Muara menjalani hari-hari pertama di SMA Matahari. Awal-awal sekolah tampak baik-baik saja bagi Muara. Saat istirahat pun ia habiskan makan di kantin bersama Tia. Hanya saat itulah mereka bisa bertemu. Karena memang kelas mereka berbeda. Muara berada di kelas X 4 sedangkan Tia berada di kelas X 2.
Saat sedang asyik makan di kantin, kakak kelas-Farel, menghampiri meja Muara dan Tia. Muara dan Tia seketika berhenti makan.
"Hai, lagi makan ya? Gue ganggu nggak nih?" tanya Farel basa basi.
"Udah tau lagi makan, pake tanya lagi," ujar Tia pelan seraya memalingkan wajahnya.
Namun Muara bersikap ramah. "Hemm..iya, Kak," jawab Muara. Muara memang ramah pada orang yang baru dikenalnya.
"Gue boleh gabung nggak, gue pesen makan sekalian ya," pinta Farel.
"Silakan, Kak. Kantin kan tempat umum, he..he.." jawab Muara.
"Dari tadi udah duduk juga, pake basa- basi segala," ujar Tia lagi pelan.
Farel pun memesan makanan kepada Ibu kantin dan makan bersama Muara dan juga Tia.
Tiba-tiba Rahma melintas dan melihat Farel sedang asyik makan dan mengobrol dengan anak baru kelas X.
"Itu, kan Farel. Ngapain sok-sok'an deket sama anak kelas X. Nggak bisa dibiarin nih!" Rahma pun menghampiri Farel yang tengah menyantap makanannya.
"Farel!" panggil Rahma yang berada tepan di belakangnya.
Muara dan Tia seketika mendongak ke arah sosok cewek yang baru saja memanggil Farel.
Farel seketika berhenti makan. Lalu menengok. "Hah!? Apa?" tanya Farel santai.
"Lo ngapain di sini?" tanya Rahma.
"Lo nggak liat, gue lagi makan," jawab Farel.
"Sini ikut gue!" titah Rahma seraya menarik tangan Farel.
"Gue lagi makan, lo ganggu gue aja," kata Farel kesal.
"Ikut gue bentar," desak Rahma seraya menarik tangan Farel lebih kuat.
Farel pun terpaksa ikut dengan Rahma.
"Bentar ya, Muara," kata Farel.
Muara mengangguk.
Rahma membawa Farel ke pojok kantin.
"Lo apaan sih! Gue lagi makan juga. Lo mau ngomong apa? Cepetan!" sentak Farel.
"Lo ngapain sih deket-deket sama anak kelas X?"
"Lah... urusan lo apa? Suka-suka gue dong," jawab Farel.
"Ya mau ngapain, gue tanya?"
"Ah, lo nggak jelas! Udah! Gue mau lanjutin makan. Resek banget! Ganggu orang aja!" jawab Farel kesal. Kemudian kembali ke meja kantin, untuk menyantap makanannya yang tersisa.
"Huuhh... sialan! Gue di friendzone!" Rahma menghentakkan kakinya tanda kesal. "Awas aja ya lo Farel, sampe lo deketin cewek kelas X itu, gue nggak bakal terima!" geram Rahma seraya menatap tajam ke arah Muara.
Siswa-siswi tampak ribut di kelas, Muara hanya diam di tempat duduknya. Venya tengah sibuk mengobrol dengan teman di sebrang tempat duduknya. Tak lama kemudian, Bu Mirna memasuki kelas. Jam pelajaran Bahasa Indonesia di jam pertama.
"Pagi anak-anak!" sapa Bu Mirna.
"Pagi Bu," jawab siswa-siswi bersamaan.
"Selamat karena telah menjadi bagian dari SMA Matahari. Semoga kalian bisa menjadi siswa-siswi berprestasi dan menjadi kebanggaan di SMA Matahari ini," harap Bu Mirna.
KAMU SEDANG MEMBACA
The World Of The Teen ( Love, Friendship, And Trouble At School) [SEGERA TERBIT]
Teen FictionMuara tiba-tiba diminta oleh Raya untuk berkenalan dengan cowok, yang notabene adalah tetangga dari Raya sekaligus teman sekelas mereka. Namun Muara malah bertanya siapa cowok tersebut. Secara, Muara nggak pernah tahu siapa saja teman cowok di kelas...