Suasana kelas pun heboh."Lo apaan sih! Nggak!" tampik Venya. Kemudian lanjut berjalan.
Tia langsung menarik tangan Venya. "Jangan bohong lo, ya!" bentak Tia.
Venya langsung melepaskan tangannya dari cengkraman Tia.
"Jangan asal lo ya! Kalo lo nggak punya bukti, jangan asal nuduh orang. Cari dulu kebenarannya!" sanggah Venya, "Emang... gue pernah nggak suka sama Muara. Tapi itu dulu, bukan berarti gue pake cara kotor kayak gitu buat jahatin Muara!" bentak Venya tak terima.
Tia pun perlahan meredam amarahnya. "Kalo bukan Venya, trus siapa?" tanya Novan.
"Gue akan cari orang itu sampe ketemu!" tegas Tia.
"Tia, lo nggak perlu sampe segitunya," kata Muara.
"Muara, kok lo bisa sih, tenang-tenang aja kayak gitu? Ini menyangkut harga diri lo. Lo sahabat gue, nggak mungkin gue bisa terima orang lain perlakuin lo kayak gini," kata Tia.
"Gue juga nggak terima Muara, kalo ada orang yang jahatin lo," kata Novan.
"Gue juga, Muara. Pokoknya kita cari orang yang nyebarin rumor itu bareng-bareng ya," kata Raka.
Muara mengangguk sembari tersenyum. Ia beruntung memiliki sahabat seperti Tia, Novan, dan Raka.
*******
Tia sedang berada di dalam kamar mandi, kemudian dua orang siswi baru saja masuk. Sembari berkaca di depan cermin besar, mereka pun mengobrol. "Vee, lo tau anak kelas X yang rumornya lagi hot itu nggak?" tanya Anggi seraya merapikan belahan rambutnya.
Tia yang mendengar seseorang siswi membicarakan Muara, akhirnya menguping dari dalam WC.
"Maksud lo Muara? Ya... gue tau sih. Eh, tapi... apa rumor itu bener, Nggi?" tanya Vee ragu.
"Tapi lo jangan ember ya. Pertama gue tau rumor itu tu dari... Rahma. Dia yang bilang kalo Muara itu jablay. Makanya banyak cowok yang deket sama dia, ganjen sih," jawab Anggi.
"Apa!? Rahma?" kata Tia tanpa suara. Ia terkejut, namun ia masih melanjutkan menguping.
"Hah!? Beneran? Kenapa juga dia sampe bikin rumor tentang Muara?" tanya Vee penasaran.
"Gue juga nggak tau motifnya apa," jawab Anggi seraya mengangkat kedua bahunya.
"Jangan-jangan, gara-gara Farel deketin Muara!" duga Vee.
"Maksudnya?" Anggi tak mengerti.
"Gue sih sering liat Farel lagi deketin Muara. Mungkin Rahma cemburu," duga Vee.
"Kan Rahma sama Farel nggak pacaran, ngapain dia cemburu Farel deket sama Muara?" tanya Anggi.
"Hati cewek kita kan nggak tau. Mungkin aja Rahma suka sama Farel, tapi malah kena friendzone sama si Farel," duga Vee.
Tia tiba-tiba membuka pintu WC dengan sangat keras. Braakk!! "Astaga!!" kata Anggi dan Vee terkejut.
Tia kemudian keluar dari WC. Kemudian keluar dari kamar mandi.
"I-itu kan, temennya Muara," kata Anggi syok.
"Dia pasti denger semua yang kita bicarain tadi," kata Vee.
Dengan tersulut amarah, Tia pergi menuju kelas XI IPA 2 untuk melabrak Rahma. Tia sampai di kelas XI IPA 2, ia melihat Rahma sedang asyik bercanda dengan teman sekelasnya. Tia yang tidak mampu menahan emosinya lagi, langsung mengampiri Rahma. Braakk!! Tia memukul meja tepat di depan Rahma. "Rahma!! Dasar lo cewek uler!" maki Tia.
KAMU SEDANG MEMBACA
The World Of The Teen ( Love, Friendship, And Trouble At School) [SEGERA TERBIT]
Teen FictionMuara tiba-tiba diminta oleh Raya untuk berkenalan dengan cowok, yang notabene adalah tetangga dari Raya sekaligus teman sekelas mereka. Namun Muara malah bertanya siapa cowok tersebut. Secara, Muara nggak pernah tahu siapa saja teman cowok di kelas...