlah masa lalu menjadi masa lalu.Tak lama rombongan tamu yang kedua juga datang. Sudah bisa menebak? 

Yap, itu Jeno. Jeno juga sudah berkeluarga sekarang. Dia menikah dengan perempuan China yang cantik bernama Renjun. Mereka juga sudah memiliki anak laki-laki yang baru berusia 2 tahun. Awalnya Jaemin yang sedang berselancar di sosial media tak sengaja melihat foto orang yang tak asing baginya di salah satu akun milik seorang wanita. Akhirnya ia membuka akun itu dan melihat-lihat postingannya. Lalu dengan sedikit keraguan dia mencoba menghubungi melalui sosial media. Dan bagusnya Renjun membalasnya dengan baik dan akhirnya keduanya berteman walau belum bertemu langsung. Jaemin dan Jeno juga tak menutupi soal masa lalu mereka.

"Long time no see Jaeminie~" sapa Jeno setelah masuk bersama istri dan putranya. 

"Ekhem!" Mark berdeham keras dan merangkul pinggang istrinya posesif.

"Calm down, dude! Aku juga sadar diri" ucap Jeno menenangkan. Sedangkan Jaemin dan Renjun hanya tersenyum saja. Padahal baru bertemu, tapi mereka terlihat sudah akrab. Haechan, Renjun, dan Jaemin sudah menimbrung dan berceloteh banyak hal.

"Tidakkah ini lucu? Pertama dari Haechan dulu. Kau orang Korea yang menikah dengan orang Hongkong tapi bertemunya di Jepang. Lalu menikah dan kau bilang mau kembali menetap di Korea. Lalu Renjunie. Jeno orang Korea dan kau dari China. Kalian bertemu di Amerika dan menikah. Lalu kalian bilang juga akan menetap di Korea. Kalian jadi keluarga multinasional hehehe" ucap Jaemin

"Kau juga. Kau Korea dan Mark Canada. Lalu menikah dan tinggal di Korea" sahut Haechan

"Ah benar juga. Aku sampai lupa kalau Mark oppa dari Canada. Dia terlalu lama di Korea"

"Benar" 

***

Keluarga Haechan dan Jeno akan menginap di rumah Mark. Setelah menidurkan putra dan putri mereka, keenam orangtua disana memilih berkumpul di halaman belakang. Membuat pesta kecil untuk merayakan kebersamaan.

"Ngomong-ngomong putriku dan putramu hanya selisih satu tahun. Bagaimana kalau kita menjodohkan mereka? Mereka pasti cocok sekali" ucap Lucas pada Mark dan Jaemin

"Aku tidak setuju. Kalau memang pada akhirnya mereka berjodoh ya itu hal yang bagus. Tapi kami setuju untuk tidak melakukan hal seperti itu. Seperti yang kalian tau, kami bersama diawali dengan perjodohan. Walau pada akhirnya kami bersama, tapi ada pihak yang tersakiti bukan? Jadi kami tidak mau mengekang putra kami dengan hal seperti perjodohan" jawab Jaemin keberatan

"Ah, benar juga. Maaf sudah menyinggungnya" ucap Lucas tak enak karena suasana berubah canggung.

"Mau menambah wine lagi? Aku akan mengambilnya. Sayang, panggang dagingnya lebih banyak lagi. Aku masih lapar hehe" ucap Mark mencairkan suasanaJaemin dan Mark tidak ingin mengulang kesalahan orangtua mereka. Biarlah jodoh tuha yang atur. Mereka merasa tidak berhak untuk menjodoh-jodohkan begitu.

***

~END~

Mian typo bertebaran

Votement juseyo^^

Bonus chapter sudah selesai. Terimakasih sudah mengikuti dari awal sampai akhir cerita ini. Sampai jumpa di work selanjutnya! Annyeong~~~

Seatap tak serumah [[End]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang